Gaya mendelegasikan dapat digunakan oleh kepala sekolah jika tenaga kependidikan telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghadapi
sesuatu persoalan, demikian pula ada kemauan untuk meningkatkan profesionalismenya. Gaya ini disebut mendelegasikan, sehingga para tenaga
kependidikan dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri melalui pengawasan umum, karena mereka berada pada tingkat kedewasaan yang tinggi. Dalam
tingkat kematangan yang tinggi, upaya tugas hanya diperlukan sekedarnya saja, demikian pula upaya hubungan.
G. Kepala Sekolah sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah,
dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Kepala sekolah sebagai inovator dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di
sekolah akan tercermin dari caranya melakukan pekerjaan secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional, obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin
serta adaptable dan fleksibel. Konstruktif dimaksudkan bahwa kepala sekolah harus berusaha
mendorong dan membina setiap tenaga kependidikan agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan kepadanya.
Kreatif dimaksudkan bahwa kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dilakukan agar para
tenaga kependidikan dapat memahami apa-apa yang disampaikan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin, sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi
dan misi sekolah. Delegatif dimaksudkan bahwa kepala sekolah berupaya mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi
tugas, jabatan dan kemampuan masing-masing. Integratif, dimaksudkan bahwa 52
kepala sekolah berusaha mengintegrasikan semua kegiatan sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien dan
produktif. Rasional dan objektif, dimaksudkan bahwa kepala sekolah berusaha beritndak berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif. Pragmatis,
dimaksudkan bahwa kepala sekolah berusaha menetapkan kegiatan atau target berdasarkan kondisi dan kemampuan nyata yang dimiliki sekolah. Keteladanan,
dimaksudkan bahwa kepala sekolah berusaha memberikan teladan dan contoh yang baik. Adaptable dan fleksibel, dimaksudkan bahwa kepala sekolah mampu
beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru serta berusaha menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan para tenaga
kependidikan untuk beradaptasi dalam melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan dan
melaksanakan berbagai pemabaharuan di sekolah. Gagasan baru tersebut misalnya moving class. Moving class adalah mengubah strategi pembelajaran
dari pola kelas tetap menjadi kelas bidang studi, sehingga setiap bidang studi memiliki kelas tersendiri, yang dilengkapi dengan alat peraga dan alat-alat
lainnya. Moving class ini biasa dirangkaikan dengan pembelajaran terpadu, sehingga dalam suatu laboratorium bidang studi dapat dijaga oleh beberapa
guru, yang bertugas memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam belajar.
H. Kepala Sekolah sebagai Motivator