sebagian besar guru dan staf Definisi kondisi
masa depan keseluruhan
sistem Apakah kondisi masa depan keseluruhan sistem
telah diidentifikasi? Apakah kondisi masa depan yang diharapkan
telah dipahami? Apakah semua elemen sistem organisasi sekolah
dipertimbangkan? Analisis
dampak keseluruhan
sistem Apakah dampak sistem telah dianalisis?
Apakah dampak tersebut dipahami secara baik?
Inisiatif dibuat secara baik
Apakah inisiatif dibuat secara baik? Apakah inisiatif dirangkai dan disusun secara
baik? Apakah perubahan ditujukan pada keseluruhan
sistem? Rencana
pembelajaran organisasi
Apakah rencana diimplementasikan bagi pembelajaran organisasi?
Apakah kebutuhan pembelajaran organisasi dipahami oleh para pimpinan sekolah?
G. Karakteristik Organisasi Sekolah yang Efektif
Asumsi yang dianut dalam membahas sekolah efektif adalah manajemen sekolah yang baik akan menciptakan proses pendidikan dan pengajaran yang
berkualitas dan pada gilirannya akan menghasilkan keluaran pendidikan yang diharapkan Arismunandar, 2007: 1. Dengan posisi itu manajemen sekolah
selain perlu lebih dinamis dalam menjawab perubahan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
pengelolaan sekolah, juga yang terpenting ialah memiliki konsep yang jelas mengenai wujud sekolah efektif yang diharapkan. Hal ini penting dipahami
bersama mengingat semakin maraknya pencitraan sekolah seperti sekolah unggulan, sekolah efektif, sekolah berstandar nasioanl SBN dan sekolah
berstandar internasional SBI dan sebagainya. Tanpa mengurangi kredibilitas pencitraan tersebut, Moejiato 1980
mengatakan bahwa penelitian tentang sekolah efektif di Indonesia masih sangat 96
jarang dilakukan. Oleh karena itu, menurut Scheeners 1992, sebelum menentukan karakteristik sekolah yang efektif lebih dahulu perlu menentukan
orientasi produk sekolah. Misalnya, lulusan yang diharapkan, kelengkapan organisasi yaitu pemerolehan sumber daya, karakteristik pengajaran dan
motivasi kerja guru serta model evaluasi dan pengukuran hasil belajar yang disepakati dan berkesinambungan. Karakteristik organisasi yang demikian ini
menurut Edmons 1979 secara lebih sederhana menunjuk kepada lima karakteristik keefektifan, yakni: 1 harapan yang tinggi dari keefektifan
pengajaran, 2 kepemimpinan instruksional yang kuat oleh kepala sekolah, 3 iklim yang teratur, tenang dan berorientasi kerja sekolah, 4 melaksanakan
kegiatan administrasi keuangan dan akademik, dan 5 pemantauan atas kemajuan belajar peserta didik. Karakteristik organisasi sekolah yang efektif
tersebut menggambarkan bahwa pendekatan proses internal merupakan ukuran keefektifan yang memusatkan pada proses pengelolaan semua program
sekolah dengan baik dan benar. Dilihat dari aspek mutu sebagai gambaran keefektifan manajemen sekolah
tampak bahwa keefektifan sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor yang melingkupinya. Croghan dalam Sagala, 2004: 82 telah melakukan suatu
penelitian yang luas tentang kemampuan kepala sekolah di Florida yang menyimpulkan bahwa kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang
memiliki kompetensi yang mampu menciptakan sekolah efektif. Penelitian Croghan ini memberi gambaran bahwa kemampuan kepala sekolah menjadi
jaminan tingkat keefektifan sekolah, karena kepala sekolah merupakan motor penggerak utama pelaksanaan program sekolah. Fakor-faktor tersebut
menggambarkan dedikasi guru yang tinggi, kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, harapan peserta didik dan staf yang terpenuhi, pemantauan kemajuan
peserta didik, iklim belajar yang positif, kesempatan yang cukup untuk belajar, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah.
Hasil penelitian di atas sejalan dengan karakteristik keefektifan sekolah yang dikemukakan oleh Ornstein dan Levine 1989 yakni: 1 lingkungan
97
sekolah yang aman dan teratur dalam mendukung proses belajar mengajar, 2 misi dan komitmen kerjasama staf sekolah yang jelas, 3 karakteristik
kepemimpinan instruksional yang lugas dan kuat oleh kepala sekolah, 4 iklim yang mendukung bagi murid untuk mencapai keterampilan yang tinggi, 5
perencanaan dan pelaksanaan yang dapat memberikan mutu yang terukur terhadap hasil belajar peserta didik, 6 adanya pemantauan atas kemajuan
belajar peserta didik dan perbaikan pengajaran, 7 hubungan sekolah dan keluarga yang positif dan harmonis, yaitu orang tua memainkan peranan penting
dalam mendukung misi dasar sekolah untuk membantu pencapaian tujuan dan target sekolah.
Sementara itu, karateristik organisasi sekolah yang efektif menurut hasil penelitian Purkey dan Smith 1983 didasarkan pada tiga belas 13 indikator
organisasi yang efektif, yakni: 1 Fokus manajemen didasarkan pada kapabilitas sekolah; 2 Kepemimpinan yang kuat; 3 stabilitas staf, 4
Konsensus tujuan; 5 Pengembangan dan pembinaan staf sekolah; 6 Dukungan orang tua; 7 Hasil akademik yang berkualitas; 8 Penggunaan
waktu yang efektif; 9 Ada dukungan kuat dari pemerintah daerah; 10 Hubungan kolegial dan perencanaan; 11 Komitmen organisasi; 12 Tujuan
yang jelas dan harapan yang tinggi di sekolah; dan 13 Aturan yang baik dan kuat.
Mengacu pada komponen karakteristik keefektifan sekolah menurut hasil penelitian pakar dan sesuai dengan model atau pendekatan efektivitas
organisasi, yang meliputi antara lain model tujuan rasional, model proses internal, model sistem terbuka, model kepuasan pelanggan, model konstituen
strategis, nilai yang bersaing, dan sebagainya Simatupang dan Akib, 2007, dapat disederhanakan ke dalam beberapa aspek yakni, manajemen dan
kepemimpinan sekolah yang partisipatif, komitmen warga sekolah, iklim sekolah dan lingkungan strategis yang mendukung, komitmen dan peran pemerintah
daerah.
98
Optimalisasi setiap komponen tersebut menjadi karakteristik utama manajemen perubahan dan pengembangan organisasi sekolah menuju sekolah
efektif, efisien dan berkualitas. Sekolah yang beroperasi dengan baik sangat memperhatikan manajemen pengajaran, metode dan perilaku guru dalam
mengajar, kurikulum dan desain pengajaran yang dijadikan acuan, terknologi pembelajaran yang up-to-date, layanan teknis pendidikan yang memuaskan
stakeholders sekolah dan layanan kepala sekolah terhadap guru, staf dan warga sekolah. Di lain pihak, hal yang mempengaruhi keefektifan sekolah
adalah sikap dan perilaku kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan karyawan sekolah.
Tabel 4.5 Komponen Karakteristik keefektifan Sekolah
KOMPONEN KARAKTERISTIK
Manajemen
Fokus manajemen didasarkan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan yaitu prosesnya menekankan pada
prosedur pengembangan organisasi yang akurat dan penggunaan waktu yang efektif, berpusat pada hasil dan
tujuan yang jelas dan terukur, semua warga sekolah memiliki komitmen dan harapan yang tinggi terhadap
sekolahnya.
Kepemimpinan
Berfungsinya komponen organisasi secara optimal dan keefektifan manajerial ditandai dengan kepemimpinan
instruksional yang lugas dan kuat oleh kepala sekolah, performansi guru dan tenaga kependidikan yang
profesional ditopang oleh kemampuan teknologi, perkembangan lingkungan, peluang yang baik,
kecakapan individu dan motivasi yang kuat dengan penuh kreativitas dan inovasi.
Komitmen
Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan menggambarkan sikap: 1 konsisten, 2 memiliki
komitmen, 3 memiliki integritas yang tinggi, 4 berpikir luas dan terbuka, 5 bersikap jujur, 6 percaya diri, 7
kreatif, dan sebagainya, yang ditandai dengan hubungan perencanaan dan sikap kolegialitas dan didukung
dengan aturan yang baik, kuat dan memadai serta dipahami secara luas.
99
Lingkungan Strategis
Keterlibatan secara sinergis kelompok informal, kebutuhan individu dan tujuan birokrasi yang secara
bersama-sama berperan optimal sehingga terwujud stabilitas staf ditandai dengan suasana hubungan antar
manusia yang harmonis dan teratur.
Harapan
Harapan yang tinggi dan keefektifan pengajaran oleh para pengajar dengan penggunaan waktu secara efisien
dan pengembangan staf lembaga pendidikan yang memadai serta perhatian terhadap kondisi fasilitas fisik
untuk pembelajaran.
Iklim Sekolah
Suasana yang teratur dan berorientasi kerja, tenang, berorientasi pendidikan, terpelihara dan tercapai hasil
akademik serta pemantauan secara rutin terhadap kemajuan aktivitas personal maupun kemajuan belajar
peserta didik.
Peran Pemerintah
Adanya dukungan pemerintah pusat terhadap standarisasi dan dukungan pemerintah daerah
kabupaten, kota terhadap pelayanan anggaran dan fasilitas sekolah serta adanya dukungan orang tua dan
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami karakteristik sekolah efektif yang pada dasarnya meliputi aspek-aspek proses persekolahan yang
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas dan nilai tambah hasil belajar siswa. Organisasi sekolah yang efektif didukung dengan manajemen sekolah yang
efektif. Berdasarkan pandangan pakar dan hasil penelitian dapat diidentifikasi dua
kelompok kajian mengenai karakteristik manajemen sekolah efektif dalam Depdiknas, 2007: 34. Pertama, kajian yang memusatkan analisisnya terhadap
karakteristik tertentu yang berkontribusi terhadap sekolah efektif, di antaranya adalah karakteristik budaya organisasi sekolah Cheng, 1993, proses
pembuatan keputusan Taylor Levine, 1991, perubahan organisasi dan manajemen Louis Miles, 1991 dan keefektifan pengajaran Virgilio, Teedlie
Oesher, 1991. Kedua, kajian yang memusatkan pada berbagai karakteristik umum sekolah, seperti ditemukan dalam kajian Martimore 1993, penelitian
Moedjiarto 1990 dan penelitian Witte dan Walsh 1990. 100
Dari berbagai sumber di atas dapat diidentifikasi berbagai karakteristik proses sekolah efektif, sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3.
Gambar 4.4 Karakteristik Manajemen Sekolah Efektif
Berdasarkan karakteristik manajemen sekolah efektif tersebut, khusus mengenai elemen kepemimpinan kepala sekolah dapat dikemukakan secara
singkat berikut ini dengan asumsi bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi akademik dan semua aspek kinerja sekolah.
Terdapat dua dimensi proses kepemimpinan, yaitu: 1 Beban kepemimpinan yang terkait dengan seberapa besar tanggung jawab diambil alih
atau didelegasikan oleh kepala sekolah. Kemudian 2 bentuk atau gaya kepemimpinan, yakni cara kepala sekolah bermain peran, misal situasional
101
Tim Pengembang UMN, 2005
MANAJEME N
SEKOLAH EFEKTIF
Perenc Pengemb
Sekolah Akunta-
bilitas Sekolah
Pengelo- laan
Kurikulum
Tata Tertib
Disiplin Penghar-
gaan Insentif
Iklim Budaya
Sekolah Peman-
tauan siswa
Kepemim- pinan
Sekolah
Pengemb Guru
Staf Pember-
dayaan OTM
Pengem- bangan
Siswa
sesuai tingkat kematangan bawahan dilihat dari dimensi kemampuan keterampilan, pengetahuan dan dimensi kemauan tanggung jawab,
komitmen. Kombinasi kemampuan dan kemauan tersebut melahirkan empat tipe
kematangan manusia bawahan dan gaya kepemimpinan yang sesuai, yakni: 1.
Kematangan rendah gaya direktif 2.
Kematangan rendah-sedang gaya konsultatif; 3.
Kematangan sedang-tinggi gaya partisipatif 4.
Kematangan tinggi gaya delegatif Sementara itu, indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
meliputi antara lain: 1.
Penerapkan pendekatan partisipatif dan demokratis; 2.
Menyiapkan waktu untuk berkomunikasi dgn warga sekolah; 3.
Menekankan kpda guru staf utk memenuhi norma pembljrn; 4.
Memantau kemajuan belajar siswa via guru; 5.
Aktif melakukn pertemuan dgn warga sekolah ttg topik aktual; 6.
Dana dialokasikan sesuai prioritas yang ditentukan; 7.
Melakukan kunjungan kelas; 8.
Peka terhadap kebutuhan guru, staf, siswa warga sekolah; 9.
Menunjukkan sikap dan perilaku sebagai model u teladan; 10. Mengarahkan inovasi organisasi sekolah;
11. Akuntabel, transparan dan profesional khususnya keuangan; 12. Membangun kelompok kerja aktif;
102
13. Memiliki komitmen terhadap penjaminan mutu sekolah; 14. Memberikan ruang pemberdayaan sekolah
15. Dan lain-lain.
103
LATIHAN
Jelaskan pengertian kepemimpinan menurut pendapat Anda? Jelaskan
mengapa dikatakan
bahwa kepemimpinan
diumpamakan seperti jantung manusia dan sistem sirkulasi yang menentukan hidup manusia?
Jelaskan pengertian dan tujuan manajemen perubahan dalam organisasi sekolah?
Uraikan langkah-langkah atau tahap-tahap manajemen perubahan?
Jelaskan elemen-elemen manajemen perubahan? Jelaskan karaktertistik keefektifan sekolah?
BAB V KEPALA SEKOLAH DALAM PROBLEM SOLVING
A. Pengertian Keputusan
Para pakar memberikan pengertian keputusan sesuai dengan sudut pandang dan latar belakang pemikirannya. Menurut Ralp C. Davis, keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. Menurut Mary Follet, keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperoleh dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukum atau ketentuan maka
tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi hal itu merupakan wewenang dari hukum situasi. Sementara itu, menurut James
A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: 1 ada pilihan atas dasar logika atau
pertimbangan; 2 ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan 3 ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin
mendekatkan pada tujuan tersebut. Pengertian keputusan yang lain dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirjo
bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Dari
pengertian keputusan tersebut dapat diperoleh pemahaman bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.
104