7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tanaman Bayam
Bayam Amaranthus sp. adalah salah satu jenis sayuran daun dari famili Amaranthaceae yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kata amaranth dalam bahasa Yunani berarti everlasting abadi. Rasa pada
tanaman bayam yang enak, teksturnya lunak dan dapat memberikan rasa dingin dalam perut serta dapat memperlancar pencernaan. Tanaman bayam
merupakan tanaman semusim berbentuk perdu semak. Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat
– urat daun yang jelas. Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung tanaman maupun
ketiak – ketiak daun. Bentuk malai bunga memanjang mirip ekor kucing.
Ukuran biji sangat kecil dan berbentuk bulat. Batangnya banyak mengandung air herbaceus, tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Sistem perakarannya
menyebar dangkal pada kedalaman antara 20 – 40 cm dan memiliki akar
tunggang karena termasuk kelas Dycotyledonae Rukmana, 1994. Bayam banyak mengandung vitamin dan garam-garam mineral penting yang
diperlukan tubuh seperti dapat dilihat pada tabel berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.1. Kandungan gizi bayam dalam 100 gram bahan
Kandungan gizi Jumlah
Kalori 36 Kal
Protein 3,5 g
Lemak 0,5 g
Hidrat arang 6,5 g
Vitamin B1 908 mg
Vitamin A 6.090 S.I.
Vitamin C 80 mg
Kalsium 267 mg
Fosfor 67 mg
Besi 3,9 mg
Air 86,9 g
Sumber : Nazaruddin, 1994 Tanaman bayam pada mulanya dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam
perkembangan selanjutnya, tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama di negara-negara berkembang. Bayam
merupakan salah satu sayuran daun terpenting di Asia dan Afrika. Rukmana, 1994. Menurut Heyne 1987, klasifikasi dalam tata nama tanaman bayam
termasuk kedalam : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kingdom : Plantae Divisi
: Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus Spesies : Amaranthus tricolor
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pegunungan. Tanaman ini dapat diusahakan secara
komersil di sawah, kebuntegalan, namun bisa pula secara sambilan untuk kebutuhan sehari-hari di pekarangan yang sempit sekalipun. Derajat keasaman
tanah pH yang diinginkan untuk pertumbuhannya adalah antara 6-7. Lahan pertanaman dengan pH yang kurang dari 6 akan menyebabkan penurunan
ketersediaan unsur hara bagi tanaman, sedangkan pH di atas 7 menyebabkan tanaman mengalami klorosis daun bewarna putih kekuning-kuningan,
terutama pada daun-daun yang masih muda. Pada tanah yang asam, bayam akan sukar tumbuh. Hukum, dkk, 1990.
Secara umum penjelasan mengenai bayam cabut Amaranthus tricolor yang dibudidayakan di Indonesia menurut Rukmana 1994 adalah :
1. Amaranthus tricolor
Bayam tipe ini tergolong bayam cabut. Warna daun hijau dan ada yang berwarna kemerah-merahan. Bunganya kecil dan berkelompok pada ketiak
daun dan ujung batang. Bayam ini banyak diusahakan oleh petani karena pertumbuhannya cepat dan cepat berbunga.
B. Morfologi Tanaman Bayam