3. Berat Basah Tanaman Bayam Cabut
Berat basah tanaman menurut Lakitan 1996, merupakan berat segar tanaman pada saat tanaman masih hidup dan ditimbang secara langsung
sesaat setelah dipanen, sebelum tanaman menjadi layu akibat kehilangan air. Berat basah tanaman berkurang pada siang hari karena laju transpirasi
meningkat sehingga kadar air menurun. Pengukuran berat basah tanaman dilakukan sesaat setelah bayam dicabut pada saat panen, karena jika
dibiarkan terlalu lama maka bayam hijau Amaranthuss tricolor akan kehilangan banyak air. Rata-rata hasil pengukuran berat basah tanaman
bayam cabut dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.6 Rata-rata Hasil Berat Basah Tiap Perlakuan
Perlakuan Kontrol
P1 30 P2 50
P3 70 Rata-rata
60,1 g 40,8 g
38,4 g 29,6 g
Rata-rata hasil berat basah tanaman bayam cabut yang tertinggi adalah pada perlakuan kontrol sebesar 60,1 g, tertinggi kedua adalah
perlakuan 1 sebesar 40,8 g, tertinggi ketiga adalah perlakuan 2 sebesar 38,4 g dan terendah adalah perlakuan 3 sebesar 29,6 g data hasil pengukuran
berat basah tiap perlakuan dapat dilihat pada lampiran no. 6. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar 4.9 sebagai berikut :
Gambar 4.3 Rata-rata Berat Basah Tiap Perlakuan Berdasarkan gambar 4.3 rata-rata berat basah tanaman bayam cabut diatas
dapat dilihat jelas bahwa berat basah tanaman bayam cabut paling tinggi, untuk itu dilakukan uji normalitas, homogenitas dan anova, dengan hasil uji normalitas
pada berat basah tanaman bayam cabut adalah p value = 0,4384 0,05. Artinya H0 diterima, data H0 diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji
homogenitas yang telah dilakukan pada jumlah daun tanaman bayam cabut menunjukkan hasil p value sig = 0,961 0,05. Dengan kata lain H0 diterima dan
H1 ditolak. Hal ini menunjukkan data sampel tanaman bayam cabut berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau homogen. Setelah dilakukan uji
normalitas dan homogenitas kemudian dilanjutkan uji anova. Hasil uji normalitas, homogenitas dapat dilihat pada lampiran no 8.
Tabel 4.7 Hasil Uji Anova Pertumbuhan Berat Basah
ANOVA
Berat_Basah Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Between Groups
4955.675 3
1651.892 7.417
.001 Within Groups
8017.300 36
222.703 Total
12972.975 39
Hasil uji analisa varian memperlihatkan bahwa p value sig berat basah 0,001 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kesimpulan yaitu ada
perbedaan pada berat basah tanaman bayam cabut pada setiap kelompok perlakuan dengan kontrol. Hipotesis H0 adalah tidak adanya perbedaan berat
basah antar kelompok perlakuan, sedangkan H1 adalah adanya perbedaan pertumbuhan berat basah tanaman pada setiap kelompok perlakuan dan kontrol
hal ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan komposisi pupuk ketapang yang telah ditentukan pada awal penelitian dan juga oleh karena faktor internal dan eksternal
dari tanaman itu sendiri. Hasil uji Anova pada berat basah adalah signifikan sehingga harus dilanjutkan oleh uji post hoc atau uji lanjutan untuk mengetahui
kelompok mana yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Hasil uji post hoc pada berat basah yaitu kelompok kontrol berbeda nyata dengan kelompok P1
dan beda nyatanya sebesar 19.30000, kontrol juga berbeda nyata dengan kelompok P2 dengan besar beda nyata sebesar 21.70000. Kelompok kontrol juga
berbeda nyata dengan P3 dengan beda nyata sebesar 30.50000. Hasil uji post hoc sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Post Hoc Berat Basah
. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Berat_Basah Tukey HSD
I Bayam
J Bayam
95 Confidence Interval Mean
Difference I- J
Std. Error Sig.
Lower Bound Upper Bound Kontrol P1
19.30000 6.67387
.031 1.3257
37.2743 P2
21.70000 6.67387
.013 3.7257
39.6743 P3
30.50000 6.67387
.000 12.5257
48.4743 P1
Kontrol -19.30000
6.67387 .031
-37.2743 -1.3257
P2 2.40000
6.67387 .984
-15.5743 20.3743
P3 11.20000
6.67387 .350
-6.7743 29.1743
P2 Kontrol
-21.70000 6.67387
.013 -39.6743
-3.7257 P1
-2.40000 6.67387
.984 -20.3743
15.5743 P3
8.80000 6.67387
.557 -9.1743
26.7743 P3
Kontrol -30.50000
6.67387 .000
-48.4743 -12.5257
P1 -11.20000
6.67387 .350
-29.1743 6.7743
P2 -8.80000
6.67387 .557
-26.7743 9.1743
Homogeneous Subsets
4. Analisis Pupuk Kompos dan Tanah Penelitian