Morfologi Tanaman Bayam Varietas Bayam Hama dan Penyakit

1. Amaranthus tricolor Bayam tipe ini tergolong bayam cabut. Warna daun hijau dan ada yang berwarna kemerah-merahan. Bunganya kecil dan berkelompok pada ketiak daun dan ujung batang. Bayam ini banyak diusahakan oleh petani karena pertumbuhannya cepat dan cepat berbunga.

B. Morfologi Tanaman Bayam

1. Akar Bentuk tanaman bayam adalah terna perdu, tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 sampai 2 m, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40 cm dan berakar tunggang. 2. Batang Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi diatas permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras, berkayu dan bercabang banyak. 3. Daun Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasap kasar dan kadang berduri. 4. Bunga Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar dari ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman dapat berbunga sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual, yaitu dapat menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan angin dan serangga. 5. Biji Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna cokelat tua sampai mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang mempunyai warna biji putih sampai merah.

C. Varietas Bayam

Ada beberapa varietas bayam yang dapat tumbuh di Indonesia, berikut ini adalah tabel varietas bayam yang dapat tumbuh di Indonesia: Tabel 2.2 Varietas Bayam Varietas Ciri Tanaman Raja Bercabang banyak, batang dan daun berwarna hijau kekuning-kuningan. Giti Hijau Sedikit bercabang, batang dan daun berwarna hijau muda. Giti Merah Sedikit bercabang, batang berwarna kemerah- merahan, dan daunnya belang merah. Sumber : Rukmana, 1994

D. Hama dan Penyakit

Pengertian hama secara luas yaitu organisme yang mengurangi ketersediaan, mutu, dan jumlah sumber daya tanaman bagi manusia. Pengertian lain yaitu semua binatang atau serangga yang dalam aktvitas hidupnya memakan tanaman yang dibudidayakan sehingga merugikan kepentingan hidup mausia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan. Dalam pengertian tersebut istilah hama dilihat dari segi kepentingan manusia, bukan merupakan istilah ekologi. Kebanyakan binatang hama adalah serangga. Suyanto, 1994. 1. Hama yang dapat menyerang tanaman bayam menurut Anonim 2015 antara lain : a. Ulat Daun Spodoptera sp. Ulat daun adalah yang paling rawan muncul di tanaman bayam. Hama ini memakan daun bayam sehingga meninggalkan bekas gigitan berlubang-lubang. Untungnya perlindungan untuk hama ini cukup mudah, yaitu dengan menggoyangkan tanaman atau menyemprotkan air hingga hama tersebut jatuh. Penggunaan pestisida kimia juga dapat mengatasi hama ini, hanya saja tidak disarankan karena akan memberikan dampak buruk kepada konsumen. b. Siput Siput tergolong jarang untuk menyerang bayam, tetapi dalam beberapa kasus, siput juga tergolong sebagai hama untuk tanaman bayam. Hama ini akan memakan daun bayam sehingga mengakibatkan bayam menjadi tidak sehat serta kualitasnya menurun. Cara mengatasinya dapat dengan penyiraman rutin. Jika diperlukan, dapat menggunakan pellet besi fosfat sebagai jebakan untuk membunuh hama. c. Lalat Liriomyza sp. Serangga ini sangat mengganggu untuk kehidupan bercocok tanam para petani. Lalat dapat menyebabkan daun rusak, berlubang, hingga layu. Serangga ini cukup menyusahkan karena tidak cukup dengan menggoyangkan tanaman saja seperti ulat daun, memang dengan menggoyangkannya lalat akan pergi, tetapi lalat dapat dengan cepat kembali sehingga metode ini tergolong tidak efektif. Terdapat metode tradisional mengusir lalat yaitu dengan menggantungkan plastik berisi air di sekitar tanaman. Menggunakan pestisida kimia juga bisa namun sebaiknya dihindarkan. d. Kutu Daun Myzus persicae, Thrips sp. Hama ini sulit terlihat karena efek yang diberikan pun tidak begitu terlihat jika dalam skala kecil. Kutu Daun menyerap cairan daun bayam sehingga daun menjadi tidak sehat. Jika sudah parah, daun akan berbentuk melengkung dan berpilin, bahkan daun akan rontok dan pertumbuhan bayam akan sangat lambat. Hama ini dapat diatasi dengan penyemprotan air secara rutin menyiram. e. Cacing Liang Radhopolus similis Hama ini menghisap cairan pada akar tanaman, ciri-ciri tanaman yang terserang hama ini adalah pertumbuhan tanaman menjadi lambat, tanaman menjadi kerdil, serta menghasilkan bunga yang kecil. Pengendalian untuk hama ini adalah dengan menggunakan nematisida seperti furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan. Aplikasi furadan G juga harus diperhatikan, karena furadan adalah pestisida kimia dan memiliki residu yang kurang baik. Sugiarto, 2011. f. Uret Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri Hama uret merupakan Famili Scarabaeidae Sub Famili Melolonthinae dari ordo Coleoptera yang mempunyai siklus hidup sempurna metamorfose sempurna dari telur, larva uret, kepompong dan serangga dewasakumbang puthul. Hama uret yang paling merugikan pada fase larva karena pada fase ini aktif menyerang perakaran tanaman. Gejala serangan yang ditimbulkan hama uret yaitu tanaman kelihatan layu dan tanaman mudah dicabut karena sebagian atau seluruh akar dimakan. Pengendalian hama ini dapat dilakukan penangkapan massal, melakukan pengolahan tanah dengan kedalaman 30 cm sehingga larva dan kepompong dapat keluar, dikumpulkan serta dimusnahkan sehingga akan mengurangi populasi hama uret. Di samping itu hama uret akan terkena alat pengolah lahan dan kena sinar matahari sehingga akan mati. Nur, 1999. g. Gulma Jenis gulma yang menyerang tanaman bayam biasanya berupa rumput – rumputan seperti rumput teki dan alang-alang, gulma biasa dibawa oleh burung yang tidak sengaja menjatuhkan biji dari tanaman gulma PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut ke lokasi penelitian. Ciri – ciri dari gulma sendiri tumbuh mengganggu tanaman budidaya, dengan gejala yaitu lahan banyak ditumbuhi tanaman liar. Pencegahan dengan menggunakan bioherbisida yang ramah lingkungan atau herbisida sintetis. 2. Penyakit - penyakit yang sering menyerang tanaman bayam menurut Anonim 2015 adalah sebagai berikut: a. Kekurangan Mangan Mn Seringkali pada musim kemarau atau cuaca yang sangat panas, bintik- bintik kuning pada tulang daun tanaman bayam akan bermunculan. Hal ini menandakan bayam tersebut tidak sehat, yaitu kekurangan zat Mn. Penyakit ini akan menyebabkan pertumbuhan bayam jauh lebih lambat karena tepi-tepi daun akan mengering. Penyakit ini dapat dihindari dengan memberikan zat kapur pada tanah sekitar bayam tersebut. Untuk penyembuhannya dapat menggunakan multitonik mengandung zat mangan yang diberikan ke dalam tanah. b. Jamur Downy Mildew Serangan penyakit bayam ini dapat terlihat dengan ditandai munculnya penguningan pada daun bagian atas dimana bagian bawah daun berwarna hijau keunguan. Jika dibiarkan, seluruh daun pada bayam akan berubah warna menjadi cokelat. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang basah atau cuaca yang terlalu dingin. Pemetikan daun harus dilakukan untuk mencegah menyebarnya penyakit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Spinach Blight Penyakit ini ditandai dengan kemunculan permukaan daun muda yang menguning disertai dengan daun yang menyempit dan menggulung. Penyebabnya adalah virus Mozaik Cucumber. Jika ada bayam yang terinfeksi, lebih baik segera dicabut dan dihancurkan untuk menghindari penyebaran. Dapat dicegah dengan pembersihan gulma di sekitar tanaman bayam dengan rutin. d. Noda Daun Gejala penyakit ini dapat terlihat dengan adanya noda-noda berwarna cokelat pada sebagian daun. Jika tidak diberikan perawatan, noda tersebut akan meluas merusak daun bahkan menghancurkannya. Daun yang terinfeksi harus segera dipetik dan dibakar agar penyakit tidak menyebar. e. Orange Rust Gejala penyakit ini berupa bintik kuning terang pada permukaan bawah daun yang kemudian akan tampak jelas sorus-sorusnya yang berwarna kuning terang sampai orange. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan jenis Puccinia aristidae. Tim Penyususn Kamus PS, 1997. f. Bercak dan Busuk Daun Di Irian Jaya terdapat bercak dan busuk daun yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani Kühn. Jamur ini mempunyai beberapa nama lain sinonim antara lain Corticum solani dan Thanatephorus cucumeris. Daun bayam yang tua kadang-kadang membusuk dan berjamur hitam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengkilat yang terdiri atas konidiofor dan konidium jamur Choanephora cucurbitarum. Penyakit ini sama dengan yang oleh Hadisoeganda 1996 disebut sebagai penyakit busuk basah. Pada daun bayam sering terdapat bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora beticola Sacc. Hadisoeganda, 1996, seperti yang terdapat pada daun bit. Semangun, 2000. g. Busuk Akar Di daerah tembakau Besuki, bayam Amaranthus lividus L. sering terjangkit busuk akar dan busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Pythium aphanidermatum Fitz. Dari bayam, jamur dapat menular ke tembakau di pembibitan. Di bogor, bayam Amaranthus tricolor terserang oleh Pythium butleri Subr. yang menyebabkan penyakit rebah semai damping off. Pythium butleri Subr dianggap sinonim dengan Pythium aphanidermatum Fitz. Jamur penyebab penyakit ini mempunyai miselium yang kasar, kadang-kadang lebarnya sampai 7μm. Suatu hal yang menarik pada Pythium aphanidermatum Fitz adalah terdapatnya sporangium yang bentuknya tidak teratur, seperti batang atau bercabang-cabang, yang dipisahkan dari ujung hifa. Alat ini sering disebut “prasporangium”, ukurannya dapat sampai 800 x 20 μm.jamur ini juga dapat membentuk sporangium yang bulat atau jorong. Oospora halus dengan dinding yang agak tebal, bergaris tengah 17-19 μm. Semangun, 2000. h. Busuk Batang dan Cabang Di Jawa terdapat busuk batang dan cabang yang disebabkan oleh kapang Rhizopus sp. kapang ini lebih bersifat saprofitik, sehingga pada umumnya hanya menyerang tanaman yang sangat lemah, atau hidup pada jaringan yang sudah diserang oleh organisme lain. bagian tanaman yang terserang diliputi oleh lapisan seperti beledu bewarna kelabu hitam. Semangun, 2000. i. Karat Putih Pada bermacam-macam bayam sering terdapat karat putih white rust, yang disebabkan oleh jamur Albugo candida yang memiliki sinonim Cystopus candidus Lev. Adanya jamur ini di jawa sudah dilaporkan oleh Raciborski pada tahun 1900 dengan nama Cystopus bliti. Penyakit ini juga terdapat di Singapura, Malaysia dan Thailand. Di Singapura jamurnya dideterminasi sebagai Cystopus bliti. Karat putih membentuk bercak-bercak putih yang agak melepuh pada daun, terutama pada sisi bawah. Batang muda dan bunga dapat terserang juga. Penyakit dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Spora jamur dipencarkan oleh angin, hujan dan serangga. Penyakit ini dibantu oleh cuaca yang sejuk dan basah. Pada umumnya penyakit tidak perlu dikendalikan. Jika penyakit selalu timbul dengan merugikan, tanaman-tanaman yang sakit dibongkar dan dibakar. Lahan jangan ditanami dahulu dengan bayam. Tanaman dapat disemprot dengan fungisida tembaga sesuai takaran. Semangun, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI j. Mosaik Pada tanaman bayam di sekitar Bandung terdapat gejala klorotik sistemik pada daun, daun menjadi tidak rata, terdapat bagian yang bewarna hijau tua seperti melepuh. Tanaman terhambat pertumbuhannya. Penyakit mosaik ini terbukti disebabkan oleh virus mosaik mentimun Cucumber Mosaic Virus, CMV Sutarya, 1990.

E. Morfologi Tanaman Ketapang Terminalia catappa