Analisis Pupuk Kompos dan Tanah Penelitian

Homogeneous Subsets

4. Analisis Pupuk Kompos dan Tanah Penelitian

Hasil analisis kandungan unsur yang terdapat dalam kompos berbahan dasar daun ketapang Terminalia catappa dengan memasukkan sampel pupuk kompos dan tanah pada Laboratorium Penguji Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta yang berada di timur Stadion Maguwoharjo dan tidak terlalu jauh dari lokasi penelitian, hasil keluar 2 minggu setelah memasukkan sampel. Parameter yang ingin diuji kandungannya dalam pupuk kompos dan tanah adalah unsur N, P dan K Berat_Basah Tukey HSD a Bayam Subset for alpha = 0.05 N 1 2 P3 10 29.6000 P2 10 38.4000 P1 10 40.8000 Kontrol 10 60.1000 Sig. .350 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.000. karena keterbatasan dana dan unsur tersebut merupakan unsur makro yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman. Hasil pengujian pupuk kompos adalah sebagai berikut N Nitrogen total sebesar 0,88 , P Phospor total sebesar 0,97 dan K Kalium total sebesar 0,81 . Pada hasil uji sampel tanah didapatkan hasil yaitu N Nitrogen total sebesar 0,20 , P Phospor potensial sebesar 492 mg100g dan K Kalium potensial sebesar 43 mg100g. Menurut Lingga dan Marsono 2008 peran utama nitrogen bagi tanaman adalah yakni meningkatkan pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yakni pertumbuhan organ akar, batang dan daun. Adapun hasil uji kompos daun ketapang mengandung unsur N sebesar 0,88. Selain mengandung N kompos daun ketapang juga mengandung unsur K sebesar 0,81. Menurut Simamora dan Salundik 2006 unsur K ini berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman, selain itu juga berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi tanaman seperti mengatur kondisi air di dalam sel dan jaringan. Jika air dan unsur hara terpenuhi maka pembelahan di ujung meristem dapat bekerja dengan baik dan berdampak pada perolehan tinggi tanaman. Menurut Lakitan 1996 terjadinya pertambahan tinggi tanaman dikarenakan adanya sel-sel meristem apikal yang selalu membelah. Hasil dari pembelahan sel pada tanaman ini dapat menyebabkan pertambahan ukuran tanaman. Data hasil pengujian pupuk dan tanah di Laboratorium BPTP dapat dilihat pada lampiran no 9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam pembuatan pupuk kompos terdapat bahan utama yaitu daun ketapang, dalam pembuatan pupuk kompos daun ketapang memiliki 3 komponen utama yaitu sumber karbohidrat dan sumber glukosa, sumber karbohidrat didapatkan dari dedak, dan sumber glukosa didapatkan dari cairan molase atau tetes tebu. Sumber karbohidrat dan glukosa sangat bermanfaat bagi mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan glukosa dan karbohidrat sebagai sumber metabolisme energi Juanda, 2011. Pembuatan pupuk kompos dilakukan selama 1 bulan mulai dari tanggal 28 Februari 2017 sampai dengan 28 Maret 2017, artinya selama itulah mikroorganisme melakukan aktivitas. Yuwono 2009 menjelaskan proses pembentukan humus sebagai kompos alami yang tertumpuk di dalam tanah hingga bertahun-tahun. Pada saat pertama bahan kompos tertumpuk, suhu dan pHnya masih sama dengan kondisi lingkungan yaitu pH 6 dan suhu rata-rata 18-25 ᵒ C, tergantung pada lokasi pembuatannya. Masing-masing bahan organik yang bertumpuk ini mengeluarkan panas atau masih bernafas secara alami. Panas tertinggi akan berada atau terkumpul pada bagian tengah tumpukan bahan atau disebut hot spot. Panas yang menyebar mengakibatkan keluarnya kandungan air pada bahan dan Kelembaban meningkat, sehingga membantu menciptakan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi aktivitas mikroorganisme dalam bahan yang berdampak pada suhu meningkat dan pH turun menjadi asam. Jika suhu lebih dari 40 ᵒ C, kegiatan bakteri mesofilik akan terhenti dan diganti dengan jamur termofilik, pada kenaikan temperatur ini, bahan akan semakin memadat karena air dalam bahan keluar berkeringat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Akibatnya suplai oksigen lama kelamaan akan berkurang. Kondisi kekurangan oksigen ini akan menyebabkan bakteri aerobik dan organisme lainnya terbunuh secara bertahap, sehingga pengomposan berangsur-angsur akan diambil alih oleh mikroorganisme anaerob yang bekerja tanpa oksigen. Kondisi pH akan meningkat menjadi basa kembali. Bersamaan dengan ini berbagai gas akan dihasilkan seperti amonia, gas nitrogen, metan dan lain sebagainya. Jika suhu mencapai 60 ᵒ C jamur termofilik akan mati dan perannya digantikan oleh bakteri aktinomisetes termofilik hingga temperatur 86 ᵒ C. Penguapan air pada bahan terjadi pada suhu tinggi sehingga mengakibatkan kadar air bahan akan turun. Pada temperatur maksimum semua organisme akan mati kemudian temperatur akan berangsur normal. Bahan yang semula padat menjadi longgar, menyebabkan oksigen tersirkulasi dengan baik sehingga mikroorganisme aerobik memulai aktivitasnya kembali untuk merombak sisa-sisa bahan organik yang masih belum menjadi kompos.

B. Pembahasan