Efektivitas Pengecoh Analisis Butir Soal

dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa lIntuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putliS asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya Suharsimi, 2009 : 207. Angka yang dapat memberikan petunjuk mengenai tingkat kesulitan item itu dikenal dengan istilah difficulty index angka indeks kesukaran item, yang dalam dunia evaluasi hasil belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion proporsi = proporsa. .

e. Efektivitas Pengecoh

Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul kunci jawaban, sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban- jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah indeks pengecoh destractor. Menganalisis indeks pengecoh sering dikenal dengan istilah lain, yaitu : menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Suatu kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif yang dipasang pada butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh testee. Dengan kata lain, testee menyatakan “blangko”. Pernyataan blangko ini sering dikenal dengan istilah omiet dan biasa diberi lambang dengan huruf O. Distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes Suharsimi, 2009 :220. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor yang lain.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Lilis Tri Ariyani pada tahun 2011 yang berjudul “Analisis Butir soal Ulangan Akhir Semester Gasal IPA Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan.” Berdasarkan hasil analisis kuantitatif seluruh sekolah menunjukkan bahwa 2 sangat sukar; 20 sukar; 70 sedang; 4 mudah dan 4 sangat mudah. Daya beda baik 26, cukup baik 62, jelek 10 dan sangat jelek 2. Efektifitas pengecoh 82 berfungsi. Reliabilitas secara keseluruhan adalah 0,711 artinya soal memiliki keajegan tinggi. Analisis kualitatif soal pilihan ganda sesuai dengan materi, konstruksi dan bahasa tetapi terdapat beberapa soal yang perlu diperbaiki. Soal uraian sesuai dengan aspek penelaahan tetapi aspek konstruksi perlu diperbaiki. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa soal valid logis karena sesuai dengan soal standar tapi perlu perbaikan aspek konstruksi pada beberapa soal. Soal memiliki tingkat kesukaran sedang, daya beda baik, efektifitas pengecoh berfungsi serta reliable dengan kategori tinggi. Persamaan penelitian yang dilakukan Lilis Tri Ariyani dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama penelitian evaluative dan menganalisis butir soal. Perbedaannya penelitian Lilis Tri Ariyani menggunakan program ITEMAN V3 sedangkan peneliti menggunakan Anates V4. Perbedaan lain juga terletak pada mata pelajaran sebagai objek penelitian.