21
d.  Pembelajaran  secara  koncensional,  sangat  sulit  untuk  mengetahui apakah  seluruh  siswa  dapat  mengetahui  tentang  materi  yang
dijelaskan.
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan  siswa  disekolah.  Salah  satunya  untuk  meningkatkan  mutu
pendidikan  disekolah  ialah  dengan  cara  melalui  perbaikan  proses  belajar mengajar.  Berdasarkan  kajian  teori  maka  dapat  diambil  suatu  kerangka
berfikir  untuk  hubungan  antara  variable  bebas  media  modul  dan  variable terikatnya prestasi belajar.
Meskipun  suatu  pembelajaran  telah  dilaksanakan  belum  tentu mendapatkan  hasil  yang  optimal,  hal  itu  dikarenakan  hasil  yang  optimal
dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor.  Menurut  Sugihartono,  dkk  2007:  76, terdapat  2  faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar,  yaitu  faktor  internal  dan
eksternal.  Faktor  internal  meliputi  :  faktor  jasmani  dan  psikologis  misalkan, kesehatan,  intelegensi,  perhatian,  ninat,  bakat,  motifasi  dan  lain-lain.  Faktor
eksternal  yang  berpengaruh  dalam  belajar  meliputi  keluarga,  faktor  sekolah, dan  faktor  masyarakat.  Faktor  sekolah  yang  mempengaruhi  belajar  meliputi
metode  mengajar,  kurikulum,  relasi  guru  dengan  siswa.  Maka  salah  satu faktor  yang  paling  penting  dalam  mempengaruhi  proses  dan  hasil  belajar
adalah  faktor  sekolah,  karena  metode  belajar  mengajar  yang  digunakan menentukan  proses  belajar-mengajar  itu  akan  terjadi  di  dalam  diri  peserta
didik.
22
Berdasarkan  hubungan-hubungan  tersebut  maka  diduga  ada  perbedaan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan modul. Bentuk pradigma
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram Pradigma Penelitian C.
Hipotesis
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo”  yang  artinya ”di bawah” dan thesa”  yang  artinya  ”kebenaran”,
jadi  hipotesa  yang  kemudian  cara  menulisnya  disesuaikan  dengan  ejaan Bahasa  Indonesia  menjadi  hipotesa  dan  berkembangan  menjadi  Hipotesa.
23
Menurut  Sugiyono  2010:  96,  perumusan  penelitian  merupakan  langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan
kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan  hipotesis.  Penelitian  yang  bersifat  ekploratif  dan  deskriptif
sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Berdasarkan  kerangka  berfikir  dan  pradigma  penelitian,  maka  dapat
disusun hipotesis sebagai berikut : 1.  Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diberi perlakuan
model  pembelajaran  dengan  menggunakan  modul  pembelajaran  dengan siswa  yang  tidak  diberi  perlakuan  model  pembelajaran  dengan
menggunakan modul
dalam pembelajaran
pada Mata
Diklat Mengoperasikan Software Spreadsheet pada materi Microsoft Office Excel
2007 di SMK 3 Ma‟arif Wates.
2.  Ada  perbedaan  hasil  belajar  siswa  antara  siswa  yang  diberi  perlakuan model  pembelajaran  dengan  menggunakan  modul  pembelajaran  dengan
siswa  yang  tidak  diberi  perlakuan  model  pembelajaran  dengan menggunakan
modul dalam
pembelajaran pada
Mata Diklat
Mengoperasikan Software Spreadsheet pada materi Microsoft Office Excel 2007
di SMK 3 Ma‟arif Wates.
D. Penelitian Relevan