57
terdapat 2 siswa 5,7 yang dikatakan masuk dalam kategori kurang, 9 siswa 25,7 masuk dalam kategori cukup, dan 24 siswa 68,6 masuk
dalam kategori baik. Hasil perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar kecenderungan skor posttest hasil belajar KKPI kelas eksperimen
adalah kategori baik.
B. Uji Persyaratan Hipotesis
Sebelum dilakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji persyaratan hipotesis yang meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas. Pengujian normalitas dan homogenitas diperlukan dalam syarat-syarat untuk melakukan pengujian t-test.
Penggunaan uji normalitas untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang homogen atau tidak.
1. Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas, penulis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z dan Asymp. Sig. 2-tailed. Penggunaan uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan sebaran data tersebut, dan juga untuk mengetahui persyaratan pengujian statistik pada
hipotesis. Uji normalitas dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Kemudian uji normalitas dikatakan tidak normal jika
nilai signifikasni kurang dari 0,05. Uji normalitas dilakukan pada masing-masing data penelitian yaitu, hasil postest kelas kontrol dan kelas
58
eksperimen. Perhitungan uji normalitas dilakukan menggunakan software SPSS 13.0.
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
No Variabel
Kolmogorov- Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed
Ket.
1 Posttest
kontrol 0,673
0,755 Normal
2 Posttest
Eksperimen 0,875
0,428 Normal
Data yang diperoleh pada tabel di atas, ternyata data postest kelas kontrol yang dilihat dari Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,673 dan
Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,755. Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05, maka data posttest kontrol dikatakan normal.
Kemudian untuk data posttest kelas eksperimen yang dilihat dari Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,875 dan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar
0,428. Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05 maka data posttest eksperimen dikatakan normal. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai postest kontrol dan postest eksperimen berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Penggunaan dari uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang memiliki varian homogen atau
tidak. Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Dengan bantuan program SPSS 13.0,
59
dihasilkan skor yang menunjukkan varians yang homogen. Syarat agar varians dikatakan homogen apabila signifikan lebih besar dari 0,05.
Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas
Level Statistik Df1
Df2 Sig.
0,077 1
68 0,782
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas varians posttest pembelajaran menggunakan perlakuan modul dengan program SPSS 13.0
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kedua data tersebut mempunyai varians yang homogen, karena nilai signifikansi lebih besar dari 5
p0,05. Hasil dari pengujian homogenitas tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
Apabila harga F yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga F tabel, dimana harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel
pada taraf signifikansi 5, maka dikatakan homogen. Hasil uji homogenitas pada penelitian ini menunjukkan nilai F hitung lebih kecil
dari harga F tabel 0,782 3,98. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut mempunyai varians yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis