B. Tata Surya 1. Terbentuknya Tata Surya
a. Teori Kabut Nebula Teori Kabut menjelaskan terbentuknya tata surya melalui tiga
tahap. •
Pada mulanya matahari dan planet masih berbentuk kabut yang sangat pekat dan besar.
• Kabut tersebut berputar dan berputar dan berpilin dengan kuat
sehingga terjadi pemadatan di pusat lingkaran yang selanjutnya membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan terbentuk juga
materi lain dengan masa yang lebih kecil dari matahari. Materi tersebut berada dinamakan planet dan bergerak mengelilingi
bumi. •
Materi – materi yang terbentuk tersebut tumbuh makin besar dan terus menerus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi
matahari. Gerakan materi-materi tersebut berada dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan yang disebut tata surya.
b. Teori Planetesimal Teori planetesimalmenyatakan bahwa tata surya berasal dari
gumpalan kabut yang berentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut Planetesimal. Tiap – tiap planetesimal mempunyai orbit bebas
sehingga terjadi tabrakan-tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi, terbentuklah gumpalam-gumpalan yang besar dan lebih mampat.
Gumpalan terbesar terletak di tengah pusat kabut dan menjadi pusat peredaran yang kemudian disebut matahari. Adapun gumpalan-
gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama – sama berevolusi terhadap matahari.
c. Teori Pasang Surut Teori ini menyatakan bahwa tata surya berasal dari adanya
materi Matahari yang terlempar akibat tumbukan dengan sebuah komet. Teori inikemudian diperbaiki oleh dua ilmuwan dari Inggris
yaitu Sir James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Mereka menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas gas pada
matahari. Efek pasang itu disebabkan oleh gaya gravitasi sebuah bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas panas tersebut
kemudian terlepas dari Matahari dan mulai mengelilingi matahari . Selanjutnya, gas-gas panas berubah menjadi bola-bola cair. Tiap – tiap
bola secara perlahan mendingin dan membentuk lapisan keras di sekelilingnya menjadi planet-planet dan satelit.
d. Teori Awan Debu Proto Planet Teori Proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk
oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak. Kemudian, salah satu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik
partikel-partikel debu memebentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan.
Dengan adanya pilinan, gumpalan bola menjadi pipih meyerupai cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan pipih di bagian
tepinya. Bagian tengah yang tebal berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partkel – partikel di bagian tengah saling menekan
sehingga menimbulkan panas dan cahaya yang kemudian menjadi matahari. Sedangkan partikel bagian tepi yang berpilin lebih cepat
menyebabkan gumpalan awan gas dan debu terpecah – pecah menjadi gumpalan-gumpalan yang lebih kecil yang kemudian membeku
membentuk planet dan satelit. e. Teori bintang kembar
Teori ini menyatakan bahwa galaksi kita berisi banyak kombinasi bintang kembar. Oleh karena itu, Lyttleton juga
menganggap matahari memiliki sebuah bintang sebagai kembarannya . Bintang kembaran matahari kemudian meledak menjadi unsur-unsur
gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi matahari. Awan gas kemudian mendingin membenyuk planet-planet dan satelit-satelit
yang mengelilingi matahari dan membentuk tata surya. Adapun proses pembentukan planet dan satelit sama dengan teori pasang surut.
2. Anggota Tata Surya
a. Matahari Matahari merupakan pusat perputaran benda-benda angkasa.
Matahari hanyalah salah satu bintang dari milyaran bintang yang ada di galaksi bima sakti. Matahari merupakan bola gas yang amat besar
dan menyala sangat panas