Struktur perlapisan bumi PENUTUP

Alumunium SI-AL pada kerak benua dan lapisan silisium Magnesium SI-MA. b. Mantel Lapisan Selubung atau Mantle Mantel dibedakan menjadi dua yaitu mantel bawah dan mantel atas. Mantel bawah ketebalannya 2.230 km, temperatur 1.300 C. Temperatur yang lebih dingin dan tekanan yang intensif menyebabkan ini bersifat padat. Sedangkan mantel atas memiliki ketebalan kira-kira 420 km tersusun atas nikel yang sangat lekat seperti sirup atau plastik yang mengalir perlahan – lahan. Bagian atas dari mantel atas disebut Astenosfer yang muncul diantara sekitar 40-250 km di bawah permukaan bumi. Pada bagian astenosfer terjadi pergerakan sangat lambat dari batuan cair, yang disebabkan oleh arus konveksi. Proses ini menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan deformasi batuan membentuk pegunungan. c. Barisfer Lapisan inti bumi atau core Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan nife nikel dan ferrumbesi. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu inti luar dan inti dalam. 1 Inti bumi bagian luar Inti bumi bagian luar terletak di atas inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar memiliki tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Lapisan ini terdiri dari besi dan nikel cair dengan suhu 3900 C. 2 Inti bumi bagian dalam Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi paling dalam atau inti bumi. Inti bumi memiliki tebal 1200 km dan berdiameter 2600 km, terdiri atas besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur 4800 C.

C. Teori-teori perkembangan bumi 1.

Teori pangeaapungan benua Teori ini dikemukakan oleh Alfred wagener dijelaskan bahwa sekitar 200 juta tahun lalu, di bumi baru ada satu benua dan samudra yang sangat luas. Benuanya diberi nama Pangea dan kawasan samudra yang mengapit disebut Panthalasa. Kemudian 180 juta tahun yang lalu, pangea terpecah menjadi dua, yaitu benua di bagian utara dinamakan Laurasia dan dibagian selatan dinamakan Gondwana yang dipisahkan laut sempit yaitu Laut Tethys. Laurasia merupakan cikal bakal benua Eurasia, Amerika Utara dan pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakar benua di belahan bumi selatan yaitu Amerika Selatan, Afrika, subbenua India, Australia dan Antartika. Bukti –bukti dari teori ini adalah adanya kecocokan garis pantai, persebaran fosil, kesamaan jenis batuan, dan bukti paeoclimatic iklim purba.

2. Teori kontraksi

Teori ini pertama kali dikemumukan oleh Descrates yang menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengkeru akibat terjadi proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori ini didukung oleh James Dana dan Elie de Baumant yang berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah.

3. Teori Ed Suess

Adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika disebabkan karena pernah bersatunya daratan. Daratan yang menyatu ini disebut Benua Gondwana.

4. Teori Arus Konveksi

Teoeri ini dikemukakan oleh Harry Hess, yang menyatakan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dari dalam tersebut mengakibatkan permukaan bumi menjadi tidak rata.

D. Teori Lempeng Tektonik

Lapisan litosfer terbagi menjadi lempeng – lempeng tektonik. Dibumi terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng kecil. Lempeng –