Media, Alat dan Sumber Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pleret Mata Pelajaran : Geografi KelasSemester : X 1 Pertemuan Ke : 2 Dua Alokasi Waktu : 1 x JP 45 Menit Standar Kompetensi : 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan Pendekatan Geografi Indikator : - Menjelaskan metodependekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer

I. Tujuan Pembelajaran

: 1. Peserta didik mengetahui pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer 2. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer

II. Materi Pembelajaran

: A. Pendeskripsian Pendekatan Geografi Sebagai suatu disiplin ilmu, geografi mempelajari suatu sistem alam yang terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait. Aliran energy dalam suatu sistem menghasilkan perubahan. Perubahan yang berkesinambungan akan menghasilkan suatu bentuk keseimbangan sistem. Pada sistem yang berfungsi baik, seluruh komponen harus tersambung bersama. Planet Bumi yang mempunyai banyak komponen dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks dan sangat besar. Di dalam sistem bumi, input adalah energi yang datang dari Matahari dan juga energi yang berasal dari dalam Bumi, seperti tenaga tektonik. Output adalah perubahan konstan yang dapat dilihat di sekitar kita dalam lingkungan fisik dan manusia, seperti panas serta hujan. Sistem Bumi memang suatu sistem yang kompleks, sehingga cara terbaik untuk mempelajarinya dengan memahami setiap komponenkomponennya dengan berbagai pendekatan dalam geografi. Inilah geografi dari sudut pendekatan sistem. Pendekatan ini terus mengalami perkembangan hingga masa geografi moderngeografi terpadu. Dalam geografi terpadu, para ahli geografi tidak hanya memfokuskan kajiannya pada objek material, tetapi lebih menekankan pada sudut pandang keilmuannya. Menurut Peter Hagget untuk menemukan masalah geografi, maka digunakan tiga bentuk pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kompleks wilayah Eni Anjayani, 2009: 15. Berikut pendeskripsiannya:

1. Pendekatan Keruangan Spatial Approach

Berdasarkan nama pendekatan tersebut dapat ditangkap bahwa pendekatan ini lebih cenderung menekankan pada keruangan. Ruang yang dimaksud adalah keberadaan ruang dalam perspektif geografi yang dapat dipandang dari struktur, pola, dan proses. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W+1H seperti berikut ini. a. Pertanyaan What apa, untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi. b. Pertanyaan When kapan, untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam. c. Pertanyaan Where di mana, untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung. d. Pertanyaan Why mengapa, untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam. e. Pertanyaan Who siapa, untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam. f. Pertanyaan How bagaimana, untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.