27
C. ANALISIS DAN REFLEKSI 1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan PPL UNY 2015 di SMA Negeri 1 Pleret dilaksanakan selama 1 bulan. Pelaksanaan PPL dikatakan cukup baik,
terlihat dari interaksi antar siswa dan mahasiswa PPL baik di dalam kelas maupun secara interpersonal. Secara rinci kegiatan PPL dapat dianalisis
sebagai berikut: a Penggunaan metode ceramah dan observasi dalam pembelajaran di
kelas dapat digunakan dengan dengan baik. Siswa memperhatikan apa yang ditayangkan dalam power point dan mencatat hal-hal penting
menurut mereka. Selain itu siswa juga mencatat apa yang diajarkan dan ditulis di papan tulis oleh guru. Namun, untuk pelajaran terakhir metode
ceramah dan observasi ini kurang cocok karena kondisi kelas sudah tidak kondusif sehingga beberapa siswa tidak memperhatikan dan
malah ribut sendiri. b Penggunaan metode diskusi cukup efektif diterapkan pada siswa karena
siswa dapat mengemukakan pendapat kepada teman. Metode diskusi ini membantu guru untuk mengetahui siswa – siswa yang aktif dan
memberikan penilaian psikomotorik. c
Untuk metode tanya jawab cukup baik untuk diterapkan karena siswa menjadi aktif jika dimintai pendapatnya atau memberikan jawaban.
Metode ini juga dapat menggali potensi siswa untuk berpikir kritis dan ilmiahtidak sembarangan dalam menjawab.
d
Jumlah siswa yang kurang dari 30 dalam satu kelas memberikan sedikit kemudahan mahasiswa untuk mengontrol kelas agar tetap kondusif. Untuk
menarik perhatian siswa sebaiknya ditayangkan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi.
e
Dari enam kelas yang diampu oleh mahasiswa, masing-masing kelas memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada kelas yang mudah untuk diajak
belajar dan bekerja sama dan ada pula kelas yang sulit dikendalikan namun jika sudah diberikan tugas mereka akan mengerjakan dan menyelesaikan
tepat waktu.
2. Faktor – Faktor Pendukung
Pada pelaksanaan praktik mengajar, baik mengajar terbimbing, maupun mengajar mandiri, terdapat beberapa faktor pendukung yang
28 berasal dari dosen pembimbing, peserta didik, rekan PPL dan sekolah.
Berikut ini adalah faktor pendukungnya: a Faktor pendukung dari dosen pembimbing adalah dukungan dan
bimbingan penuh sejak masa micro teaching hingga pelaksanaan PPL, atas ketersediaannya dalam meluangkan waktu untuk mengunjungi
mahasiswa di sekolah sekali dalam seminggu, memberikan motivasi, serta memberikan evaluasi yang berbentuk kritik dan saran perbaikan
dalam pelaksanaan kegiatan PPL. b Faktor pendukung dari peserta didik adalah adanya kemauan dan
kesungguhan dalam belajar walaupun pada perjalanannya mungkin banyak kesalahan kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa.
c Faktor pendukung dari sekolah adalah adanya sarana dan prasarana perpustakaan yang dapat digunakan untuk melengkapi bahan ajar yang
digunakan oleh mahasiswa untuk kegiatan proses belajar mengajar dan juga fasilitas kelas yang menunjang dalam penyampaian materi. Selain
itu ketersediaan fasilitas berupa LCD dan layar proyektor di setiap kelas juga sangat membantu sebagai media pembelajaran.
d Faktor pendukung dari rekan PPL yaitu segenap rekan-rekan satu jurusan maupun jurusan lain yang selalu memberikan dukungan,
mendengarkan keluh kesah dan membantu pelaksanaan kegiatan PPL, baik kegiatan mengajar maupun kegiatan non mengajar.
3. Hambatan – Hambatan dalam Pelaksanaan
Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMA N 1 Pleret, mahasiswa menemui beberapa hambatan, antara lain:
a. Masih rendahnya minat serta tingkat pemahaman siswa mengenai
materi Geografi yang diajarkan. b.
Siswa lebih
mudah menyampaikan
atau mengemukakan
pemahamannya mengenai materi yang diterima secara lisan daripada secara tertulis.
c. Terdapat beberapa siswa yang sangat sulit dikondisikan dalam kelas.
Meskipun sebagian besar siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik, namun ada beberapa siswa yang sulit untuk diajak kerjasama dan
mengganggu konsentrasi di dalam kelas. d.
Masalah jam pelajaran. Mahasiswa beberapa kali mendapat jam mengajar di jam-jam pelajaran terakhir. Hal ini membuat kondisi kelas
29 kurang kondusif karena siswa sudah mengantuk, lapar, dan tidak
bersemangat. e.
Terbatasnya jumlah pelajaran Geografi di kelas X, yaitu hanya 1x45 menit dalam satu minggu, sementara materi yang harus diajarkan cukup
banyak. Hal ini membuat penyampaian materi menjadi tergesa-gesa, kurang efektif dan tidak lengkap.
4. Solusi