kebutuhan mereka pada tingkat lebih tinggi Burn, 1978. Kepemimpinan transformasional transformational leadership berdasarkan prinsip pengembangan
bawahan follower development. Pemimpin transformasional mengevaluasi kemampuan dan potensi masing-masing bawahan untuk menjalankan suatu
tugaspekerjaan, sekaligus melihat kemungkinan untuk memperluas tanggung jawab dan wewenangan bawahan di masa mendatang Nugroho, 2006. Dengan
kepemimpinan transformasional, para pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin, dan mereka
termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan dari mereka
2.2 Kinerja karyawan
2.2.1 Pengertian kinerja karyawan
Hasibuan dan Sutiadi dalam Brahmasari, 2008 mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas
– tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. As’ad dalam Agustina, 2002 dan Sutiadi 2003
mengemukakan bahwa kinerja seseorang merupakan ukuran sejauh mana keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya. Ada 3 tiga faktor
utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu kemampuan bekerja, usaha kerja, dan dukungan organisasi kesempatan untuk bekerja Baron dan Greenberg
dalam Thoyib, 2005 mengemukakan bahwa kinerja pada individu juga disebut job performance, work outcomes, task performance.
Robbins dalam Thoyib, 2005 mengemukakan bahwa istilah lain dari kinerja adalah human output yang
Universitas Sumatera Utara
dapat diukur dari produktivitas, absensi, turnover, dan kepuasan. Cash dan Fischer dalam Thoyib, 2005 mengemukakan bahwa kinerja sering disebut dengan
performance atau result yang diartikan dengan apa yang telah dihasilkan oleh
individu karyawan. Kinerja itu dipengaruhi oleh kinerja organisasi itu sendiri yang meliputi pengembangan organisasi, rencana kompensasi, sistem komunikasi,
gaya manajerial, struktur organisasi, kebijakan dan prosedur organisasi. Mangkunegara 2000:67 dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut : ” Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.”
Kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian yang berdasarkan
standar dan kriteria yang ditetapkan, Siagian, 2003:140. Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama. Kinerja tidak hanya berdiri sendiri tapi berhubungan dengan kompensasi, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu.
Dengan kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik,seseorang harus mempunyai
keinginan yang tinggi untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya serta
Universitas Sumatera Utara
dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan, Rivai, 2008:309.
Efendi,2002:125 berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya
dalam organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja dan motivasi karyawan. Hasil kerja seseorang akan memberikan
umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula.
Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan selanjutnya berpengaruh
terhadap kinerjanya.
2.2.2 Tujuan Penilaian Kinerja