106 Bab VI —
Relabltas Hasl output analss faktor konfrmator:
Hasl analss faktor konfrmator tersebut kemudan dmasukkan dalam daftar d Excel untuk menghtung relabltas konstruk menggunakan rumus 6.8, 6.9, dan 6.10.
No.
O G
O O
O O
1 0,53
0,72 0,2809
0,7191 0,390627
2 0,76
0,43 0,5776
0,4224 1,367424
3 0,78
0,4 0,6084
0,3916 1,553626
4 0,69
0,52 0,4761
0,5239 0,908761
5 0,98
0,03 0,9604
0,0396 24,25253
Jumlah 3,74
2,1 2,9034
28,47296 Relabltas
0,869465 Konstruk
Relabltas 0,82811
Omega Relabtas
Maksmal 0,966071
7. Reliabilitas Inter-rater
Relabltas nterrater dapat destmas dengan menghtung persentase kecocokan skor hasl penlaan oleh rater 1 dan rater 2. Teknk n hanya dapat dgunakan untuk
melhat kecocokan 2 rater saja.
107 Relabltas
— Bab VI
Responden Rater 1
Rater 2 Responden
Rater 1 Rater 2
1 3
3 11
5 5
2 2
3 12
4 3
3 1
1 13
4 4
4 3
2 14
5 5
5 4
4 15
4 4
6 2
2 16
3 3
7 5
5 17
2 2
8 5
4 18
1 1
9 4
4 19
1 2
10 5
4 20
5 5
Dar skor penlaan rater 1 dan rater 2 dbuat daftar, kemudan dhtung skor-skor yang sama hasl penlaan 2 rater yang berbeda. Pada kasus tersebut, yang cocok ada 14 dar 20
butr, sehngga relabltas skornya 70 atau 0,7. Inter-rater agreement= 1420x100 = 70.
8. Koefisien Generalisabilitas
Estmas relabltas dengan menggunakan koefsen generalsabltas generalizability coefficient melbatkan analss varans. Analss varans n dalam rangka mempermudah
menghtung mean square MS. Pada contoh n, rangkuman analss varans untuk memeroleh MS dlakukan dengan menggunakan SPSS. Sebelumnya, dnputkan datanya
dengan varabel person peserta tes, score perolehan skor, dan rater penla. Varabel untuk mengnput data
108 Bab VI —
Relabltas Hasl nput data sebaga berkut.
Selanjutnya klk Analyze ÆGeneral Linear ModelÆUnivariat.
109 Relabltas
— Bab VI
Masukkan Score pada varabel terkat Dependent Variable dan Rater dn Person sebaga varabel bebas Random Factors, kemudan klk OK.
Setelah tu akan muncul output rangkuman tabel analss varans.
110 Bab VI —
Relabltas
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Score
Source Type III Sum
of Squares df
Mean Square F
Sig. Intercept
Hypothesis 71923.205
1 71923.205
879.287 .000
Error 3152.882
38.545 81.797
a
Rater Hypothesis
4.513 4
1.128 2.386
.054 Error
71.887 152
.473
b
Person Hypothesis
3083.395 38
81.142 171.569
.000 Error
71.887 152
.473
b
Rater Person Hypothesis 71.887
152 .473
. .
Error .000
.
c
a. MSRater + MSPerson - MSRater Person b. MSRater Person
c. MSError
Output tersebut dapat dcopy, kemudan dbuka program Excel.
Copy tersebut kemudan d-Paste d Excel, sehngga kta dapat melakukan perhtungan untuk mengstemas relabltas dengan 1 facet.
111 Relabltas
— Bab VI
9. Estimasi Koefisien Geralisabilitas 2 Facet
Sepert halnya pada 2 facet, data dnputkan pada SPSS terlebh dahulu. Pada 2 facet n, yang perlu dnputkan adalah person, score dapat berupa skor butr, rater dan
question.
112 Bab VI —
Relabltas Output yang dperoleh dapat dperoleh kemudan dapat dcopy, kemudan d-paste d
Excel.
Selanjutnya dengan menggunakan Excel dapat dhtung pada lembar kerja Excel untuk menghtung koefsen generalsabltas.
113 Karakterstk Butr dengan Teor Tes Klask
— Bab VII
116 | B a b V I I K a r a k t e r i s t i k B u t i r d e n g a n T e o r i T e s K l a s i k
Bab VII TEORI TES KLASIK DAN KETERBATASANNYA
Untuk mendapatkan nstrumen berkualtas tngg, selan dlakukan analss secara teor telaah butr berdasarkan aspek s, konstruks, dan bahasa perlu juga dlakukan
analss butr secara emprk. Secara gars besar, analss butr secara emprk n dapat dbedakan menjad dua, yatu dengan pendekatan teor tes klask dan teor respons butr
Item Response Theory, IRT. Pada bab n, dsajkan analss untuk mengetahu karakterstk butr berdasarkan teor tes klask, dan analss berdasarkan teor respons
butr dsajkan pada bab kedelapan. Teor tes klask atau dsebut teor skor murn klask Allen Yen, 1979
ddasarkan pada suatu model adtf, yakn skor amatan merupakan penjumlahan dar skor sebenarnya dan skor kesalahan pengukuran. Jka dtulskan dengan pernyataan matemats,
maka kalmat tersebut menjad X = T + E
7.1 dengan X skor amatan, T skor sebenarnya, E skor kesalahan pengukuran error score.
Kesalahan pengukuran yang dmaksudkan dalam teor n merupakan kesalahan yang tdak sstemats atau acak. Kesalahan n merupakan penympangan secara teorts
dar skor amatan yang dperoleh dengan skor amatan yang dharapkan. Kesalahan pengukuran yang sstemats danggap bukan merupakan kesalahan pengukuran.
Ada beberapa asums dalam teor tes klask. Skor kesalahan pengukuran tdak bernteraks dengan skor sebenarnya, merupakan asums yang pertama. Asums yang
kedua adalah skor kesalahan tdak berkorelas dengan skor sebenarnya dan skor-skor kesalahan pada tes-tes yang lan untuk peserta tes testee yang sama. Ketga, rata-rata
dar skor kesalahan n sama dengan nol. Asums-asums pada teor tes klask n djadkan dasar untuk mengembangkan formula-formula dalam menentukan relabltas
tes, pada bab kelma. Krtera lan yang dapat dgunakan untuk menentukan kualtas tes adalah ndeks kesukaran dan daya pembeda.