23 Valdtas Instrumen
— Bab II
22 | B a b I I V a l d t a s I n s t r u m e n
Ada beberapa krtk yang terkat dengan analss faktor ekplorator. Menurut Mulak Stapleton, 1997, untuk memperoleh pengetahuan, yang perlu dlakukan
terlebh dahulu adalah membuat asums pror. Pada analss faktor ekplorator, hubungan kausal dasumskan lnear. Kenyataannya, tdak semua varabel bersfat
lnear. Alam penemuan struktur faktor, semata-mata dlakukan secara mekank dengan metode tertentu dan dengan rotas.
Berbeda dengan analss faktor eksplorator, analss faktor konfrmator dgunakan untuk menguj model yang telah dasumskan untuk ddeskrpskan,
djelaskan untuk model data emprs dengan menggunakan parameter yang lebh sedkt dbandngkan dengan varable terobservas Joreskog dan Sorbom, 1993;
Steward, dalam Anonm, 2001. Model yang dbangun ddasarkan pada nformas a pror tentang struktur data dalam bentuk teor khusus atau hpotess Garson, 2006.
Teor khusus atau hpotess yang dbangun ddasarkan pada teor yang telah ada atau hasl peneltan sebelumnya.
EFA dgunakan ketka model pengukuran dar konstruk nstrumen mash dcar ataupun dlakukan eksploras. Namun pada CFA, ketka model pengukuran
telah ada teornya, konstruk nstumen tersebut tnggal dbuktkan atau dkonfrmas. Pada CFA, membuktkan valdtas konstruk n khususnya menggunakan model
pengukuran measurement model. Menurut Khumad, 2014 analss dapat dlakukan dengan first order CFA, dan jka belum konklusf perlu dlakukan second
order analysis. Analss dengan EFA dan CFA dsajkan pada Bab 4.
C. Membuktikan Validitas Kriteria
Membuktkan valdtas krtera merupakan cara ketga dalam membuktkan valdtas. Valdtas n dbuktkan dengan melhat kebermanfaatan dar nterpretas
skor hasl pengukuran usefulness. Pendekatan yang dpaka dapat dalam bentuk criterion-related validation Popham, 1995. Pada pembuktan valdtas dengan cara
n, dperlukan skor hasl pengukuran menggunakan nstrumen lan yang lebh
24 Bab II —
Valdtas Instrumen
23 | B a b I I V a l d t a s I n s t r u m e n
terstandar. Msalnya ketka membuktkan valdtas tes bahasa Inggrs, dgunakan tes bahasa Inggrs yang lebh terstandar sebaga krteranya, msalnya TOEFL atau
IELTS yang telah daku d seluruh duna. Pendekatan analssnya serng menggunakan yakn analss dengan korelas, msalnya korelas product-moment. Jka
krtera yang telah ada saat skor penlaan dperoleh atau rentang waktu perolehan kedua data tdak terlalu lama, maka valdasnya bersfat konkuren sehngga serng
dsebut dengan concurrent validity. Jka krtera keberhaslan dtunggu beberapa lama, msalnya kurun waktu tertentu, maka valdasnya bersfat predktf, sehngga
serng dsebut dengan predictive validity. Pendekatan korelas n perlu dkoreks terlebh dahulu, yang dalam pskometr dsebut rumus “correction for attenuation”
Allen Yenn, 1979. Koreks atenuas merupakan koreks terhadap ketdakrelabelan pengukuran konstruk dan krteranya.
Valdtas krtera dketahu dengan mengestmas korelas skor tes peserta dengan skor krtera. Korelas n dsebut dengan koefsen valdtas Lnn
Gronlund, 1995, yang menyatakan derajat hubungan antara predktor dengan krtera. Salah satu manfaat dengan adanya valdtas krtera yakn dapat
mempredkskan suatu skor kemampuan ke skor krtera dalam rangka mempredkskan kemampuan atau performen peserta tes. Predks n dlakukan
melalu persamaan regres. Ada dua macam regres yang dapat dgunakan. Model yang pertama yakn
regres sederhana atau regres tunggal, dengan predktor hanya satu varabel saja Pedhazur, 1973, Klenbaum, dkk.,1988; Walpole, dkk., 2002. Model n dtulskan
dengan X
b b
Y
1
ˆ ............................................................................. 2.2
dengan Yˆ merupakan hasl predks, b konstanta,
1
b
koefsen predktor, dan X merupakan predktor.
Model yang kedua yakn regres ganda, dengan predktor lebh dar satu varabel. Pada kasus kedua n, dgunakan jka tes terdr dar beberapa subtes, dan predktor
25 Valdtas Instrumen
— Bab II
merupakan jumlahan skor dar subtes-subtes yang berada dalam seperangkat tes. Model regres ganda dengan dua predktor dsajkan pada persamaan 2.
2 2
1 1
ˆ X
b X
b b
Y ................................................................2.3
dengan Yˆ merupakan hasl predks, b konstanta,
1
b
koefsen predktor pertama, X
1
predktor pertama,
2
b
koefsen predktor kedua, dan X
2
merupakan predktor kedua. Kedua model n belum dbandngkan yang palng akurat, untuk mempredkskan
skor krtera kemampuan peserta tes.
D. Praktek Pembuktian Validitas yang Keliru