20 Bab II —
Valdtas Instrumen
B. Membuktikan Validitas Konstruk
Cara kedua pembuktan valdtas nterpretas skor hasl pengukuran adalah dengan membuktkan kebermaknaan skor hasl pengukuran meaningfulness. Cara
n oleh Popham 1995 dsamakan dengan pembuktan construct related validity. Proses pembuktannya dapat dlakukan dengan membuktkan bahwa konstruk
nstrumen memang ada exists dan kemudan dbuktkan hasl pengukurannya secara emprs. Pendapat tersebut juga ddukung Kumad 2014. Pendekatan yang dplh
berupa pembuktan bahwa konstruk yang dhpotesskan dapat dkonfrmas keberadaannya. Analss yang banyak dgunakan antara lan dengan analss faktor
eksplorator exploratory factor analysis, EFA maupun konfrmator confirmatory factor analysis, CFA.
Dalam suatu peneltan, basanya dgunakan nstrument yang melbatkan butr-butr yang banyak. Untuk memaham data sepert n, basanya dgunakan
analss faktor. Analss faktor dgunakan untuk mereduks data, dengan menemukan hubungan antar varabel yang salng bebas Stapleton, 1997, yang kemudan
terkumpul dalam varable yang jumlahnya lebh sedkt untuk mengetahu struktur dmens laten Anonm, 2001; Garson,2006 , yang dsebut dengan faktor. Faktor n
merupakan varable yang baru, yang dsebut juga dengan varable latent, varable konstruk dan memlk sfat tdak dapat dketahu langsung unobservable. Analss
faktor dapat dlakukan dengan dua cara, yakn analss faktor eksplorator eksploratory factor analysis dan analss faktor confrmatory confirmatory faktor
analysis. Ide dasar analss faktor bak eksplorator maupun konfrmator adalah
mereduks banyaknya varable. Msalkan varabel awalnya adalah x
1
, …, x
q
, yang selanjutnya akan dtemukan hmpunan faktor laten
[
1
, …, [
n
dengan q n. Varabel observable tergantung pada kombnas lnear faktor laten
[
1
yang dnyatakan dengan X
= O
1
[
1
+ O
2
[
2
+...+ O
n
[
n
+ G
21 Valdtas Instrumen
— Bab II
20 |
Dengan G
kesalahan pengukuran merupakan bagan unk dar x yang dasumskan
tdak berkorelas dengan [
1
, [
2
, ...., [
n
. Untuk zj, maka G
z G
j
. Bagan unk terdr dar faktor khusus s
dan suatu kesalahan pengukuran acak e .
Analss faktor eksplorator merupakan suatu teknk untuk mendeteks dan mengases sumber laten dar varas atau kovaras dalam suatu pengukuran Joreskog
Sorbom, 1993. Analss faktor eksplorator bersfat mengeksplor data emprs untuk menemukan dan mendeteks karakterstk dan hubungan antar varable tanpa
menentukan model pada data. Pada analss n, penelt tdak memlk teor a priori untuk menyusun hpotess Stapleton, 1997. Mengngat sfatnya yang ekploras
nlah, hasl analss faktor eksplorator n lemah. Hasl analss, yang menjelaskan hubungan antar varable semata, juga tdak ddasarkan pada teor yang ada. Hasl
analss juga hanya tergantung data emprs, dan jka varable terobservasnya banyak, hasl analss akan sult dmakna Stapleton, 1997. Basanya analss faktor terkat
erat dengan pertanyaan tentang valdtas Nunally, 1978. Ketka faktor-faktor terdentfkas dhubungkan, analss faktor eksplorator menjawab pertanyaan tenang
valdtas konstruk, apakah suatu skor mengukur apa yang seharusnya dukur. Sebaga contoh data NPV.RAW pada TUTORIAL LISREL 8.51. Data n
merupakan data yang dkumpulkan Holznger dan Swnwford pada tahun 1939 dengan menggunakan 21 tes pskolog yang dkut 145 sswa d Chcago. Ada 9 jens
tes, yang danggap sebaga varabel observable, yakn VISPERC, CUBES, LOZENGES, PARCOM, SENCOM, WORDMEAN, ADDITION, COUNTDOT dan
SCCAPS. Secara eksplorator, yang dsajkan dalam Tabel 2.1 setelah melalu proses rotas Promax, 9 varabel tersebut dapat dsederhanakan menjad 3 faktor baru yakn
component 1 VISPERC, CUBES, LOZENGES, component 2 PARCOM, SENCOM, WORDMEAN dan komponen 3 ADDITION, COUNTDOT dan SCCAPSDsarkan
dar Her Retnawat, 2009, evaluaton-edu.com. Pada komponen 1, mungkn akan dapat mudah dntrepretaskan, bahwa
varable VISPERC pandangan vsual, CUBES kubus, LOZENGES belah ketupat
22 Bab II —
Valdtas Instrumen
21 | B a b I I V a l d t a s I n s t r u m e n
terkat dengan konsep geometr. Demkan pula komponen 2, PARCOM parable, perumpamaan parafrase, SENCOM sentence-kalmat, WORDMEAN art kata
dapat dmakna bahwa faktor n terkat dengan kemampuan verbal. Namun pada komponen ketga yang merupakan kumpulan varable ADDITION penjumlahan,
COUNTDOT menghtung ttk dan SCCAPS straight-curved capital, huruf lurus- lengkung akan sult dmakna. varable ADDITION penjumlahan terkat dengan
ketepatan, COUNTDOT menghtung ttk terkat dengan keteltan dan SCCAPS mash berbau konsep geometr. Namun hasl n tetap dapat dgunakan untuk
membangun model hubungan antar varable, yang dapat dgunakan untuk membuatmenyusun hpotess peneltan yang lan. Hasl selengkapnya dsajkan pada
Tabel 2.1. Ada beberapa krtk ang terkat dengan analss faktor ekplorator. Menurut
Mulak Stapleton, 1997, untuk memperoleh pengetahuan, yang perlu dlakukan terlebh dahulu adalah membuat asums pror. Pada analss faktor ekplorator,
hubungan kausal dasumskan lnear. Kenyataannya, tdak semua varabel bersfat lnear. Proses penemuan struktur faktor, semata-mata dlakukan secara mekank
dengan metode tertentu dan dengan rotas. Tabel 2.1
Contoh Hasl Analss Faktor Eksplorator Component Score Coefficient Matrix
Varabel Component
1 2
3 VISPERC
.028 .059
.349 CUBES
-.046 -.049
.415 LOZENGES
.027 -.022
.400 PARCOM
.365 -.020
.017 SENCOM
.362 .047
-.036 WORDMEAN
.363 -.029
.013 ADDITION
.048 .450
-.142 COUNTDOT
-.060 .441
.057 SCCAPS
.024 .303
.177 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Promax with
Kaiser Normalization.
23 Valdtas Instrumen
— Bab II
22 | B a b I I V a l d t a s I n s t r u m e n
Ada beberapa krtk yang terkat dengan analss faktor ekplorator. Menurut Mulak Stapleton, 1997, untuk memperoleh pengetahuan, yang perlu dlakukan
terlebh dahulu adalah membuat asums pror. Pada analss faktor ekplorator, hubungan kausal dasumskan lnear. Kenyataannya, tdak semua varabel bersfat
lnear. Alam penemuan struktur faktor, semata-mata dlakukan secara mekank dengan metode tertentu dan dengan rotas.
Berbeda dengan analss faktor eksplorator, analss faktor konfrmator dgunakan untuk menguj model yang telah dasumskan untuk ddeskrpskan,
djelaskan untuk model data emprs dengan menggunakan parameter yang lebh sedkt dbandngkan dengan varable terobservas Joreskog dan Sorbom, 1993;
Steward, dalam Anonm, 2001. Model yang dbangun ddasarkan pada nformas a pror tentang struktur data dalam bentuk teor khusus atau hpotess Garson, 2006.
Teor khusus atau hpotess yang dbangun ddasarkan pada teor yang telah ada atau hasl peneltan sebelumnya.
EFA dgunakan ketka model pengukuran dar konstruk nstrumen mash dcar ataupun dlakukan eksploras. Namun pada CFA, ketka model pengukuran
telah ada teornya, konstruk nstumen tersebut tnggal dbuktkan atau dkonfrmas. Pada CFA, membuktkan valdtas konstruk n khususnya menggunakan model
pengukuran measurement model. Menurut Khumad, 2014 analss dapat dlakukan dengan first order CFA, dan jka belum konklusf perlu dlakukan second
order analysis. Analss dengan EFA dan CFA dsajkan pada Bab 4.
C. Membuktikan Validitas Kriteria