1 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
1 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Bab I PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam suatu peneltan penddkan, proses pengumpulan data merupakan suatu hal yang sangat pentng. Data yang dkumpulkan sangat terkat dengan fenomena, yang menjad fokus
peneltan. Data n dmanfaatkan untuk membuat kesmpulan, sesua dengan tujuan peneltan yang telah dtetapkan oleh penelt dan menguj hpotess yang telah drumuskan Wersma,
1986. Sebaga contoh msalnya pada peneltan eksploratf, hasl pengumpulan data n dgunakan untuk penympulan dengan membuat deskrps untuk mengeksploras hal-hal terkat
dengan permasalahan peneltan. Pada peneltan postvstk, hasl pengumpulan data danalss dengan uj statstk tertentu, hasl analss dgunakan untuk membuat kesmpulan.
Dalam pelaksanaan peneltan, penelt sebaknya terfokus pada permasalahan peneltan yang akan dpecahkan. Masalah peneltan menentukan jens data yang dperlukan, dan jens data
n memandu pemlhan metode atau cara pengumpulan data Babbe: 2004. Jens data yang dmaksud yakn data nomnal, data ordnal, data nterval dan data raso. Data nomnal merupakan
ukuran dskrt terpsah antar data, tdak ada hubungan antara skala yang satu dengan skala yang lan. Contoh data nomnal msalnya agama, warna pakaan atau kendaraan, jens kelamn, hob,
dan lan-lan. Data ordnal merupakan ukuran yang menunjukkan poss suatu objek, dengan ukuran tersebut dapat durutkan dar urutan palng rendah sampa yang palng tngg, namun
belum ada jarak atau nterval antara poss ukuran yang satu dengan yang lan. Contoh data n msalnya skala Lkert Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tdak Setuju, Sangat Tdak Setuju,
dmana belum ada jarak yang jelas antara tdak setuju dengan sangat tdak setuju, dan juga skala lannya.
Data nterval merupakan ukuran yang menunjukkan poss suatu objek dalam suatu urutan palng rendah sampa yang palng tngg, dan ada jarak atau nterval antara poss ukuran
yang satu dengan yang lan. Contoh data n adalah nlaskor dalam penddkan. Pada data nterval, nla nol juga bukan nla yang mutlak, yang berart bahwa seorang peserta ddk
memeroleh skor nol, belum tentu peserta ddk tersebut sama sekal tdak menguasa komptetens dalam pembelajaran, namun bsa jad karena alasan lan. Pada data raso, ukuran menunjukkan
poss suatu objek dalam suatu skala palng rendah sampa skala yang palng tngg, ada jarak atau nterval antara poss ukuran yang satu dengan yang lan, dan adanya besaran
2 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
2 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
absolutemutlak. Sebaga contoh pada data raso adalah ukuran volume ar. Volume ar dalam suatu wadah sama dengan nol berart ar dalam wadah tersebut memang telah kosong, atau tdak
ada ar sedktpun dalam wadah tersebut. Jens data tersebut berdampak pada pelaksanaan pengukuran dalam peneltan. Sebaga
contoh seorang penelt ngn mengetahu kemampuan berpkr tngkat tngg higher order thinking sswa SMP d kabupaten Subur Makmur. Fokus permasalahan yang menjad kata kunc
peneltan n adalah kemampuan berpkr tngkat tngg. In berart data yang harus dkumpulkan penelt tersebut adalah data kemampuan berpkr tngkat tngg sswa SMP. Karena kemampuan
berfkr tngkat tngg merupakan kemampuan yang abstrak, dperlukan suatu tes untuk mengukurnya. Kemampuan n dapat dukur dengan teknk tes, dan data yang kta peroleh berupa
data nterval. Pada kasus lan, seorang penelt ngn mengetahu motvas kerja karyawan. Permasalahan yang menjad fokus peneltan adalah motvas, yang dapat dukur dengan
angketkusoner motvas. Untuk pengumpulan data n, perlu dgunakan teknk nontes. Pengumpulan data sangat terkat dengan kegatan pengukuran measurement.
Pengukuran dlaksanakan untuk mengetahu kemampuan atau performa dar sesuatu atau seseorang, bak berupa kemampuan, skap, keteramplan, perseps, dan lan-lan. Pengumpulan
data pada dasarnya dkategorkan menjad 2 teknk, yakn teknk tes dan nontes. Teknk tes dengan menggunakan nstrumen tes, bak tes lsan, tulsan, atau tes berbass komputer
computer-based testing, CBT dan ada pula tes adaptf berbass computer computer adaptive test, CAT. Untuk nstrumen non tes, dapat dkategorkan menjad angket, wawancara, observas,
dan dokumentas. Instrumen pengumpulan data n masng-masng dsajkan berkut n. Pengumpulan data dengan teknk tes n dlakukan dengan melakukan pengujan pada
responden peneltan. Tes n basanya dlakukan untuk melhat kemampuan responden peneltan. Sebaga contoh kemampuan kogntf, menggunakan berbaga tes sepert tes
kemampuan bahasa Inggrs, tes kemampuan matematka, tes kemampuan membaca, tes bakat akadems, dan lan-lan. Tes-tes n merupakan salah satu bentuk nstrumen, terdr dar sejumlah
pertanyaan, atau butr-butr soal dgunakan untuk memperoleh data atau nformas melalu jawaban peserta tes. Melalu hasl jawaban tersebut, dperoleh suatu ukuran mengena
karakterstk peserta tes. Ada dua tpe tes, yakn tes objektf dan tes uraan essay, dsebut pula dengan
constructed response. Tes objektf merupakan tes yang telah dsedakan plhan
3 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
3 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
jawabannya. Tes objektf dapat berbentuk tes benar salah, tes plhan ganda, tes menjodohkan, dan tes san sngkat atau jawaban pendek. Tes uraan berupa tes yang
masng-masng mengandung permasalahan dan menuntut peserta tes mengkonstruk sendr jawabannya.
Untuk nstrumen non tes, dapat dkategorkan menjad angket, wawancara, observas, dan dokumentas. Angket berupa sekumpulan pertanyaan yang basanya dalam bentuk tertuls
kemudan dberkan kepada responden. Jka penelt menanyakan sekumpulan pertanyaan kepada responden secara langsung, teknk n dsebut dengan wawancara. Observas terjad jka penelt
megamat langsung fenomena-fenomena yang terkat dengan peneltan. Adapun dokumentas merupakan teknk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen, bak yang
dsmpan penelt sendr maupun orang lan terkat dengan fokus peneltan. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket atau dsebut pula dengan kusoner bermacam-
macam, dantaranya pertanyaan dkotom, pertanyaan plhan ganda, urutan bertngkat rank ordering, rating scale, dan pertanyaan terbuka Cohen, Mano, Morrson, 2011. Masng-
masng bentuk memlk cr khas yang tersendr, yang dsajkan sebaga berkut. Pertanyaan dkotom dalam angket hanya memuat 2 plhan jawaban jawaban saja.
Pertanyaan n dgunakan jka penelt ngn menanyakan kepada responden terkat dengan varabel yang hanya memuat dua jawaban saja. Sebaga contoh jens kelamn lak-lak atau
perempuan, ya atau tdak, benar atau salah, dan lan-lannya. Pertanyaan kusoner plhan ganda pada dasarnya sepert plhan ganda pada soal uraan.
Pada plhan ganda n, responden basanya dperkenankan memlh salah satu jawaban saja. Penskoran dapat dlakukan dengan benar-salah saja, atau bertngkat. Jka penskoran dlakukan
bertngkat, konds deal yang dhadap responden dan berbaga kemungknan konds yang dalam responden perlu menjad pertmbangan penyusun kusoner.
Untuk mengembangkan nstrumen yang bak, ada langkah-langkah yang perlu dperhatkan. Langkah-langkah mengembangkan nstrumen bak tes maupun nontes sebaga
berkut.
1. Menentukan tujuan penyusunan nstrumen Pada awal menyusun nstrumen, perlu dtetapkan tujuan penyusunan nstrumen. Tujuan
penyusunan n memandu teor untuk mengonstruk nstrumen, bentuk nstrumen,
4 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
4 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
penyekoran sekalgus pemaknaan hasl penyekoran pada ntrumen yang akan dkembangkan. Tujuan penyusunan nstrumen n perlu dsesuakan dengan tujuan
peneltan. Sebaga contoh, ketka penelt akan mengetahu pengaruh pembelajaran berbass
masalah terhadap motvas dan kemampuan berfkr tngkat tngg. Tentunya ada dua ntrumen yang perlu dkembangkan, nstrumen pengukur motvas dan nstrumen
pengukur kemampuan berfkr tngkat tngg. 2. Mencar teor yang relevan atau cakupan mater
Setelah tujuan penyusunan nstrument dtetapkan, selanjutnya perlu dcar teor atau cakupan mater yang relevan. Teor yang relevan dgunakan untuk membuat konstruk,
apa saja ndcator suatu varabel yang akan dukur. Katannya dengan tes, perlu dbatas juga cakupan mater apa saja yang menjad bahan menyusun tes. Sebaga contoh pada
kemampuan berfkr tngkat tngg, yang akan dukur harus memlk ndkator pemecahan masalah problem solving, kebaruan, kreatvtas, kontekstual dan lan-lan.
Jka yang akan dukur adalah sswa SMP, cakupan mater apa saja yang akan dukur perlu menjad bahan pertmbangan.
3. Menyusun ndkator butr nstrumensoal Indkator soal n dtentukan berdasarkan kajan teor yang relevan pada nstrumen
nontes. Adapun pada nstrumen tes, selan mempertmbangkan kajan teor, perlu dpertmbagkan cakupan dan kedalaman mater. Indkator n telah bersfat khusus,
sehngga dengan menggunakan ndcator dapat dsusun menjad butr nstrumen. Basanya aspek yang akan dukur dengan ndkatornya dsusun menjad suatu tabel. Tabel
tersebut kemudan dsebut dengan ks-ks blue print. Penyusunan ks-ks n mempermudah penelt menyusun butr soal.
4. Menyusun butr nstrumen Langkah selanjutnya adalah menyusun butr-butr nstrumen. Penyusunan butr n
dlakukan dengan melhat ndkator yang sudah dsusun pada ks-ks. Pada penyusunan butr n, penelt perlu mempertmbangkan bentuknya. Msal untuk nontes akan
5 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
5 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
menggunakan angket, angket jens yang mana, menggunakan berapa skala, penskorannya dan analssnya.
Jka penelt akan menggunakan nstrumen berupa tes, perlu dpkrkan apakah akan menggunakan bentuk objektf atau menggunakan bentuk uraan construted response.
Pada penyusunan butr n, penelt telah mempertmbangkan penskoran untuk tap butr, sehngga memudahkan analss. Jka perlu, pedoman penskoran dsusun setelah penelt
menyelesakan penyusunan butr nstrumen. 5. Valdas s
Setelah butr-butr soal tersusun, langkah selanjutnya adalah valdas. Valdas n dlakukan dengan menyampakan ks-ks, butr nstrumen, dan lembar dberkan kepada
ahl untuk dtelaah secara kuanttatf dan kualtatf. Tugas ahl adalah melhat kesuaan ndcator dengan tujuan pengembangan nstrumen, kesesuaan ndcator dengan cakupan
mater atau kesesuaan teor, melhat kesuaan nstrumen dengan ndcator butr, melhat kebenaran konsep butr soal, melhat kebenaran s, kebenaran kunc pada tes, bahasa
dan budaya. Proses n dsebut dengan valdas s dengan mempertmbangkan penlaan ahl expert judgement.
Jka valdas s akan dkuantfkas, penelt dapat memnta ahl mengs lembar penlaan valdas. Palng tdak, ada 3 ahl yang dlbatkan untuk proses valdas nstrumen
peneltan. Berdasarkan san 3 ahl, selanjutnya peneltan menghtung ndeks kesepakatan ahl atau kesepakatan valdator dengan menggunakan ndeks Aken atau
ndeks Gregory. 6. Revs berdasarkan masukan valdator
Basanya valdator memberkan masukan. Masukan-masukan n kemudan dgunakan penelt untuk merevsnya. Jka perlu, penelt perlu mengkonsultaskan lag hasl
perbakan tersebut, sehngga dperoleh nstrumen yang benar-benar vald.
7. Melakukan ujcoba kepada responden yang bersesuaan untuk memeroleh data respons peserta
6 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
6 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Setelah revs, butr-butr nstrumen kemudan dsusun lengkap drakt dan sap dujcobakan. Ujcoba n dlakukan dalam rangka memeroleh bukt emprs. Ujcoba n
dlakukan kepada responden yang bersesuaan dengan subjek peneltan. Penelt dapat pula menggunakan anggota populas yang tdak menjad anggota sampel.
8. Melakukan analss relabltas, tngkat kesultan, dan daya pembeda Setelah melakukan ujcoba, penelt memeroleh data respons peserta ujcoba. Dengan
menggunakan respons peserta, penelt kemudan melakukan penskoran tap butr. Selanjutnya hasl penskoran n dgunakan untuk melakukan analss relabltas skor
perangkat tes dan juga analss karakterstk butr. Analss karakterstk butr dapat dlakukan dengan pendektatan teor tes klask maupun teor respons butr. Analss pada
kedua pendekatan n akan dbahas pada bab-bab selanjutnya. 9. Merakt nstrumen
Setelah karakterstk butr dketahu, penelt dapat merakt ulang perangkat nstrumen. Pemlhan butr-butr dalam merakt perangkat n mempertmbangkan karakterstk
tertentu yang dkehendak penelt, msalnya tngkat kesultan butr. Setelah dber nstruks pengerjaan, penelt kemudan dapat mempergunakan nstrumen tersebut untuk
mengumpulkan data peneltan.
Sebaga contoh, berkut dsajkan contoh penyusunan nstrumen tes dan nontes. Penyusunan contoh n hanya sampa menyusun butr saja, karena langkah berkutnya
dsajkan pada bab-bab selanjutnya dalam buku n.
Contoh Instrumen Tes Pengembangan Soal Try-out Ujian Nasional Matematika Sekolah Menengah Atas SMA-IPS.
Langkah-langkah pengembangan nstrument sebaga berkut. 1. Menentukan Tujuan Penyusunan Instrumen
Tujuan penyusunan nstrumen n adalah mengembangkan soal try-out ujan nasonal matematka SMA-IPS, jad nstrument berbentuk tes. Karena tes yang dgunakan pada ujan
7 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
7 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
nasonal matematka berbentuk plhan ganda, maka pada nstrumen yang dkembangkan n berbentuk tes plhan ganda.
2. Menentukan cakupan mater Karena yang dkembangkan adalah soal try-out ujan nasonal matematka SMA-IPS,
maka cakupan mater melput standar kompetens lulusan SKL matematka SMA-IPS. Untuk keperluan n, SKL dapat dambl dar Peraturan Menter Penddkan Nasonal
Permendknas mengena SKL. SKL untuk SMA-IPS dsajkan d laman bsnp- ndonesa.org.
3. Menyusun Indkator Soal Dengan menggunakan cakupan mater dalam SKL, pengembang dapat menyusun
ndkator. Indkator untuk butr soal, dapat dsusun menggunakan kata kerja yang sesua dengan kedalaman soal yang dngnkan, dantaranya dapat menggunakan kata kerja
operasonal pada taksonom Bloom yang telah drevs, msalnya dsajkan pada Tabel 1.1 berkut.
Tabel 1.1. Kata Kerja Operasonal pada Indkator Kemampuan yang Dukur
Kata Kerja yang Basa Dgunakan Kemampuan
mengingat Mengutp
Menyebutkan Menjelaskan
Menggambar Memblang
Mengdentfkas Mendaftar
Menunjukkan Member label
Member ndeks Memasangkan
Menama Mananda
Membaca Menyadar
Menghafal Menru
Mencatat Mengulang
Mereproduks Mennjau
Memlh Menyatakan
Mempelajar Mentabulas
Member kode Menelusur
Menuls
Kemampuan memahami
Memperkrakan Menjelaskan
Mengkategorkan Mencrkan
Menjaln Membedakan
Mendskuskan Menggal
8 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
8 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Kemampuan yang Dukur Kata Kerja yang Basa Dgunakan
Mernc Mengasosaskan
Membandngkan Menghtung
Mengkontraskan Mengubah
Mempertahankan Mengurakan
Mencontohkan Menerangkan
Mengemukakan Mempolakan
Memperluas Menympulkan
Meramalkan Merangkum
Kemampuan menerapkan pengetahuan
aplkas Menugaskan
Mengurutkan Menentukan
Menerapkan Menyesuakan
Mengkalkulas Memodfkas
Mengklasfks Menghtung
Membangun Mengurutkan
Membasakan Mencegah
Menggambarkan Menggunakan
Menla Melath
Menggal Mengemukakan
Mengadaptas Menyeldk
Mengoperaskan Mempersoalkan
Mengkonsepkan Melaksanakan
Meramalkan Memproduks
Memproses Mengatkan
Menyusun Mensmulaskan
Memecahkan Melakukan
Mentabulas
Kemampuan menganalisis
Menganalss Mengaudt
Memecahkan Menegaskan
Mendeteks Mendagnoss
Menyeleks Memernc
Menomnaskan Mendagramkan
Mengkorelaskan Merasonalkan
Menguj Mencerahkan
Menjelajah Membagankan
Menympulkan Menemukan
Menelaah Memaksmalkan
Memerntahkan Mengedt
Mengatkan Memlh
Mengukur Melath
Mentransfer
Kemampuan mengevaluasi
Membandngkan Menympulkan
Menla Mengarahkan
Mengkrtk Menmbang
Menafsrkan Mempertahankan
Memernc Mengukur
Merangkum Membuktkan
9 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
9 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Kemampuan yang Dukur Kata Kerja yang Basa Dgunakan
Memutuskan Memsahkan
Mempredks Memperjelas
Menugaskan Memvaldas
Mengetes Mendukung
Memlh Memproyekskan
Kemampuan Mencipta
Mengabstraks Mengatur
Menganmas Mengumpulkan
Mengkategorkan Mengkode
Mengkombnaskan Menyusun
Mengarang Membangun
Menanggulang Menghubungkan
Mencptakan Mengkreaskan
Mengoreks Merancang
Merencanakan Mendkte
Menngkatkan Memperjelas
Memfasltas Membentuk
Merumuskan Menggeneralsas
Menggabungkan Memadukan
Membatas Mereparas
Menamplkan Menyapkan
Memproduks Merangkum
Merekonstruks Membuat
Sumber: Panduan Pelaksanaan Penlaan Menggunakan Kurkulum 2013 Drektorat PSMP 4. Menyusun Butr Instrumen
Standar kompetens dan ndcator basanya dsajkan dalam tabel. Tabel tersebut kemudan dlengkap dengan butr soal yang dsusun berdasarkan ndcator yang telah
drumuskan. Contoh kompetens dasar, ndkator, dan butr soal dsajkan dalam Tabel 1.2.
Dalam menyusun butr, perlu dpertmbangkan bentuk butr yang akan dgunakan. Pada kasus n, karena yang dkembangkan adalah soal tryout ujan nasonal, maka soal-soal
yang dsusun adalah soal-soal yang mrp ujan nasonal sehgga berbentuk plhan ganda. Untuk bentuk n, soal-soal yang dsusun perlu memerhatkan aturan penyusunan
soal plhan ganda, msalnya aturan pernyataan stem jelas dan tdak membngngkan, ketersedaan kunc, dstraktor berfungs bak, dan lan-lannya.
10
Ba b I —
P enge
m ba
nga n Ins
trum en P
ene lt
a n
10 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Tabel 1.2 KISI-KISI SOAL TRYOUT UN MATEMATIKA SMA IPS
Satuan Penddkan : SMA Jumlah Butr
: 120 ment Mata Pelajaran : Matematka-IPS
Jumlah Soal : 40 butr
No. Urut
Standar Kompetensi Lulusan Indikator
Indikator Soal Materi
Bahan Kelas
No. Soal
1 Memaham pernyataan dan
Ingkarannya, menentukan nla kebenaran pernyataan majemuk,
serta mampu menggunakan prnsp logka matematka dalam
pemecahan masalah yang berkatan dengan penarkan kesmpulan
Menentukan kesmpulan dar
beberapa prems Dsajkan dua prems
Prems 1 berbentuk mplkas Prems 2 berbentuk mplkas
Sswa dapat menentukan kesmpulan yang sah dar kedua
prems Penarkan
kesmpulan X2
1
Menentukan ngkaran dar suatu pernyataan
Dapat menentukan ngkaran suatu mplkas
Ingkaran pernyataan
X2 2
Menentukan pernyataan yang
setara Dsajkan pernyataan
berbentuk mplkas, sswa dapat menentukan pernyataan
yang setara dengan mplkas Pernyataan
yang setara X2
3
2 Memaham konsep yang berkatan
dengan aturan pangkat, akar dan logartma,fungs aljabar sederhana,
persamaan dan pertdaksamaan kuadrat, sstem persamaan lnear,
program lnear, matrks, barsan dan deret, serta mampu menggunakannya
dalam pemecahan masalah. Menyederhanakan
hasl operas bentuk pangkat, akar dan
logartma Dsajkan penjumlahan dan
pengurangan berbentuk logartma dengan blangan
pokok yang sama, maka sswa dapat menentukan nlanya.
Operas logartma
X1 4
Dst. Sumber: SKL dan Indkator dar bsnp-ndonesa.org, ndkator soal dsusun sendr.
1 1
P enge
m ba
nga n Ins
trum en P
ene lt
a n
— Ba
b I
11 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
No Indikator Soal
Soal Kunci
Jawaban Keterangan
Distraktor
1. Dapat menentukan nilai
kebenaran pernyataan majemuk
Terdapat dua pernyataan s dan t. Apabila pernyataan s bernilai benar dan pernyataan t bernilai salah, maka pernyataan berikut ini yang bernilai salah adalah....
A. ݏ ר ݐ
B. as at
C. ݐ ֜ ݏ
D. ݐ ֜ ݏ
E. ݐ ֜ ݏ
E A. Salah konsep
B. Salah konsep C. Salah konsep
D. Salah konsep E. Kunci Jawaban
2. Dapat menentukan
ingkaran suatu implikasi Negasi dari pernyataan “Jika pentas musik daerah jadi dilaksanakan maka semua
siswa bergembira” adalah…. A. Pentas musik daerah jadi dilaksanakan dan semua siswa bergembira
B. Pentas musik daerah tidak jadi dilaksanakan dan ada siswa yang bergembira C. Pentas musik daerah jadi dilaksanakan dan ada siswa yang tidak bergembira
D. Pentas musik daerah tidak jadi dilaksanakan atau tidak ada siswa yang
bergembira E. Pentas seni jadi dilaksanakan atau ada siswa tidak yang bergembira
C A. Salah konsep
B. Siswa salah konsep
C. Kunci Jawaban D. Salah konsep
E. Salah konsep
3. Disajikan tiga premis
Premis 1 berbentuk implikasi
Premis 2 berbentuk implikasi
Premis 3 berbentuk implikasi
Siswa dapat menentukan kesimpulan yang sah dari
ketiga premis Diketahui premis-premis berikut ini.
Premis 1 : Jika saya tidak rajin belajar, maka saya tidak akan berhasil lulus ujian. Premis 2 : Jika saya tidak berhasil lulus ujian, maka orang tua tidak akan bahagia.
Premis 3 : Orang tua saya bahagia. Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah... .
A. Jika saya rajin belajar, maka orang tua saya bahagia B. Jika saya tidak rajin belajar , maka orang tua tidak bahadia
C. Saya tidak berhasil lulus ujian dan orang tua saya bahagia D. Saya tidak berhasil lulus ujian
E. Saya rajin belajar E
A. Salah konsep B. Salah konsep
C. Salah konsep D. Salah konsep
E. Kunci Jawaban
4. Dst.
12 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
12 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Contoh Instrumen Nontes Pengembangan Instrumen Self Regulated Learning
1. Menentukan Tujuan Penyusunan Instrumen Tujuan penyusunan nstrumen n adalah mengembangkan nstrumen self regulated learning
SRL.
2. Menentukan teor yang relevan Untuk keperluan n, penelt dapat mencar teor yang relevan dar buku referens, jurnal-
jurnal ataupun peneltan yang telah terdahulu. Contohnya adalah ketka mengembangkan nstrumen SRL, dcar teor-teor yang relevan, sebaga berkut damblkan dar Her
Retnawat, 2015. Berbaga pendapat dsampakan ahl terkat dengan self regulated learning. Pntrch
menyatakan bahwa “Self-regulated learning, or self-regulation, is an active, constructive process whereby
learners set goals for their learning and then attempt to monitor, regulate, and control their cognition, motivation, and behavior, guided and constrained by their goals and the contextual
features in the environment” Schunk, 2005.
Zmmerman menyatakan bahwa “Self-regulated learning strategies are actons and processes drected at acqurng nformaton or skll that nvolve agency, purpose, and nstrumenalty
perceptons by learners” 1989, 1990. Hal n berart bahwa seseorang melaksanakan self regulated learnng dalam belajar bla yang bersangkutan mengatur perlaku dan kogsnya secara
sstemats dengan memperhatkan aturan yang dbuatnya sendr, mengontrol jalannya pembelajaran yang dlakukannya, mengntegraskan pengetahuan, melath untuk mengngat
nformas yang dperoleh, serta mengembangkan dan mempertahankan nla-nla postf pembelajarannya.
Teor kogntf socal dar Bandura Kvnen, 2013 menyajkan dasar teor dar pengembangan model self regulated learnng dalam dr seseorang, dmana faktor-faktor
kontekstual dan perlaku bernteraks dalam suatu ara yang memberkan keuntungan kepada sswa untuk mengatur belajarnya dmana pada waktu yang sama sswa mengatur drnya sendr.
Suatu perspektf kogntf soasal berbeda dar sudut pandang nteraks personal, perlaku dan lnkungannya yang serng dsebut proses tradk dar Bandura.
13 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
13 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Regulas dr merupakan proses skls, karena masukan dar kemampuan awal dgunakan untuk membuat keputusan untuk mengulang usaha-usaha yang telah dlakukan. Upaya
pengulangan-pengulangan n dperlukan karena orang, lngkungan, dan perlaku selaluu berubah selama pembelajaran yang selalu dobservas dan dpantau.
Pembcaraan self regulated learning mencakup 3 fase, melput forethought and planning phase, performance monitoring phase, dan reflection on performance phase Zumbrunn, S.,
Tadlock, J., Danelle, E. 2011. Pada fase pemkran, ada dua hal yang sangat terkat yakn analss tugas dan keyaknan dan motvas dr. Fase control kehendak atau knerja melput
pengendalan dr dan pengamatan yang khusus. Fase Refleks dr terdr dar perkembangan dr, dan reaks dr. Ketga fase n salng terkat dan salng mempengaruh yang membentuk
sklus. Sklus tersebut dgambarkan sebaga berkut.
Gambar 2. Fase SRL Zumbrunn, S., Tadlock, J., Danelle, E. 2011 Pada fase pemkran, dapat dklasfkaskan menjad dua hal yakn analss tugas
melput tujuan pengaturan dr, perencanaan strategs dan keyaknan motvas dr keyaknan dr dan oretas tugas. Fase kontrol knerja melput pengendalan dr
nstruks dr, fokus perhatan, strateg penyelesaan tugas. Refleks dr terdr dar pertmbangan dr evaluas dr dan atrbus dan juga reaks dr kepuasan dr dan
adaptvtas. Untuk mengetahu skala SRL, Wolkers, Pntrch, Karanennk 2009 mengatakan bahwa perlunya dkembangkan butr terlebh dahulu untuk mengukur
Kontrol Kinerja Pengendalian Diri Instruksi diri, fokus
perhatian, dan strategi penyelesaian tugas;
Observasi diri catatan diri dan eksperimentasi diri
Pemikiran Analisis Tugas menyeting tujuan dan
perencanaan strategis; Keyakinan Motivasi Diri keyakinan diri dan
orientasi tugas Fase Refleksi Diri
Pertimbangan Diri Evaluasi diri dan atribusi
Reaksi Diri kepuasan diri dan adaptivitas
14 Bab I —
Pengembangan Instrumen Peneltan
14 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
pengaturan kogns, dkut dengan regulas, motvas, dan perlaku. Ketga hal n perlu dukur dalam konteks akademk.
3. Menyusun ndkator butr nstrumen Dar teor-teor yang relevan, dkonstruk ndkator-ndkator untuk SRL. Untuk
memperjelas tap ndcator, penelt dapat mengembangkan subndkator. Subndkator n dgunakan untuk menyusun butr nstrumen. Contohnya sebaga berkut.
Komponen dan Indikator SRL dkembangkan dar Zmmerman 2000
Komponen Indkator
Sub Indkator No. Butr
Pemkran Analss Tugas
Pengaturan tujuan 1
Perencanaan Strategs 2
Keyaknan Dr Kemampuan dr
3 Orentas tugas
4 Kontrol
Knerja Pengendalan Dr
Instruks dr 5
Usaha untuk Fokus belajar 6
Strateg penyelesaan tugas 7
Pengamatan yang Cukup Pemantauan metakogntf
8 Catatan dr
9 Ekspermentas dr
10 Refleks Dr
Pertmbangan Dr Evaluas dr
11 Atrbus kausal
12 Reaks dr
Kepuasan dr Hadah 13
Kepuasan dr Hukuman 14
Adaptfdefensf 15
Butr-butr nstrumen kemudan dsusun berdasarkan subndkator tersebut. Contohnya sebaga berkut. Bentuk yang sesua dengan kasus n adalah angket dengan skala Lkert,
dengan 4 plhan TP tdak pernah, J jarang, S Serng, SL Selalu.
15 Pengembangan Instrumen Peneltan
— Bab I
15 | Bab I P e n g e m b a n g a n I n s t r u m e n P e n e l t a n
Butir untuk mengukur SRL dengan Likert No Pernyataan
TP J
S SL
1 Saya merumuskan tujuan-tujuan kulahbelajar saya, sebelum kegatan
dmula 2
Saya merencanakan strateg untuk mencapa tujuan kulahbelajar saya 3
Saya mempercaya kemampuan dr saya untuk berhasl dalam kulahbelajar
4 Saya mentkberatkan usaha mencapa tujuan kulahbelajar saya
dbandngkan dengan kegatan lan. 5
Saya membuat jadwal untuk dr sendr terkat dengan pencapaan tujuan kulahbelajar saya
6 Saya mengupayakan dr untuk focus belajar
7 Saya menyusun strateg palng tepat untuk penyelesaan tugas
kulahbelajar 8
Saya membuat peta kegatanaktvtas telah saya lakukan 9
Saya membuat catatan apa yang telah saya lakukan bak yang berhasl maupun yang belum
10 Jka ada hal yang membuat saya gagal, saya akan berusaha lag dengan
strateg lan. 11
Setelah selesa melakukan kegatan dan melhat haslya msal akhr semester saya melakukan evaluas.
12 Saya mencermat penyebab keberhaslan atau kegagalan usaha saya.
13 Setelah mencapa hal sesua target kulahbelajar, saya member hadah
untuk dr sendr. 14
Saya menghukum dr sendr jka ada hal dar dr sendr yang menyebabkan saya gagal mencapa target kulahbelajar.
15 Jka suatu strateg kulahbelajar yang saya gunakan berhasl, saya akan
menggunakannya lag.
16 Bab II —
Valdtas Instrumen
15 | B a b I I V a l d t a s I n s t r u m e n
Bab II VALIDITAS INSTRUMEN