87 Relabltas
— Bab VI
Ada beberapa hal yang harus dpertmbangkan dalam mengestmas koefssen dengan teknk tes-retes n. Jangka waktu antara kedua pengukuran dengan menggunakan
nstrumen tersebut perlu menjad pertmbangan. Jka jarak pengukuran terlalu dekat,maka carry-over-effect mash ada. Sementara jka jarak pengukuran terlalu jauh, korelas kedua
skor akan menjad semakn rendah. Faktor kedua yang menjad pertmbangan adalah stabltas yang dharapkan dar knerja yang dukur dengan nstrumen tersebut. Semakn
lama nterval pelaksanaan pengukuran kedua nstrumen, akan semakn rendah koefsen relabltasnya. Untuk mengatas hal n, jarak kedua pengukuran sebaknya tdak terlalu
jauh, msalnya tdak sampa satu bulan. Estmas relabltas dengan teknk tes-retes akan menghaslkan koefsen
stabltas. Untuk memperoleh koefsen relabltas melalu pendekatan tes-retes dapat dlakukan dengan menghtung koefsen korelas lner antara skor pada pengukuran
pertama X dengan skor hasl pengukuran kedua Y.
ݎ
=
ே σ ିσ σ ඥ{ே σ
మ
ିሺσ
మ
}{ ே σ
మ
ିሺσ
మ
} 6.1
2. Metode Bentuk Paralel Equivalent
Teknk kedua untuk mengestmas relabltas secara eksternal adalah dengan metode bentuk paralel. Pada teknk n, dperlukan dua nstrumen yang dkatakan paralel
untuk mengestmas koefsen relabltas. Dua buah tes dkatakan paralel atau equivalent adalah dua buah nstrumen yang mempunya kesamaan tujuan dalam pengukuran, tngkat
kesukaran dan susunan juga sama, namun butr-butr soalnya berbeda, atau dkenal dengan stlah alternate-forms method atau parallel forms.
Dengan metode bentuk paralel n, dua buah nstrumen yang paralel, msalnya nstrumen paket A yang akan destmas relabltasnya dan nstrumen paket B merupakan
nstrumen yang paralel dengan paket A, keduanya dberkan kepada sekelompok responden yang sama, kemudan kedua skor tersebut dkorelaskan. Koefsen korelas
dar kedua skor respon responden terhadap nstrumen nlah yang menunjukkan koefsen relabltas skor nstrumen paket A. Jka koefsennya relabltas skor nstrumen tngg,
maka perangkat tersebut sudah dapat dkatakan relabel dan dapat dgunakan sebaga nstrumen pengukur suatu konstruk yang terandalkan.
88 Bab VI —
Relabltas Dar ss responden, estmas relabltas dengan teknk n ada kelemahannya.
Dalam menggunakan teknk n, dperlukan dua buah nstrumen, dan masng-masng dberkan kepada sekelompok responden yang sama. Teknk n responden tdak
mengalam practice-effect dan carry-over-effect atau responden tdak mengngat pengerjaan nstrumen sebelumnya.
Estmas relabltas dengan cara n merupakan pekerjaan yang cukup berat. Pada cara n, dperlukan dua nstrumen untuk dgunakan, sehngga harus mengembangkan 2
nstrumen dan juga mengujcobakan 2 nstrumen. Membuktkan kedua nstrumen tersebut merupakan tes yang paralel atau ekvalen memerlukan lmu yang tersendr konsep
penyetaraan tes atau equating. Langkah-langkah yang dtempuh pada pembuktan relabltas dengan cara n
adalah: 1 menyapkan dua nstrumen yang paralel, 2 menentukan subjek untuk mengujcobakan nstrumen, 3 melaksanakan pengukuran dengan mengadmnstraskan
nstrumen tersebut, 4 melakukan penyekoran pada setap jawaban responden terhadap kedua perangkat tersebut, 5 menghtung koefsen korelas dar skor kedua perangkat
tersebut. Hasl koefsen korelas yang tngg dar skor jawaban responden pada kedua
nstrumen yang dgunakan menunjukkan bahwa relabltas paralel dar perangkat tersebut berada pada kategor yang bak. Namun sebalknya, jka ternyata koefesen
korelasnya rendah, maka relabltas skor perangkat ekvalen adalah rendah.
C. Konsistensi Internal