86 Bab VI —
Relabltas mnmal sebesar 0,85. Dengan demkan, pada peneltan n, tes seleks dgunakan untuk
menentukan keputusan pada sswa secara perorangan, sehngga ndeks koefsen relabltasnya dharapkan mnmal sebesar 0,85.
Proses penghtungan relabltas dsebut dengan estmas. Estmas relabltas tes yang dapat dlakukan dengan beberapa cara, konsstens eksternal, konsstens nternal,
relabltas kompost, relabltas konstruk, relabltas nterrater, dan estmas relabltas dengan teor generalsabltas Generalizability theory.
B. Estimasi Konsistensi Eksternal
Estmas relabltas eksternal dperoleh dengan menggunakan skor hasl pengukuran yang berbeda, bak dar nstrumen yang berbeda maupun yang sama. Ada dua cara untuk
mengestmas relabltas eksternal suatu nstrumen yatu dengan teknk pengukuran ulang test-retest-method dan teknk paralel.
1. Metode Tes Ulang Test-Retest-Method
Untuk mengetahu keterandalan atau relabltas skor hasl pengukuran, pengukuran perlu dlakukan dua kal, pengukuran pertama dan pengukuran kedua atau ulanganya.
Kedua pengukuran n dapat dlakukan oleh orang yang sama atau berbeda, namun pada proses pengukuran yang kedua, keadaan yang dukur tu harus benar-benar berada pada
konds yang sama dengan pengukuran pertama. Selanjutnya hasl pengukuran yang pertama dan yang kedua dkorelaskan dan haslnya menunjukkan relabltas skor
perangkat pengukuran.
Teknk Test-Retest-Method n akan dapat sesua dengan tujuannya jka keadaan
subjek yang dukur tetap dan tdak mengalam perubahan pada saat pengukuran yang pertama maupun pada pengukuran yang kedua. Pada dasarnya keadaan responden tu
selalu berkembang, tdak stats ataupun berubah-ubah, maka sebenarnya teknk n kurang tepat dgunakan. D sampng tu pada pengukuran yang kedua akan terjad adanya
carry-over-effect atau testing effect, responden pengukuran atau peneltan telah mendapat tambahan pengetahuan karena sudah mengalam tes yang pertama ataupun
belajar setelah pengukuran yang pertama.
87 Relabltas
— Bab VI
Ada beberapa hal yang harus dpertmbangkan dalam mengestmas koefssen dengan teknk tes-retes n. Jangka waktu antara kedua pengukuran dengan menggunakan
nstrumen tersebut perlu menjad pertmbangan. Jka jarak pengukuran terlalu dekat,maka carry-over-effect mash ada. Sementara jka jarak pengukuran terlalu jauh, korelas kedua
skor akan menjad semakn rendah. Faktor kedua yang menjad pertmbangan adalah stabltas yang dharapkan dar knerja yang dukur dengan nstrumen tersebut. Semakn
lama nterval pelaksanaan pengukuran kedua nstrumen, akan semakn rendah koefsen relabltasnya. Untuk mengatas hal n, jarak kedua pengukuran sebaknya tdak terlalu
jauh, msalnya tdak sampa satu bulan. Estmas relabltas dengan teknk tes-retes akan menghaslkan koefsen
stabltas. Untuk memperoleh koefsen relabltas melalu pendekatan tes-retes dapat dlakukan dengan menghtung koefsen korelas lner antara skor pada pengukuran
pertama X dengan skor hasl pengukuran kedua Y.
ݎ
=
ே σ ିσ σ ඥ{ே σ
మ
ିሺσ
మ
}{ ே σ
మ
ିሺσ
మ
} 6.1
2. Metode Bentuk Paralel Equivalent