55 kelompok eksperimen dan kontrol pada saat post-test. Perhitungan uji-t dilakukan
dengan program SPSS. Adapun  rangkuman  perhitungan  uji-t  tersebut  disajikan  dalam  tabel
berikut:
Tabel 17: Hasil Uji-t t- hitung
t- tabel Db
Keterangan
2,206 1,669
65 t
hitung
t
tabel
Analisis data di atas menghasilkan nilai t-hitung sebesar 2,206 dengan db= 65  yang  kemudian  dikonsultasikan  dengan  nilai  t-  tabel  pada  taraf  signifikansi  5
dan db= 65 yaitu sebesar 1,669 . Dengan demikian, t- hitung lebih besar dari t- tabel  yang  berarti  Ho  ditolak  sehingga  Ha  diterima.  Ha  berbunyi  bahwa
penggunaan metode drill dalam pembelajaran keterampilan mendireksisiswa lebih baik  daripadapembelajaran  keterampilan  mendireksi  dengan  menggunakan
metode  ceramah.  Disamping  itu,  dilihat  dari  rerata  kelas  eksperimen  yaitu  77,91 lebih besar dari rerata kelas kontrol yakni 73,48, yang berarti  metode drill  lebih
efektif pada pembelajaran keterampilan mendireksi siswa.
B. Pembahasan 1.  Terdapat  Perbedaan  yang  Signifikan  Keterampilan  Direksi  Antara  Siswa
yang  Diajar  dengan  Menggunakan  Metode Drill  dan yang Diajar  dengan
Menggunakan Metode Ceramah dan Demonstrasi.
Berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis  terakhir  dapat  diketahui  adanya
perbedaan  yang  signifikan  keterampilan  direksi  antara  siswa  yang  diajar  dengan
56 menggunakan metode drill dan yang diajar dengan menggunakan metode ceramah
dan demonstrasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung sebesar 2,206 dengan db= 65  yang  kemudian  dikonsultasikan  dengan  nilai  t-  tabel  pada  taraf  signifikansi  5
dan db= 65 yaitu sebesar 1,669 yang berarti nilai t hitung lebih besar dari nilai t
tabel. Hal ini menunjukan  adanya perbedaan prestasi  yang signifikan. Perbedaan
diantara kedua kelas tersebut disebabkan oleh adanya perlakuan atau treatment. Penggunaan  metode  drill  di  kelas  eksperimen  pada  pembelajaran  direksi
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mendireksi.  Materi yang diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran dilatih secara teratur dan bertahap sehingga
lebih  melekat  pada  siswa.  Dengan  menggunakan  metode  drill  memungkinkan siswa  untuk  segera  mengetahui  dan  memperbaiki  kesalahan-kesalahan  dalam
mendireksi. Secara tidak langsung siswa juga dapat menghemat waktu belajarnya. Metode drill pada pembelajaran keterampilan direksi juga dapat membantu
siswa  untuk  lebih  mengingat  materi  yang  telah  diberikan,  contohnya  sebelum menggunakan  metode  drill  siswa  kesulitan  untuk  mendireksi  dengan  pola  irama
yang benar, setelah diberikan treatment atau perlakuan dengan metode drill siswa dapat  melakukan  gerakan-gerakan  pola  birama  sesuai  keajegan  tempo.  Hal  ini
terjadi  karena  selama  diberikan  treatment  dengan  metode  dril  lsiswa  diminta untuk  terus  memperbaiki  kesalahan  yang  terjadi  pada  saat  mendireksi,  seperti
kesalahan gerak attack, pola gerak, tempo dan release. Siswa dapat memperbaiki kesalahan  tersebut  dan  terus  mengulang-ulang  gerakan  dengan  benar.  Sehingga
siswa  menjadi  terbiasa  untuk  mendireksi  dengan  benar  selama  pembelajaran dengan  menggunakan  metode  drill.  Kebiasaan  tersebut  dapat  membuat  gerakan
57 yang  semula  terasa  rumit  menjadi  lebih  mudah  dan  otomatis.  Pada  dasarnya,
metode  drill  merupakan  salah  satu  jenis  metode  pembelajaran  yang  memiliki banyak  manfaat,  apabila  digunakan  dalam  kegiatan  belajar  mengajar.  Dalam
penggunaan metode drill pada pembelajaran   keterampilan direksi, siswa menjadi lebih  teliti  ketika  berlatih  mendireksi.  Dengan  demikian  siswa  mendapatkan
kesempatan untuk memperdalam kemampuan mendireksinya. Berdasarkan  uraian  pembahasan  dan  bukti  analisis  di  atas,  dapat
disimpulkan  bahwa  metode  drill  dapat  membantu  meningkatkan    keterampilan direksi  agar  lebih  baik.  Dengan  demikian,  hasil  penelitian  ini  dapat  mendukung
dan  membuktikan  teori-  teori  tentang  metode  drill  seperti  yang  telah  diuraikan sebelumnya.
2.  Pembelajaran  Keterampilan  Direksi  dengan  Menggunakan  Metode  Drill Lebih Efektif daripada  Pembelajaran yang Menggunakan Metode Ceramah
dan Demonstrasi.
Dari  hasil  penelitian,  diperoleh  nilai  rata-rata  post-test  kelompok eksperimen  sebesar  77,91.  Sedangkan  nilai  rata-rata  post-test  kelompok  kontrol
sebesar 73,48. Nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata  post-test  kelompok  kontrol  77,91    73,48.  Peningkatan  nilai
keterampilan mendireksi kelas eksperimen sebesar 11,79. Peningkatan ini tampak pada  perubahan  nilai  dalam  aspek  yang  dinilai  yaitu  gerak  attack,  pola  gerak,
tempo  dan  release.  Sedangkan  pada  kelas  control  hanya  sebesar  5,85.Hal  ini menunjukan  bahwa  penggunaan  metode  drill  lebih  efektif  daripada  penggunaan
metode ceramah dan demonstrasi.
58 Penggunaan  metode  drill  merupakan  salah  satu  hal  yang  penting  dan
berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, metode dril l telah  terbukti  meningkatkan  keterampilan.  Hal  tersebut  juga  sesuai  dengan
pernyataan Ahmad Rivai dan Nana Sudjana 2005: 2 bahwa penggunaan metode pembelajaran  dapat  mempertinggi  proses  dan  hasil  pengajaran  karena  berkenaan
dengan  taraf  berpikir  siswa.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa penggunaan metode drill lebih efektif pada pembelajaran keterampilan direksi.