10
Adapun  kajian  yang  akan  dibahas  sehubungan  dengan  aktifitas mendireksi adalah sebagai berikut:
a. Sikap Badan
Prier  2005:  3  mengatakan ,“setiap  gerakan  badan  dan  sikap  dari
seorang  dirigen  harus  mengabdi  kepada  ekspresi  musik ”. Pada umumnya bagian
atas dari badan sebaiknya bersikap tenang. Agar musik dapat diekspresikan dalam badan maka syaratnya ialah badan harus bersikap  relaks. Sikap ini akan tercapai
kalau  salah  satu  kaki  maju  sedikit  dengan  kedua  tangan  diikutsertakan  dalam memberi aba-aba hingga seluruh badan mejadi seimbang. Sikap badan seluruhnya
harus  relaks,  sikap  kepala  jangan  kaku,  pandangannya  harus  menyeluruh  dan berwibawa.
Menurut  Subronto1985:  8, “mata dirigen harus terus-menerus dalam
keadaan  berjaga-jaga  siap  untuk  membantu  gerak  tangan,  gerak  kepaladan gerakan  bagian  atas  tubuh
”.  Mata  dari  dirigen  yang  selalu  menjaga,  membantu dan  menyemangati  para  penyanyi,  maka  tidak  boleh  terikat  akan  teks.  Dirigen
harus  berdiri  dengan  kuat  di  atas  kedua  kaki.  Dan  berat  badan  harus  dikuasai sehingga  gerakan  keseluruhan  dapat  leluasa  dan  fleksibel.  Secara  keseluruhan
sikap ini dinamakan dengan sikap “siap”. Selain  hal  tersebut  diatas,  posisi  tangan  kanan  dan  tangan  kiri  juga
sangat berperan penting. Pada prinsipnya, tangan kanan adalah memberikan aba- aba patokan. Dalam keadaan biasa, tangan kanan berada setengah lencang kanan
namun menghadap kedepan setinggi dada, serta  telapak tangan ditekuk kedepan.
11
Sedangkan tangan kiri berada diantara tangan kanan dan dada serta letaknya lebih rendah sedikit dari tangan kanan.
Prier  2005  :  6  menjelaskan  bahwa  tinggi  tangan  dalam  sikap  “siap” tergantung dari tempat dirigen. Kalau dirigen berdiri lebih tinggi daripada paduan
suara,  maka  posisi  tangan  boleh  lebih  rendah.  Kalau  tempat  dirigen  lebih  agak rendah atau sejajar dengan para penyanyi, maka posisi tangan boleh lebih tinggi.
Sikap  tangan  pun  perlu  disesuaikan  dengan  ekspresi  dari  lagu  yang  akan dipimpinnya.
Menurut  Subronto  1985:  6, “gerakan  tangan  dirigen,  disamping
memberi pukulan birama, juga berfungsi untuk mengingatkan para penyanyi akan hal-hal yang sudah dipelajari dan dilatih
”. Hal ini meliputi; memberi isyaratyang tepat  untuk  mulai,  memberi  dan  menjaga  kecepatan  tempo  lagu,  menuntun
suara-suara dan membantu penyanyi dalam menghadapi kesulitan. Berkaitan  dengan  pendapat  para  ahli  dapat  disimpulkan  bahwa  sikap
yang  meliputi  cara  berdiri,  pandangan  dan  posisi  tangan  seorang  dirigen merupakan  bagian  penting  dalam  mendireksi  karena  hal  ini  dapat  membantu
dirigen  terlihat  berwibawa  dan  mengajak  seluruh  penyanyi  paduan  suara  untuk memusatkan  perhatian.  Hal-hal  tersebut  juga  membantu  dirigen  untuk
memberipatokan,  memberi  pukulan  birama  sekaligus  pengingat  bagi  para penyanyi akan ekspresi yang sudah dilatih sebelumnya.
b. Pola gerakan aba-aba
Seorang  dirigen  perlu  merasakan  hadirnya  setiap  aksen  ketukan  dan menyelaraskan  alunan  aksen  ketukan  melodi  itu  dengan  gerakan  tangan  dan