Tinjauan Tentang Pembelajaran Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Efektivitas

25 metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan drill, metode bermain peran, dan metode eksperimen. Metode-metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing- masing. Namun pengajar atau pendidik hendaknya dapat memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat bergantung kepada tujuan, isi, proses belajar, dan kegiatan belajar. Dan penelitian ini, peneliti menggunakan 1metode, yaitu metode latihan drill. Menurut Roestiyah 1991: 125, metode latihan drill adalah: Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan; secara teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu; bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. “Metode drill dipakai untuk menanamkan suatu keterampilan tertentu terhadap siswa dengan melakukannya secara berulang-ulang, sampai siswa itu mampu melakukannya secara otomatis ” Jamalus,1981: 34. Dalam pembelajarn mendireksi, drill itu dilakukan dengan menyuruh siswa mengulang pola mendireksi 24, 34,dan 44 selama beberapa kali sampai siswa mampu menerapkannya dalam mendireksi sebuah paduan suara. Adapun tujuan mengajar dengan menggunakan metode drill menurut Roestiyah 1991: 125, adalah: a. Memiliki keterampilan motorisgerak; seperti menghafalkan kata- kata, menulis, mempergunakan alatamembuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olahraga; 26 b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal bendabentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya. c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan-banjir; antara tanda huruf dan bunyi – ng – ny dan sebagainya; penggunaan lambangsimbol didalam peta dan lain-lain. Adapun langkah-langkah menggunakan metode drill dalam proses pembelajaran menurut Jamalus 1981: 34, ialah: a. Guru menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran itu. b. Guru menyusunmemilih materi pembelajaran yang akan disampaikan kemudian mempertimbangkan bagian mana yang sangat tepat untuk di-drill. Biasanya bagian itu sulit dilakukan kalau tidak dilatih berulang-ulang. c. Dalam pelaksanaannya dikelas atau dilapangan biasanya guru mulai menerangkan sedikit dengan ceramah. Kemudian tiba pada bagian yang sulit itu, guru mendemontrasikannya dahulu, kemudian siswa menirukannya. Selanjutnya siswa dilatih berulang-ulang, sampai mereka mahir melakukannya secara tepat. d. Biasanya selesai pelajaran itu, guru masih memberi tugas agar siswa terus berlatih secara teratur supaya keterampilan tadi tidak hilang. Kelebihan metode ini adalah siswa mendapat pengetahuan dan dasar yang tepat untuk melakukan suatu gerakanperbuatan dan mampu melaksanakannya secara otomatis. Dan untuk pelaksanaan teknik ini perlu diperhatikan pula kelemahan-kelemahannya seperti dalam latihan sering terjadi cara-caragerak yang tidak bisa berubah, karena merupakan cara yang telah dibakukan. Masih menurut Jamalus, hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan metode ini adalah: a. Tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Harus dilakukan oleh seorang guru yang ahli atau yang menguasai bidang itu secara baik. b. Dalam beberapa pelajaran tertentu memerlukan ruangan lapangan khusus, tidak dapat dilakukan dikelas, kecuali pelajaran bahasa. 27 c. Dalam pelajaran tertentu memerlukan alat pelajaran khusus, misalnya olahraga dan pertukangan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode latihan atau drill adalah cara yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dengan melakukan kegiatan tertentu berulang-ulang dengan tujuan agar tertanam pada siswa sehingga siswa dapat melakukan hal tersebut secar otomatis. Dalam penelitian ini metode drill dipakai untuk latihan mendireksi. Sehingga siswa dapat mendireksi dengan baik dengan cara mengulang materi latihan pola birama 24, 34, dan 44.

B. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan mendireksi siswa yang diajar dengan metode

drill dan metode ceramah serta demonstrasi. Dalam pembelajaran direksi, siswa membutuhkan metode yang dapat membantu siswa untuk dapat memahami pola birama dan fungsinya dalam mendireksi lagu. Untuk itu peneliti menggunakan metode drill untuk pembelajaran mendireksi siswa. Metode drill adalah suatu metode yang dirancang untuk memudahkan siswa dalam belajar. Penggunaan metode dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru dan membantu siswa mendapatkan pengetahuan dan dasar yang tepat untuk melakukan gerakan mendireksi dan mampu melakukannya secara otomatis. Metode drill dapat membantu siswa untuk belajar, khususnya dalam mendireksi. Siswa dapat berlatih bagian tertentu dari mendireksi yang dianggap 28 sulit. Latihan bisa dilakukan secara berulang-ulang sehingga materi yang dilatih dapat tertanam dengan baik pada siswa. Dengan kegiatan seperti itu dapat mendorong para siswa untuk lebih giat berlatih pola birama 24, 34 dan 44 dan mengetahui fungsi pola birama tersebut pada lagu yang akan dinyanyikan. Dalam hal ini, peningkatan mendireksi siswa lebih ditekankan. Hal tersebut berbeda dengan siswa yang diajar dengan metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan belum dapat menanamkan pemahaman tentang pola birama dalam mendireksi. Siswa dapat merasa bosan, jenuh dan berlaku pasif dalam menerima materi yang disampaikan. Bila hal ini terjadi terus menerus, maka kemampuan mendireksi siswa tidak akan meningkat. Dengan demikian, siswa yang diajar dengan menggunakan metode drill akan dapat meningkatan kemampuan mendireksi yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan metode ceramah dan demonstrasi.

2. Penggunaan metode drill lebih efektif daripada menggunakan metode

ceramah dan demonstrasi pada pembelajaran direksi. Penggunaan metode drill lebih efektif dalam pembelajaran direksi karena dapat membantu siswa untuk memahami fungsi dari gerak mendireksi. Melalui pembelajaran direksi, guru dapat mengetahui kemampuan mendireksi siswa dan materi yang sulit dipahami oleh siswa. Melalui metode drill, guru dapat mengetahui tingkat kemampuan untuk mendireksi lagu sesuai dengan pola birama yang telah diberikan. Metode drill merupakan salah satu metode yang diharapkan sesuai dengan pembelajaran keterampilan direksi. Metode drill lebih efektif digunakan karena guru hanya perlu mengulang bagian-bagian yang menurut siswa sulit untuk