37
3. Release dilakukan kurang sesuai dengan jumlah
ketukan pada akhir lagu dan garis ayunan salah. 2
4. Release tidak dilakukan dengan benar. 1
Rumus penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai = Skor x Bobot Nilai
Adapun contoh penilaiannya: 1. Gerak Attack
: 4 x 5 = 20 2. Pola Gerak
: 4 x 9 = 36 3. Tempo
: 4 x 6 = 24 4. Release
: 4 x 5 = 20+ Total Nilai = 100
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
“Validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  tingkat–tingkat
kevalidan  atau  kesahihan  suatu  instrumen ” Nurgiyantoro, 2001: 336.  Validitas
suatu  instrumen  penelitian,  tidak  lain  adalah  derajat  yang  menunjukkan  dimana suatu  tes  mengukur  apa  yang  hendak  diukur  Sukardi,  2003  :  122.  Suatu
instrumen  yang  valid  atau  sahih  mempunyai  validitas  tinggi.  Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi konstruk. Validasi konstruk dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonsultasikan
38
isi  instrumen  penelitian  kepada  ahli  expert  yaitu  Tumbur  Silaen,  S. Mus.,M.Hum..  Ahli  tersebut  merupakan  tenaga  akademis  di  Program  Studi
Pendidikan  Seni  Musik  Universitas  Negeri  Yogyakarta.  Adapun  hasil  validasi tersebut terlampir.
b. Reabilitas Instrumen Reliabilitas  digunakan  untuk  mengetahui  tingkat  ketepatan,  ketelitian
atau  keakuratan  sebuah  instrumen.  Dalam  penelitian  ini,  reliabilitas  instrumen diuji  dengan  menggunakan  Alpha  Cronbach  dengan  bantuan  komputer  program
SPSS. Adapun  rumus  Alpha  Cronbach  Nurgiyantoro,  2004  :  350  adalah
sebagai berikut :
Keterangan : r
: koefisien reliabilitas instrumen yang dicari k
: jumlah butir pertanyaan σi
2
: varian butir pertanyaan σ
: varians skor instrumen Instrumen akan diujikan pada sekelompok siswa di luar sampel sebelum
diujikan  kepada  sampel  yang  diteliti.  Dari  hasil  pengujian  didapatkan  hasil  r  = ......, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5. Apabila
hasilnya menunjukan bahwa nilai r lebih besar daripada taraf signifikansi 5, hal itu  menunjukan  jika  instrumen  tersebut  dinyatakan  reliabel    Burhan
Nurgiyantoro, 2004: 349.
39
F. Teknik Analisis Data
Teknik  analisis  data  yang  dipakai  dalam  penelitian  eksperimen  ini adalah  analisis  data  uji-t  atau  t-test.  Data  yang  dianalisis  melalui  uji-t  terwujud
dalam  bentuk  angka.  Teknik  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  perbedaan  tingkat pencapaian  hasil  antara  kelas  eksperimen  yang  diberikan  perlakuan  dan  kelas
kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
G. Uji Prasyarat Analisis Data Penelitian
1. Uji Normalitas Sebaran
Uji  normalitas  berfungsi  untuk  mengetahui  normal  tidaknya  sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini. Uji normalitas sebaran dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengujian chi-kuadrat. Pengujian normalitas sebaran data ini  dapat  dilakukan  dengan  bantuan  komputer  SPSS.  Adapun  rumus    teknik
pengujian chi-kuadrat Nurgiyantoro, 2004: 244 adalah sebagai berikut :
Keterangan : X
2
: chi-kuadrat O
: Frekuensi observasi E
: Frekuensi Harapan Uji  normalitas  dilakukan  terhadap  pre-test  kemampuan  mendireksi  dan
post-test  kemampuan  mendireksi.  Kemudian  harga  chi-kuadrat  yang  diperoleh dari  perhitungan  dikonsultasikan  dengan  harga  chi-kuadrat  tabel  pada  taraf
40
signifikansi 5 . Jika harga chi-kuadrat hitung lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel, maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Sebaliknya, jika harga chi-
kuadrat hitung  lebih  kecil  dari  tabel,  dapat  dinyatakan  bahwa  data  berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas Variansi
Uji  homogenitas  varians  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya perbedaan  yang  signifikan  antara  rata-rata  hitung  tiap  kelompok.  Untuk  menguji
varians data digunakan uji- F Nurgiyantoro, 2004 : 223 yaitu sebagai berikut:
Keterangan F           : koefisien F
RKA  : rata-rata hitung kuadrat antar kelompok RKD  : rata-rata hitung kuadrat dalam kelompok
Pengujian  ini  dilakukan  terhadap  data-data  pre-test  kelompok eksperimen  dan  kelompok  kontrol,  serta  post-test  kelompok  eksprimen  dan
kelompok  kontrol.    Hasil  perhitungan  kemudian  dikonsultasikan  dengan  tabel nilai F dengan taraf signifikansi 5 dan db = n-1. Dari uji tabel tersebut dikatakan
homogen  apabila  nilai  signifikansi  sig  lebih  besar  dari  0,05  sig0,05.  Begitu pula  sebaliknya,  apabila  nilai  signifikansi  lebih  kecil  sig0,05  maka  sampel
tersebut tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Teknik analisis data  yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan  uji-t.  Penggunaan  teknik  analisis  ini  dimaksudkan  untuk  menguji
perbedaan  mendireksi  antara  kelompok  eksperimen  yang  menggunakan  metode
41
drill dan  kelompok  kontrol  yang  tidak  menggunakan  metode  drill.  Dengan
demikian dapat diketahui pula perbedaan keefektifan antara keduanya. Selanjutnya,  analisis  ini  akan  dibantu  dengan  komputer  program  SPSS.
Kriteria  pengujian  dalam  penelitian  ini  ditetapkan  apabila  hipotesis  nilai  t  yang diperoleh  lebih  besar  dari  nilai  t  dalam  tabel  pada  taraf  signifikansi  5.  Hasil
pengolahan  data  dengan  menggunakan  rumus  uji-ttersebut  kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai t pada taraf signifikansi 5 . Jika t-hitung lebih
besar  dari  pada  t-tabel,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaan  yang signifikan  antara  kemampuan  mendireksi  kelompok  eksperimen  dan  kelompok
kontrol. Setelah  harga  t  diketahui,  kemudian  dilanjutkan  untuk  mengetahui
keefektifan  pembelajaran  mendireksi  yang  menggunakan  metode  drill.  Jika  t- hitung  lebih  besar  dari  t-tabel,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  penggunaan
metode  drill  dalm  pembelajaran  mendireksi  lebih  efektif  dibandingkan  dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode drill.
H. Hipotesis Statistik
Menurut  Creswell  2010:  198-199  ada  2  bentuk  hipotesis  yaitu hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha. Hipotesis nol menyatakan bahwa
tidak  adanya  perbedaan  antara  dua  variabel  atau  tidak  adanya  pengaruh  X terhadap  variabel  Y.Sedangkan  pada  hipotesis  alternatif  peneliti  membuat  suatu
prediksi atas hasil yang diharapkan. Rumus hipotesis tersebut sebagai berikut:
42
Ho:
μ
1 =
μ
2
Tidak  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  nilai    mendireksi  siswa antara  yang  diajar  dengan    menggunakan  metode  drill  dan  yang
diajar menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Ha :
μ
1
μ
2 .
Penggunaan metode drill dalam pembelajaran  direksi lebih efektif daripada  pembelajaran  yang  menggunakan  metode  ceramah  dan
demonstrasi.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Data hasil penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data mendireksi awal yang  diperoleh  melalui  nilai  tes  awal  pre-test  dan  data  mendireksi  yang
diperoleh  melalui  nilai  tes  akhir  post-test.  Data  statistik  induk  kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 5:  Data Statistik Induk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Sumber
N X
X
2
Rerata  Peningkatan SB
Kelompok Eksperimen
34
Pre- test
2248 5 053 504
66,12 12, 47
Post- test
2649 7 017 201
77,91 11,79
6, 30
Kelompok Kontrol
33
Pre- test 2232
4 981 824 67,64
11, 68
Post- test
2425 5 880 625
73, 48 5,85
9,79
Pada awalnya, skor pre-test kelas eksperimen sebesar 2248  dan skor post- test
sebesar  2649.  Pada  kelas  eksperimen  diperoleh  rerata  skor  keterampilan mendireksi  awal  sebesar  66,12  dan  rerata  skor  keterampilan  mendireksi  akhir
sebesar  77,91.  Kelas  kontrol  memperoleh  rerata  nilai  mendireksi  awal  sebesar 67,04  dan  nilai  akhir  sebesar  73,48.  Kelas  eksperimen  mempunyai  rerata  nilai
akhir  yang  lebih  tinggi  dari  rerata  nilai  awal  dengan  mean  difference  sebesar