Pengelolaan Pembelajaran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri 5 Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014 T2 942012084 BAB II

19 25 mengartikan pengkoordinasian sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai indi- vidu atau unit yang ada agar kegiatan mereka berjalan selaras dalam rangka mencapai suatu tujuan. Paturusi 2012: 81 menyatakan: Pengkoordinasian harus dilakukan dalam organi- sasi pendidikan, karena dalam organisasi pendi- dikan ada pembagian kerja yang amat substansi yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manaje- men satuan pendidikan dan manajemen pembela- jaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang diharapkan ”. Dengan demikian pengkoordinasian dalam pem- belajaran sangat penting dimiliki oleh guru, karena dengan kemampuan mengkoordinasi maka pembela- jaran akan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

2.2 Pengelolaan Pembelajaran

Pembelajaran adalah sebuah istilah baru sebagai pengganti istilah belajar mengajar. Kedua istilah ter- sebut hampir mengandung arti yang sama, hanya saja istilah pembelajaran menitikberatkan pada bagaimana membelajarkan siswa didik secara optimal. Dengan kata lain peran siswa didik harus lebih aktif dibanding dengan guru dalam proses pembelajaran. Sanjaya 2006: 97 mempunyai anggapan bahwa peran guru di dalam kelas bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator. Artinya guru harus lebih banyak membantu siswa didik untuk belajar. 20 Sementara menurut Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama 2004: 6: “pembelajaran dapat diartikan sebagai proses membu- at orang belajar, tujuannya adalah membantu orang belajar, atau memanipulasi lingkungan sehingga mem- beri kemudahan bagi orang yang belajar”. Hasil suatu pendidikan ditentukan oleh efektif tidaknya guru dalam mengatur atau mengelola pem- belajaran. Dengan pengelolaan pembelajaran yang baik akan mengasilkan tujuan pembelajaran yang baik pula. Menurut Seivert 2005: 1 “intensitas dan efektivitas hasil pendidikan out putgraduated sangat ditentukan oleh manajemen mutu pembelajaran dan instruksi yang dijalankan dalam lembaga pendidikan tersebut”. Guru sebagai tenaga pendidik harus profesional, dan dapat menunjukkan keprofesionalnnya melalui bentuk pelayanan jasa kepada masyarakat. Layanan jasa itu diwujudkan dengan pelayanan yang memuas- kan terhadap siswa didiknya. Agar masyarakat menda- patkan pelayanan yang memuaskan, maka guru harus bisa melaksanakan manajemen yang baik dalam menjalankan tugas kesehariannya. Dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bab XI, pasal 39, ayat 2 dinyatakan bahwa: Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan 21 proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penilaian dan pengabdian kepada ma- syarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Slameto 2009: 123 menyatakan bahwa manaje- men atau administrasi pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran ter- laksana secara efektif dan efisien. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sarana Pendidikan 1996-1997: 35 mengemukakan: Fungsi dan tugas guru sebagai seorang pendidik dan pengajar adalah: a menyusun perangkat program pengajaran, b pelaksanaan pelajaran, c evaluasi, d analisa hasil ulangan, dan e pe- laksanaan program perbaikan dan pengayaan. Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Perta- ma 2005: 1 bahwa: Rincian subtansi manajemen pembelajaran terdiri: a perencanaan meliputi: membuat AMP, menyu- sun kalender pendidikan, menyusun program tahunan, menyusun program semester, menyusun program satuan pelajaran, dan menyusun RPP, b pengorganisasian meliputi: penyusunan jadwal ke- giatan, c pelaksanaan yaitu: melaksanakan ke- giatan pembelajaran, dan d pengawasan yaitu kegiatan evaluasi proses pembelajaran dan hasil kegiatan pembelajaran. Penulis sependapat dengan Slameto yang menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah suatu usaha atau upaya yang dilakukan oleh seorang 22 guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksana- kan pembelajaran, mengevaluasi pelaksanaan pem- belajaran, menganalisis hasil evaluasi, dan melakukan tindaklanjut hasil evaluasi agar dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Dengan kata lain seorang guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya tidak hanya melakukan fungsi instruksionalnya saja, me- lainkan juga harus melaksanakan tugas manajerial.

2.3 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24