43 sampai 10 untuk pendinginan.
Dari berbagai pandangan tersebut maka dapat disampaikan bahwa banyak faktor yang menentukan
keberhasilan proses pembelajaran penjasorkes, salah satu di antaranya adalah faktor guru. Hal ini terutama
karena peran guru sebagai seorang pembimbing, pengajar, dan panutan bagi semua siswanya. Guru
merupakan pribadi kunci yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap keberhasilan proses pembela-
jaran, karena itu guru sebagai seorang pemimpin dalam kelas harus memiliki sejumlah kompetensi yang
diperlukan untuk menjalankan fungsinya. Kompetensi berarti kemampuan, kecakapan ability. Kompetensi
guru adalah kemampuan guru dalam menjalankan profesi keguruannya.
2.4.3 Evaluasi Hasil Belajar
Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh seo- rang guru setelah melakukan kegiatan pembelajaran
adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan
balik feet back atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru. Dengan evaluasi, kita
dapat mengetahui pencapaian standar kompetensi atau pencapaian tujuan yang diharapkan. Selain itu
evaluasi juga dimaksudkan untuk mengetahui efektivi- tas pembelajaran yang dilakukan, karena seorang
guru tidak akan mungkin mengetahui perkembangan siswa didiknya tanpa melakukan evaluasi.
44 Menurut Hamalik 2001: 145-146, istilah evalu-
asi sering disebut juga assessment yang mempunyai arti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur prestasi belajar achievement siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional. Majid 2007:
185 menyebutkan sebagai berikut: Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian
program pendidikan, substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan
peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidik- an, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.
Sudjana 2007: 243 membagi evaluasi menjadi dua yaitu: 1 evaluasi proses pengajaran; dan 2 evaluasi
hasil pengajaran. Evaluasi terhadap proses pengajaran dilakukan guru sebagai bagian integral dari pengajar-
an itu sendiri, artinya evaluasi harus tidak terpisah- kan dengan penyusunan dan pelaksanaan pengajaran,
sedangkan evaluasi hasil pengajaran merupakan bentuk hasil akhir dari sebuah pengajaran.
Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa evaluasi yang harus dilakukan
oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah evaluasi proses bukan evaluasi hasil, karena
evaluasi hasil cenderung mengukur prestasi. Evaluasi pembelajaran akan lebih baik apabila menggunakan
evaluasi proses. Dalam pembelajaran, terutama pem- belajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
penampilan gerak dan kesegaran jasmani adalah merupakan tujuan utama dari pembelajaran tersebut.
45 Namun karena evaluasi dapat berfungsi sebagai
umpan balik dan remidial pengajaran, apa pun hasil evaluasi tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan
guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran berikutnya. Dengan demikian strategi pembelajaran
guru dari waktu ke waktu akan selalu berubah menyesuaikan kondisi lapangan.
2.4.4 Analisis Hasil Evaluasi