Pengorganisasian Organizing Penggerakan Actuating

17

2.1.2 Pengorganisasian Organizing

Sepanjang perkembangannya, pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen memiliki penger- tian yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebab- kan oleh perbedaan latar belakang keahlian para pakar yang memberikan pengertian masalah pengorga- nisasian, serta sangat dipengaruhi oleh kondisi ling- kungan dalam menerapkan fungsi pengorganisasian tersebut. Menurut Sudjana 2000: 116: Pengorganisasian adalah kegiatan untuk memben- tuk organisasi. Organisasi ini mencakup sumber- sumber manusiawi yang akan mendayagunakan sumber-sumber lainnya untuk menjalankan ke- giatan sebagaimana direncanakan dalam menca- pai tujuan yang telah ditentukan. Adapun Handoko 1992: 34 mengemukakan pengorganisasian sebagai: 1 penentu sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organi- sasi; 2 perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan; 3 pe- nugasan tanggungjawab tertentu; 4 pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-indi- vidu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Sementara itu Paturusi 2012: 76 menyatakan bahwa pengorganisasian adalah “kegiatan manajerial suatu struktur tugas, wewenang, dan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas terentu untuk mencapai tugas yang diinginkan organisasi”. 18 Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, maka dapat dipahami bahwa pengorganisasian adalah suatu usaha untuk menstrukturkan dan menetapkan kerja- sama di antara orang-orang yang ada dalam kelompok, yang meliputi: tugas-tugas, wewenang, tanggung- jawab, serta tata hubungan masing masing orang.

2.1.3 Penggerakan Actuating

Menurut Sutomo 2009: 14, pergerakan dapat didefinisikan sebagai: Keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendo-rong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis. Menggerakkan adalah kemampuan membujuk orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah dite- tapkan dengan penuh semangat Paturusi, 2012: 79. Dengan demikian dalam pengelolaan pembelajaran, kemampuan untuk menggerakkan sangatlah penting agar siswa tidak menyimpang dari arah yang telah ditetapkan. Hal ini untuk menghindari kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam kegiatan pembela- jaran.

2.1.4 Pengkoordinasian Coordination

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24