41 melaksanakan mengajar, yakni tahap permulaan pra-
instruksional, tahap pengajaran instruksional, serta tahap penilaian dan tindaklanjut.
Gambar 2 Tahapan Pembelajaran
Sagala 2007: 225
Ketiga tahapan ini harus ditempuh oleh seorang guru setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Jika salah satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses
pembelajaran Sagala, 2007: 226.
1. Tahap Pra-Instruksional
Tahap pra-instruksional adalah tahapan yang ditempuh oleh seorang guru pada saat ia memulai
pembelajaran. Tujuan dari tahapan ini adalah meng- ungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang
telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran hari itu. Dalam
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kegiatan semacam ini disebut dengan pemanasan.
2. Tahap Instruksional
Tahap instruksional sering disebut dengan tahap pembelajaran atau tahap inti, yakni tahap mem-
Tahap Praintruksional
l
Tahap Intruksional
Tahap Evaluasi Tidak Lanjut
42 berikan bahan pelajaran yang telah disusun guru
sebelumnya. Secara umum tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1 menjelaskan kepada siswa tentang
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 2 menentu- kan materi pokok atau kompetensi dasar yang akan
dipelajari, 3 membahas pokok materi yang telah ditentukan, 4 penggunaan alat bantu atau media
pembelajaran, dan 5 menyimpulkan hasil pembahas- an dari pokok materi.
3. Tahap Penilaian dan Tindaklanjut
Tahap penilaian dan tindak lanjut bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan
intruksional. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah: 1 mengajukan pertanyaan atau siswa disuruh mela-
kukan kegiatan tentang materi yang telah dipelajari- nya; 2 apabila 75 siswa belum bisa melakukan,
maka guru hendaknya mengulangi kembali penjelasan meteri yang telah diberikan; 3 guru bisa memberikan
tugas-tugas di rumah yang ada hubungannya dengan materi pokok; dan 4 mengakhiri pelaksanaan pem-
belajaran. Wahjoedi 2005: 1 memaparkan, pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan umumnya dilakukan dalam serangkaian dari tiga tahapan, yaitu:
pemanasan warming up, latihan inti, dan pendingin- an cooling down. Latihan inti mendapat porsi waktu
terbesar setiap kali pertemuan yaitu 70 sampai 80, sisanya 10 sampai 15 untuk pemanasan, dan 5
43 sampai 10 untuk pendinginan.
Dari berbagai pandangan tersebut maka dapat disampaikan bahwa banyak faktor yang menentukan
keberhasilan proses pembelajaran penjasorkes, salah satu di antaranya adalah faktor guru. Hal ini terutama
karena peran guru sebagai seorang pembimbing, pengajar, dan panutan bagi semua siswanya. Guru
merupakan pribadi kunci yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap keberhasilan proses pembela-
jaran, karena itu guru sebagai seorang pemimpin dalam kelas harus memiliki sejumlah kompetensi yang
diperlukan untuk menjalankan fungsinya. Kompetensi berarti kemampuan, kecakapan ability. Kompetensi
guru adalah kemampuan guru dalam menjalankan profesi keguruannya.
2.4.3 Evaluasi Hasil Belajar