39 baiknya di depan para siswanya, penjelasannya
mudah dipahami, penguasaan keilmuannnya benar, menguasai metodologinya, serta mempunyai strategi
pembelajaran yang tepat. Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan sebagai salah satu disiplin ilmu yang di- ajarkan di sekolah-sekolah masih sering menemui
persoalan klasik tentang pola-pola mengajar yang ber- sifat memaksakan kemampuan siswa yang sebetulnya
memiliki kecenderungan bermain. Akibatnya siswa kurang memiliki daya tarik dan merasa bosan untuk
mengikuti pelajaran praktik penjas, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar mereka.
Selain metode pembelajaran, pendidik juga dapat melakukan dengan metode lain seperti berpikir
kritis, pemecahan masalah, interaktif dan inkuiri menggunakan metode pendekatan bermain untuk
meningkatkan prestasi. Dengan metode bermain diha- rapkan siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar-
nya, sehingga terjadi proses pembelajaran yang mena- rik dan berkesan. Hal ini akan memberi penguatan
terhadap materi yang diberikan di sekolah sehingga siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya dan
dapat mencapai prestasi yang gemilang.
1. Strategi Pembelajaran
Menurut Sudjana 2005: 6:
Strategi pembelajaran mencakup penggunaan pen- dekatan, metode dan teknik, bentuk media,
40
sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukatif antara
pendidik dengan peserta didik, dan antara peserta didik dan lingkungannya, serta upaya pengukuran
terhadap proses, hasil, danatau dampak kegiatan pembelajaran.
Sagala 2007: 221 berpendapat bahwa konsep dasar strategi belajar mengajar meliputi:
1 menentukan spesifikasi dan kualifikasi peru- bahan perilaku belajar; 2 menentukan pilihan
berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar, memilih prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar; dan 3 norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sanjaya 2007: 126 “dalam dunia pen- didikan, strategi pembelajaran diartikan sebagai pe-
rencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang di- desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau
tindakan yang di dalamnya termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tuju- an tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan
penyusunan strategi pembelajaran adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah pembelajaran,
pemanfaatan sumber dan fasilitas semuanya diarah- kan pada pencapaian hasil belajar.
2. Tahapan Pembelajaran
Sagala 2007: 225 mengatakan, ada tiga hal pokok yang harus dilaksanakan oleh guru dalam
41 melaksanakan mengajar, yakni tahap permulaan pra-
instruksional, tahap pengajaran instruksional, serta tahap penilaian dan tindaklanjut.
Gambar 2 Tahapan Pembelajaran
Sagala 2007: 225
Ketiga tahapan ini harus ditempuh oleh seorang guru setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Jika salah satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses
pembelajaran Sagala, 2007: 226.
1. Tahap Pra-Instruksional