35 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah
suatu usaha atau upaya yang dilakukan oleh seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi proses pembela-
jaran, dan melakukan tindaklanjut hasil evaluasi. Untuk itu seorang guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dalam melaksanakan manaje- men pembelajaran di kelas harus melaksanakan
kegiatan yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1 membuat perencanaan pembelajaran, 2 pelaksa-
naan pembelajaran, 3 melaksanakan evaluasi, dan 4 melaksanakan tindaklanjut hasil evaluasi.
2.4.1 Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran yang sangat penting dalam memandu guru untuk
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan mela- yani siswanya. Perencanaan pembelajaran juga meru-
pakan langkah awal untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Apabila perencanaan dipersiap-
kan dengan baik maka tujuan pembelajaran juga akan tercapai dengan baik pula. Sebaliknya apabila peren-
canaan pembelajaran kurang dipersiapkan dengan baik maka pelaksanaan pembelajarannya juga menjadi
kurang baik, sehingga hasil yang diharapkan pun juga menjadi tidak baik pula. Majid 2007: 22 mengemu-
kakan bahwa, terdapat beberapa manfaat perencana- an pembelajaran, yaitu:
36
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam menca- pai tujuan;
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan; 3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik
guru maupun siswa; 4. Sebagai alat ukur efektif dan tidaknya suatu
pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui kete- patan dan kelambanan kerja;
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja;
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
Sementara Hamalik 2001:135 berpendapat bahwa “guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar
pelaksanaan pembelajaran berhasil”.
Salah satu faktor yang bisa membawa keber- hasilan itu adalah guru tersebut senantiasa membuat
perencanaan pembelajaran sebelumnya. Begitulah betapa pentingnya sebuah perencanaan pembelajaran
bagi seorang guru yang akan melaksanakan action di depan siswa didiknya. Dengan perencanaan pembela-
jaran yang baik, maka guru tersebut tidak akan kehilangan arah untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Sukardi 2006: 26-27 mengatakan bahwa
“fungsi perencanaan pembelajaran adalah untuk mem- permudah guru dalam melaksanakan tugas selanjut-
nya”. Oleh sebab itu tidaklah benar bahwa membuat perencanaan pembelajaran hanya akan merepotkan
pekerjaan guru. Selanjutnya Sukardi juga membagi
37 beberapa bentuk kegiatan persiapan pembelajaran
yang berupa penyusunan 1 analisis materi pelajaran AMP; 2 program tahunan dan program semester
Prota dan Promes; 3 silabus; 4 rencana program pembelajaran RPP; dan 5 program perbaikan dan
pengayaan. Sedangkan menurut Depdikbud Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sarana
Pendidikan 1996-1997: 35, tugas guru sebagai pen- didik dan pengajar dalam pelaksanaan perencanaan
pembelajaran adalah menyusun perangkat program pengajaran. Adapun perangkat program pengajaran
terdiri dari: 1 Analisis Materi Pelajaran AMP; 2 program tahuan; 3 program semester; 4 rencana
satuan pelajaran; 5 rencana pengajaran. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
tugas seorang guru yang baik dalam kegiatan peren- canaan pembelajaran dapat dibuktikan dengan:
1 tersajinya AMP; 2 tersajinya program tahunan dan program semester; 3 tersajinya pemetaan; 4 tersaji-
nya silabus; dan 5 tersajinya rencana program pem- belajaran RPP sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berjalan denga baik. Dengan perencanaan yang baik maka proses kegiatan berikutnya akan dapat berjalan
dengan baik pula.
2.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran