48
kan tingkat kerumitan kompleksitas, tingkat ke- mampuan rata-rata siswa, dan tingkat kemampu-
an daya dukung dari sekolah tersebut.
Secara skematis ketiga bentuk program layanan tersebut, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. 2004: 21 menggam-
barkan sebagai berikut:
Gambar 3 Skema Bentuk Program Layanan
Depdiknas, 2004: 21
1. Program Perbaikan
Majid 2006: 236 menyatakan: “program per-
baikan adalah merupakan bentuk khusus dari peng- ajaran yang diberikan kepada seseorang atau beberapa
90
Percepatan Mencapai
ketuntasan
KD 1
Tes K D
1
75-90 Pengayaan
KD 2
KD 3
Belum mencapai
Ketuntasan 75
Remidial Mencapai
Ketuntasan
49 orang siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar”.
Jadi program perbaikan adalah sebuah proses pem- belajaran yang bertujuan untuk memperbaiki atau
melayani peserta didik yang kesulitan dalam melak- sanakan pembelajaran dengan bentuk mengulangi
kompetensi dasar KD yang belum dikuasai siswa. Adapun model atau cara yang dapat ditempuh untuk
pelaksanaan kegiatan remedial adalah
seperti yang diuraikan
oleh Departemen
Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama 2004: 25
sebagai berikut:
a. Menjelaskan kembali kompetensi dasar KD yang bersangkutan dengan penyederhanaan
materi; b. Pemberian bimbingan secara khusus;
c. Pemberian tugas-tugas
atau perlakuan
treatment secara khusus, yang sifatnya penye- derhanaan dari pelaksanaan pembelajaran
regular; d. Guru dapat memanfaatkan model pembelajaran
tutor sejawat peer tutor.
2. Program Pengayaan
Kondisi yang sebaliknya terjadi dari program remedial adalah: program pengayaan. Menurut Majid
2006: 240, program pengayaan adalah suatu bentuk pembelajaran khusus yang diberikan kepada siswa
yang sangat cepat dalam pembelajaran. Siswa yang cepat menguasai kompetensi semacam ini tidak boleh
diterlantarkan. Menurut
Departemen Pendidikan
50 Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama 2004: 30, siswa yang sudah tuntas dalam kompetensi
dasar tertentu tidak boleh diterlantarkan agar siswa tersebut tidak terganggu dalam belajarnya.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama 2004: 23 mengatakan, cara yang ditempuh guru dalam melaksanakan
program pengayaan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bacaan tambahan atau berdiskusi yang dapat memperluas wawasan;
2. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaanparagrap, dll;
3. Memberikan soal-soal atau latihan-latihan tam- bahan yang bersifat pengayaan;
4. Membantu guru membimbing teman-teman yang belum mencapai ketuntasan.
2.5 Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Siswanto dengan judul Manajemen Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan SMP Kota Magelang 2008, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
manajemen pembelajaran pendidikan jasmani olah- raga dan kesehatan yang dilaksanakan oleh guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMPMTs yang ada di wilayah kota Magelang. Melalui penelitian
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP kota Magelang