100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penerapan metode Discovery Learning dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X Listrik B program
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK N 2 Wonosari. Peningkatan tersebut diketahui dari meningkatnya aspek kemandirian belajar dan kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan menerapkan metode Discovery Learning. Peningkatan aspek kemandirian belajar siswa ditunjukkan dengan
meningkatnya hasil pengamatan setiap indikator kemandirian belajar siswa pada tiap pertemuan. Indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain meningkat
dari 54,84 pada siklus I pertemuan pertama menjadi 78,06 pada siklus II pertemuan ketiga. Indikator memiliki inisiatif meningkat dari 56,13 pada siklus I
pertemuan pertama menjadi 80,00 pada siklus II pertemuan ketiga. Indikator percaya diri meningkat dari 50,97 pada siklus I pertemuan pertama menjadi
81,29 pada siklus II pertemuan ketiga. Indikator kesungguhan belajar meningkat dari 59,35 pada siklus I pertemuan pertama menjadi 85,16 pada
siklus II pertemuan ketiga. Indikator berperilaku disiplin meningkat dari 63,87 pada siklus I pertemuan pertama menjadi 87,10 pada siklus II pertemuan
ketiga. Peningkatan aspek kemampuan pemecahan masalah siswa ditunjukkan
dengan meningkatnya setiap aspek kemampuan pemecahan masalah siswa dari siklus I ke siklus II. Aspek memahami masalah siklus I sebesar 80,11
meningkat menjadi 89,78 pada siklus II. Aspek merencanakan pemecahan masalah siklus I sebesar 76,96 meningkat menjadi 85,75 pada siklus II.
101 Aspek menyelesaikan masalah siklus I sebesar 74,54 meningkat menjadi
87,77 pada siklus II. Aspek menafsirkan solusikesimpulan siklus I sebesar 53,23 meningkat menjadi 77,96 pada siklus II.
Secara keseluruhan rata-rata aspek kemandirian belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Rata-rata aspek kemandirian belajar siswa dari tiga pertemuan pembelajaran pada siklus I sebesar 65,85 meningkat pada siklus II mencapai 78,62. Rata-
rata aspek kemampuan pemecahan masalah siswa dari lima indikator kemampuan pemecahan masalah siswa siklus I sebesar 71,21 meningkat pada
siklus II mencapai 85,32.
B. Implikasi