Jenis Penelitian Desain Penelitian

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Suharsaputra 2012:280 mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian dengan fokus pada pembelajaran, baik proses maupun hasilnya dalam rangka proses pendidikan di sekolah. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas PTK difokuskan bagaimana meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa sesuai tujuan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas mempunyai beberapa karakteristik. Seperti yang dijelaskan Saminanto 2010:4 bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai beberapa karakteristik, antara lain masalah yang diteliti bersifat nyata yang dihadapi sehari-hari di kelas yang menjadi ewenangan guru. Penelitian tindakan kelas berorientasi pada pemecahan masalah dan pada peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan beberapa cara dalam pengumpulan data baik dengan observasi, tes, wawancara, dan lain-lain. Penelitian tindakan kelas juga bersifat berulan cyclic melalui urutan perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Penelitian ini membutuhkan kolaborasi dalam pelaksanaannya. Artinya pelaksanaan tindakan harus bekerjasama dengan teman sejawat atau guru untuk menjadi pengamat serta untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil tindakan. Penelitian “Peningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Metode Discovery Learning pada Siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Wonosari” ini merupakan penelitian 30 tindakan kelas yang direncanakan dalam dua siklus dengan melibatkan kolaborasi teman sejawat dan guru dalam kegiatan pengamatan serta evaluasi setelah dilaksanakan tindakan.

B. Desain Penelitian

Desain pada penelitian ini diadobsi dari desain putaran spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart seperti diilustrasikan pada Gambar 2. Setiap siklus terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yang meliputi perencanaan plan, tindakan act, observasi observe, dan refleksi reflect. Pada penelitian ini peneliti merencanakan pelaksanaan tindakan kelas dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat pertemuan. Pertemuan tersebut dibagi dalam pelaksanaan tindakan dengan metode Discovery Learning dan pelaksanaan tes siklus. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam tiga kali pertemuan sedangkan pelaksanaan tes satu kali pertemuan. Apabila dalam dua siklus tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Apabila dalam satu siklus saja kriteria keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian ini tetap dilaksanakan dalam dua siklus untuk mengetahui peningkatan aspek yang diteliti yaitu kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. 31 Gambar 2. PTK Model Kemmis McTaggart Mulyatiningsih, 2012:70 Adapun Penjelasan dari setiap tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Plan Tahap perencanaan merupakan tahap awal dalam merancang kegiatan penelitian dengan menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan selama tindakan berlangsung. Dalam perancangan tindakan tersebut peneliti menyusun skenario pembelajaran, instrumen pengumpulan data, dan perangkat tindakan. Skenario pembelajaran berupa RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan metode Discovery Learning yang digunakan sebagai acua untuk melaksanakan tindakan.Rencana pembelajaran yang dibuat berisi tahapan-tahapan kegiatan pada materi pembelajaran tertentu dengan menerapkan metode Discovery Learning. Instrumen pengumpulan data berupa lembar-lembar observasi dan perangkat 32 tes. Peneliti menyiapkan alat dan orang yang bertugas untuk mengumpulkan data agar peneliti tidak kehilangan informasi yang penting pada saat 2. Pelaksanaan Tindakan Act Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap dimana peneliti melaksanakan tindakan di kelas sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Peneliti menerapkan metode Discovery Learning sesuai materi pembelajaran Dasar dan Pengukuran listrik di kelas X Listrik B SMK N 2 Wonosari. Selama pelaksanaan tindakan ini, kegiatan observasi dapat dilakukan oleh observer tanpa mengganggu proses pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. 3. Pengamatan observe Tahap observasi dilakukan untuk mengamati proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan. Pengamat dapat mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan Discovery Learning dan kemandirian belajar siswa. Apabila ada hal-hal penting lainnya yang tidak terdapat pada lembar observasi dapat ditambahkan pada catatan lapangan. 4. Refleksi reflect Tahap refleksi merupakan tahap yang digunakan untuk mengkaji data yang telah terkumpul dan untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. Dari kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan pembelajaran tersebut maka akan dievaluasi dan diperbaiki untuk digunakan pada siklus berikutnya agar hasil dan kriteria keberhasilan dapa tercapai. Kegiatan siklus berikutnya dalam penelitian ini mengikuti 33 langkah-langkah sebelumnya yaitu perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe dan refleksi reflect sampai kriteria keberhasilan tercapai.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Scientifik Dengan Strategi Discovery LEARNING (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap S

0 2 19

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Scientifik Dengan Strategi Discovery LEARNING (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap S

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 0 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 15

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

0 2 207

PENGARUH EFIKASI DIRI, KREATIVITAS DAN IKLIM KELAS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 136

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

1 2 202