14 belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu
kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Dari pengertian yang
diungkapkan oleh para ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk aktif dalam mempersiapkan, mengatur, dan mengendalikan sendiri konsep belajarnya sesuai dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki
untuk mencapai tujuan belajar atas dasar kemauan, kesadaran, dan tanggung jawab sebagai pembelajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti diungkapkan Ali dan Asrori 2005:118-119 bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian belajar, dapat berasal dari dalam diri maupun luar. Faktor-faktor tersebut adalah 1 Gen atau keturunan orang tua. 2 Pola asuh
orang tua. 3 Sistem pendidikan di sekolah. 4 Sistem kehidupan di masyarakat. Faktor gen atau keturunan orang tua merupakan faktor bawaan lahir yang
mempengaruhi kemandirian belajar seseorang. Dari lahiriah kemudian berkembang dalam ruang lingkup keluarga dimana pola asuh orang tua juga
memperngaruhi kemandirian belajar. Dari keluarga kemudian terus berkembang ke dalam lingkup yang lebih luas yaitu sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan uraian tentang faktor yang mempengaruhi kemandirian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kemandirian belajar dapat berasal dari dalam individu maupun luar individu. Faktor dari dalam individu dapat dilihat dari minat, potensi intelektual, dan
keturunan orang tua. Sedangkan faktor dari luar individu dapat berasal dari
15 kehidupan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Faktor-faktor tersebut
tentunya mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. Kita melihat bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kemandirian belajar seseorang. Artinya, melalui sekolah kita dapat memberikan kegiatan-kegiatan belajar yang dapat merangsang kemandirian belajar siswa.
Dari kegiatan belajar yang diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu yang mengarah pada keaktifan siswa, secara tidak
langsung siswa akan terbiasa untuk melakukan kegiatan belajarnya secara mandiri dan memiliki kemandirian belajar yang baik.
c. Ciri-ciri kemandirian belajar
Untuk mengetahui kemandirian belajar pada siswa, kita perlu memahami ciri-cirinya. Mudjiman 2007:14 menyebutkan ada beberapa ciri-ciri kemandirian
belajar, yaitu: 1 Kegiatan belajarnya bersifat self directing mengarahkan diri sendiri, tidak dependent. 2 Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses
belajar dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan diharapkan dijawab dari guru atau orang luar. 3 Siswa tidak mau didikte guru karena mereka tidak
mengharapkan secara terus menerus diberi tahu apa yang harus mereka lakukan. 4 Siswa lebih senang dengan problem centered learning daripada
content centered learning. 4 Siswa selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki konstruktivistik karena mereka tidak datang belajar dengan tangan
kosong. 4 Siswa lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan tukar pengalaman secara bersama-sama dapat memberikan respon yang baik. 4
Belajar harus dengan berbuat, tidak cukup dengan mendengarkan dan menyerap.
16 Pendapat diatas menjelaskan bahwa siswa yang mempunyai kemandirian
belajar akan mengatur kegiatan belajarnya secara individu. Hal ini bukan berarti mereka bersifat individualis, meskipun mereka mengatur kegiatan belajar secara
mandiri mereka juga menyukai belajar kelompok collaborative learning untuk memecahkan permasalahan secara bersama-sama jika mengalami kesulitan.
Kegiatan belajar yang mencerminkan kemandirian belajar siswa hendaknya berorientasi kepada masalah. Karena dengan permasalahan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencari pemecahannya secara mandiri tanpa diberitahu orang lain sebelum siswa sendiri yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
d. Aspek kemandirian belajar