24 pengukuran listrik saja. Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan tindakan, peneliti
melaksanakan tindakan pada materi yang ada pada kompetensi dasar mendeskripsikan konsep pengukuran besaran listrik dan mendeskripsikan
kondisi operasi alat ukur. Dimana pada kompetensi dasar tersebut memuat materi pelajaran secara garis besar tentang sistem satuan internasional, lambang
dan satuan, parameter alat ukur, pembacaan hasil pengukuran, serta ketelitian dan efek pembebanan pada alat ukur. Dari materi tersebut peneliti berkonsultasi
dengan dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran untuk mendiskusikan pemilihan pokok-pokok materi yang dapat dilaksanakan dengan
menerapkan metode Discovery Learning.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anik Desi Rahmawati dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Metode Disvovery Learning pada Topik Lingkaran di Kelas VIII
SMP N 2 Kalibawang”, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode discovery
learning dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VIIIA SMP N 2 Kalibawang ditandai dengan adanya peningkatan persentase aspek-aspek
kreativitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2, yaitu: aspek kelancaran meningkat dari 64,22 menjadi 73,67, aspek fleksibelberpikir luwes meningkat dari
49,53 menjadi 67,5, aspek orisinal meningkat dari 51,95 menjadi 62,81, aspek elaborasiketrampilan merinci meningkat dari 58,62
menjadi 73,28, dan semua aspek kreativitas siswa tersebut tergolong dalam kriteria tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Christina Sunartejowati dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B SMP
25 Negeri 4 Depok Melalui Metode Discovery Learning
”, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery dapat meningkatkan
kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP N 4 Depok. Peningkatan kemandirian siswa ditandai dengan peningkatan presentase aspek aspek
kemandirian yang diamati pada angket, yaitu motivasi siswa meningkat dari 69,17 menjadi 76,11, aspek inisiatif siswa dari 77,64 menjadi 78,34,
aspek percaya diri siswa meningkat dari 71,80 menjadi 76,67, aspek disiplin siswa meningkat dari 72,62 menjadi 75,10 dan aspek tanggung
jawab siswa meningkat dari 59,20 menjadi 75,52. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, siswa menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Elvira Yunita Utami dengan judul “Penerapan Metode Discovery Learning pada Pembelajaran Matematika Dalam Usaha
Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 2 Pengasih Kabupaten Kulon Progo”, hasil penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode discovery leraning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu dengan langkah-
langkah pembelajaran yang dimulai dengan 1. Memberikan permasalahan kepada siswa, permasalahan dinyatakan menggunakan LKS yang berisi
pokok materi pelajaran yang sedang dibahas berikut dengan petunjuk langkah penyelesaian untuk mendapatkan suatu kesimpulan, 2. Diskusi
kelompok, siswa dibentuk kelompok terdiri dari 4 anak, siswa berdiskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan LKS, dan 3. Presentasi wakil kelompok,
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuan dan kesimpulan kelompoknya. Berdasarkan hasil analisis, ada peningkatan motivasi belajar
26 siswa setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan metode discovery
learning. Peningkatan motivasi belajar ini dapat dilihat dari: a hasil pengukuran motivasi belajar siswa dengan angket, yaitu rata-rata persentase
motivasi belajar siswa pada pra tindakan sebesar 61,76 dengan kategori sedang, dan pada akhir tindakan sebesar 71,08 dengan kategori tinggi, b
hasil observasi motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 41,26 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 56,03 dengan kategori tinggi
pada siklus II. Berdasarkan wawancara, disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah pembelajaran dengan metode Discovery Learning.
C. Kerangka Berpikir