16 Pendapat diatas menjelaskan bahwa siswa yang mempunyai kemandirian
belajar akan mengatur kegiatan belajarnya secara individu. Hal ini bukan berarti mereka bersifat individualis, meskipun mereka mengatur kegiatan belajar secara
mandiri mereka juga menyukai belajar kelompok collaborative learning untuk memecahkan permasalahan secara bersama-sama jika mengalami kesulitan.
Kegiatan belajar yang mencerminkan kemandirian belajar siswa hendaknya berorientasi kepada masalah. Karena dengan permasalahan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencari pemecahannya secara mandiri tanpa diberitahu orang lain sebelum siswa sendiri yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
d. Aspek kemandirian belajar
Kita perlu memahami aspek apa saja yang berkaitan dengan kemandirian belajar seseorang. Song dan Hill 2007:28 menyebutkan bahwa kemandirian
belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu: 1 Kepribadian Personal Attributes
Personal attributes merupakan aspek kemandirian belajar yang berkaitan dengan motivasi dari pembelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi
belajar. 2 Proses Processes
Processes merupakan aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan pembelajar yang meliputi perencanaan, monitoring, serta
evaluasi pembelajaran.
17 3 Suasana Pembelajaran Learning Context
Learning Context merupakan aspek yang difokuskan pada faktor lingkungan dan bagaimana faktor tersebut mempengaruhi kemandirian belajar
pembelajar. Dari aspek kepribadian personal attributes menunjukkan bahwa
kemandirian belajar erat kaitannya dengan motivasi pembelajar. Untuk mendorong motivasi, seseorang memerlukan rasa percaya diri yang kuat.
Merasa bahwa diri sendiri mampu atau kompeten untuk melaksanakan pembelajaran, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Selain itu kemandirian siswa berkaitan dengan penggunaan sumber belajar. Siswa harus mempunyai inisiatif dalam pembelajaran untuk menggunakan
berbagai sumber atau referensi lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Pada aspek proses pembelajaran processes dijelaskan bahwa kemandirian
belajar meliputi perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembelajaran yang itu semua merupakan proses yang harus dilakukan. Dari perencanaan, monitoring,
dan evaluasi tersebut tentunya akan dilaksanakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam suasana pembelajaran learning context interaksi
terhadap lingkungan harus dikuasai siswa. Artinya, siswa harus dapat memfokuskan diri dan memiliki kesungguhan belajar dalam melaksanakan
pembelajaran tanpa terpengaruh oleh faktor lingkungan atau situasi yang dapat mengganggu proses pembelajaran.
Dalam pengembangan instrumen kemandirian belajar yang dilakukan oleh Hidayati dan Listyani 2009:10 merumuskan enam indikator kemandirian
belajar, antara lain: 1 Ketidaktergantungan terhadap orang lain, 2 Memiliki kepercayaan diri, 3 Berperilaku disiplin, 4 Memiliki rasa tanggung jawab,
18 5 Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan 6 Melakukan kontrol diri. Dari
aspek dan indikator kemandirian belajar yang dijelaskan di atas maka peneliti menentukan indikator-indikator kemandirian belajar siswa yang nantinya akan
diuraikan berdasarkan perilaku siswa saat pelaksanaan metode Discovery Learning. Indikator-indikator kemandirian belajar pada penelitian ini antara lain:
ketidaktergantungan terhadap orang lain, memiliki inisiatif, percaya diri, kesungguhan belajar, dan berperilaku disiplin.
4. Kemampuan Pemecahan Masalah