128
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel DAU, DAK, PAD, DBH dan BKP secara simultan berpengaruh terhadap IPM yang ada di Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
2. Secara parsial Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
3. Secara parsial Dana Alokasi Khusus dan Bantuan Keuangan Provinsi tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
4. Variabel Belanja Pelayanan Dasar BPD sebagai variabel moderating mampu memoderasi hubungan antara variabel DAU, DAK, PAD, DBH, BKP dengan
Indeks Pembangunan Manusia IPM dan signifikan pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
5. Dana Alokasi Khusus tahun sebelumnya berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
6. Secara parsial Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Provinsi tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap
Indeks Pembangunan Manusia.
Universitas Sumatera Utara
6.2.Keterbatasan Penelitan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah ; 1. DAU, DAK, PAD, DBH dan BKP yang digunakan belum terinci dengan baik.
Hal ini disebabkan karena data tidak diperoleh secara lengkap serta rentang waktu yang pendek yaitu tahun 2009-2012. Data DAU yang digunakan tidak
memisahkan penggunaannya untuk belanja pegawai, barang dan jasa atau belanja modal.
2. Penelitian ini tidak meneliti alokasi penggunaan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum manakah yang memberikan kontribusi yang besar
terhadap Indeks Pembangunan Manusia. 3. Penelitian ini tidak mempertimbangkan aspek pertumbuhan ekonomi yang
diproksikan dengan PDRB harga berlaku sehingga dapat diketahui pengaruh inflasi dan perkembangan harga terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
6.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka saran penelitian ini adalah : 1. Indeks Pembangunan Manusia merupakan ukuran keberhasilan pembangunan
dan alokasi DAU, DAK, PAD, DBH dan BKP berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM, hal ini menunjukkan bahwa kelima variabel tersebut
perlu menjadi perhatian lebih mendalam pada Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam pengambilan kebijakan dan keputusan untuk merealisasikan sumber
pendapatan tersebut. Bagi perencana di Pemerintah Kabupaten dan Kota hal ini bisa menjadi pertimbangan pengambilan keputusan dalam rangka
pengalokasian belanja melalui program maupun kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi peneliti berikutnya dimasa mendatang agar dapat memperluas subjek penelitian dengan periode pengamatan yang lebih panjang.
3. Disarankan untuk meneliti berikutnya menggunakan variabel alokasi penggunaan Pendapatan Asli Daerah yang lebih rinci terhadap Indeks
Pembangunan Manusia misalnya komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Lain-lain Kekayaan Daerah yang sah dan Pendapatan daerah lainnya.
4. Peneliti berikutnya sebaiknya menggunakan komponen pertumbuhan ekonomi dengan PDRB harga konstan sehingga dapat mengurangi efek inflasi dan
perkembangan barang dan jasa.
Universitas Sumatera Utara
131
DAFTAR PUSTAKA
Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika. Esensi dan Aplikasi dengan
Menggunakan Eviews, Penerbit Erlangga, Jakarta. Christy, F Andrea dan Priyo H Adi. 2009. Hubungan antara Dana Alokasi Umum,
Belanja Modal, dan Kualitas Pembangunan Manusia. Jurnal National Conference UKWMS, 10 Oktober Surabaya:Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Indonesia. Pustaka LP3ES.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat, Jakarta. Hanif, Nurcholis. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dalam Otonomi Daerah.
Jakarta:Grasindo. Hoffman, B.D., dan Gibson. C.C, 2005. Fiscal Governance and Public Services:
Evidence from Tanzania and Zambia. University of California, Research Study, Departemen of Political Science, San Diego: University of
California.
Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Juanda, Bambang dan Juanaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu. Teori dan Aplikasi, PT Penerbit IPB Press: IPB, Bogor.
Lugastoro, D.P. dan C.F. Ananda. 2013. Analisis Pengaruh PAD dan Dana Perimbangan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia KabupatenKota
di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah. Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya, Malang. 19 pp.
Mankiw, N.G. 2006. Teori Makro Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi.
Yogyakarta. Melliana, A. dan I. Zain. 2013. Analisis Statistik Faktor yang Mempengaruhi
Indeks Pembangunan di KabupatenKota Provinsi Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 22:
237-242.
Universitas Sumatera Utara
Mirza, D.S. 2012. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah Tahun
2006-2009. Economics Development Analysis Journal. Vol. 11: 1-14. Oktora. F.E. dan W. Pontoh. 2013. Analisis Hubungan Pendapatan Asli Daerah,
Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus dengan Belanja Modal pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.
Jurnal Accountability. Vol. 21 : 1-10.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Citra Umbara. Bandung.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. Prassetya, R. 2013. Fiscal Decentralization, Governance, and Development: The
Case of Indonesia, The University of Tokyo, Working Paper, Tokyo, Japan: The University of Tokyo.
Ramirez, A., G. Ranis, dan F. Stewart, 1998. Economic Growth and Human Capital. QEH Working Paper No. 18.
Sari, A.K., 2011, Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusis melalui Belanja Modal di
KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara. Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan
Setyowati, L. dan Y.K. Suparwati. 2012. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah terhadap
Indeks Pembangunan Manusia dengan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal sebagai variabel intervening Studi Empiris Pemerintah
KabupatenKota se-Jawa Tengah. Prestasi. Vol.91 : 113-133.
Sidik, Machfud. 2002. Format Hubungan Keuangan pemerintah Pusat dan Daerah yang Mengacu Pada Pencapaian Tujuan Nasional. Seminar Nasional
Publik Sektor, April, Jakarta. Sidik, Machfud. 2002. Dana Alokasi Umum-Konsep, Hambatan dan Prospek di
Era Otonomi Daerah. Penerbit Buku Kompas. Jakarta. Sirojuzilam dan Mahalli, K. 2010. Regional. Pembangunan, Perencanaan dan
Ekonomi. USU Press. Medan Sodik, Jamzani. 2007. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi
Regional :Studi Kasus Data Panel di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12 No.1: 27-36.
Universitas Sumatera Utara
Subekan, Hartono. 2012. Keuangan Daerah: Terapi Atasi Kemiskinan. Malang: Alta Pustaka.
Ubar, Riva., 2010, Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana Bagi Hasil terhadap Indeks Pembangunan Manusia pada
KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara. Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Usman, S., M,S. Mawardi., A. Poesoro., A. Suryahadi dan C. Sampford.
Mekanisme dan Penggunaan Dana Alokasi Khusus DAK. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian SMERU.
Wandira, A.G. 2013. Pengaruh PAD, DAU, DAK, DAN DBH terhadap Pengalokasian Belanja Modal. Accounting Analysis Journal. Vol. 13 :
44-51. Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika. Pengantar dan Aplikasinya Disertai
Panduan Eviews, UPP STIM: YKPM, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.1 Indeks Pembangunan Manusia KabKota di Sumatera Utara 2009-2012
ProvinsiKabupatenKota 2009
2010 2011
2012 Sumatera Utara
73,8 74,19
74,65 75,13
01. N i a s 68,26
68,66 69,09
69,55 02. Mandailing Natal
70,27 70,6
71,04 71,44
03. Tapanuli Selatan 73,64
74,02 74,45
74,78 04. Tapanuli Tengah
70,91 71,21
71,63 72,04
05. Tapanuli Utara 73,85
74,31 74,86
75,33 06. Toba Samosir
76,22 76,55
76,93 77,21
07. Labuhanbatu 73,61
74,03 74,65
75,29 08. A s a h a n
72,16 72,54
73,25 73,8
09. Simalungun 73,13
73,5 73,94
74,35 10. D a i r i
72,38 72,86
73,49 73,86
11. K a r o 74,84
75,34 75,79
76,22 12. Deli Serdang
74,67 75,28
75,78 76,17
13. L a n g k a t 72,82
73,18 73,62
73,98 14. Nias Selatan
66,27 67,15
67,72 68,23
15. Humbang Hasundutan 71,64
71,94 72,43
72,96 16. Pakpak Bharat
70,36 70,8
71,2 72
17. Samosir 73,42
73,7 74,27
74,72 18. Serdang Bedagai
72,94 73,25
73,64 74,07
19. Batu Bara 71,25
71,62 72,08
72,8 20. Padang Lawas Utara
72,11 72,52
73,25 73,59
21. Padang Lawas 71,68
71,98 72,55
72,96 22. Labuhanbatu Selatan
73,52 73,84
74,38 74,9
23. Labuhanbatu Utara 73,1
73,45 74,14
74,92 24. Nias Utara
67,36 67,75
68,18 68,71
25. Nias Barat 65,96
66,46 67,1
67,59 26. S i b o l g a
74,82 75,08
75,5 75,73
27. Tanjungbalai 73,64
74,14 74,72
75,06 28. Pematangsiantar
77,18 77,51
77,93 78,27
29. Tebing Tinggi 76,1
76,49 76,91
77,34 30. M e d a n
76,99 77,36
77,81 78,25
31. B i n j a i 76,09
76,41 76,88
77,36 32. Padangsidimpuan
74,77 75,21
75,58 76,04
33. Gunungsitoli 71,33
71,67 72,21
72,71 Sumber : BPS Sumatera Utara diolah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.1. Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Kunci EKPOD
No Aspek dan
Fokus Indikator
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat a