Pelaksanaan desentralisasi fiskal membawa reaksi yang berbeda-beda bagi daerah. Pemerintah daerah yang memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah
menyambut otonomi daerah dengan penuh harapan, sebaliknya daerah yang miskin sumber daya alam menanggapi dengan hati-hati dan rasa khawatir. Hal
tersebut terkait dengan seberapa besar pendapatan asli daerah PAD yang dapat diperoleh dari SDA yang dimiliki daerah sebagai sumber pendanaan. Melalui
desentralisasi fiskal, pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui pendapatan asli daerah PAD. PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber
ekonomi daerah yang dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha daerah BUMD, dan lain-lain PAD yang sah.
Konteks otonomi daerah, PAD sebagai pengukur pendapatan sendiri daerah sangat diharapkan sebagai sumber pembiayaan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat Abdullah dan Solichin, 2006. PAD setidaknya dapat digunakan untuk pembangunan jalan yang bersumber dari pajak kendaraan
bermotor dan pajak bahan bakar, disamping itu pembangunan fasilitas kesehatan dapat bersumber dari retribusi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pemerintah daerah. Jadi dalam hal ini dimensi umur panjang dan sehat dalam Indeks Pembangunan Manusia dapat tercapai dengan pembangunan fasilitas
kesehatan.
4. Pengaruh Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Pemerintah dalam perkembangannya memberikan dana perimbangan untuk mengatasi persoalan ketimpangan fiskal dan adanya kebutuhan pendanaan
Universitas Sumatera Utara
daerah yang cukup besar tersebut dan salah satu komponen dana adalah Dana Bagi Hasil DBH. DBH dialokasikan dalam APBN untuk daerah-daerah tertentu
dalam mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan termasuk dalam program prioritas nasional.
Dalam beberapa tahun berjalan, proporsi DBH terhadap penerimaan daerah masih cukup tinggi dibanding dengan penerimaaan daerah lainya. Hal ini
menunjukkan masih tingginya ketergantungan pemerintah daerah terhadap alokasi dana dari pemerintah pusat. Namun demikian, dalam jangka panjang,
ketergantungan seperti ini harus lebih kecil. Berbagai investasi yang dilakukan pemerintah daerah diharapkan memberikan hasil yang positif.
5. Pengaruh BKP Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota harus mendukung tercapainya sasaran utama dan prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan
setiap tahunnya. Keberhasilan pencapaian sasaran utama dan prioritas pembangunan nasional sangat tergantung kepada sinkronisasi kebijakan antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah dan antara pemerintah kabupatenkota dengan pemerintah dan pemerintah provinsi yang dituangkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah RKPD setiap tahunnya sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing daerah.
Sinkronisasi kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota diwujudkan dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD KUA
dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS yang disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD sebagai dasar dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
Universitas Sumatera Utara
Selain menerima dana perimbangan dari pemerintah pusat, pemerintah kabupatenkota juga menerima perimbangan dari pemerintah provinsi antara lain
berupa pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus yang dulu sering dikenal dengan istilah
dana bantuan daerah bawahan DBDB. Peran bantuan keuangan dari pemerintah provinsi dalam meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia juga dapat berpengaruh melalui realisasi belanja daerah dalam pelayanan publik. Peran pemerintah dalam kebijakan pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi fiskal didasarkan pada pertimbangan bahwa daerahlah yang lebih mengetahui kebutuhan dan standar pelayanan bagi
masyarakat di daerahnya, sehingga pemberian otonomi daerah diharapkan dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi daerah dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pembangunan manusia. Pada hakekatnya pembangunan
adalah pembangunan manusia, sehingga perlu diprioritaskan alokasi belanja untuk keperluan ini dalam penyusunan anggaran Suyanto dalam Christy et al, 2009.
Melihat fenomena di atas, pembangunan manusia atau peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dalam strategi kebijakan
pembangunan nasional. Penekanan terhadap pentingnya peningkatan sumber daya manusia dalam pembangunan menjadi suatu kebutuhan karena kualitas manusia di
suatu wilayah memiliki andil besar dalam menentukan keberhasilan pengelolaan pembangunan wilayahnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Pengaruh Belanja