Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2. Pemerintah daerah kabupaten dan kota pemekaran pada kurun waktu 2009- 2012 dan telah menyusun Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD tersendiri atau sumber pembangunan daerah tersebut tidak lagi tergantung dari daerah induk. KabupatenKota yang terpilih yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian dari hasil kriteria purposive sampling adalah sebanyak 30 tiga puluh sampel yang terdapat pada lampiran tabel 4.2. Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kota Gunung Sitoli merupakan daerah pemekaran baru pada tahun 2009, namun daerah-daerah tersebut masih belum mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD tersendiri.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data penelitian. Menurut Indriantoro dan Supomo 1999, data penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: data subyek, data fisik dan data dokumenter. Data subyek merupakan data berupa opini, sikap dan pengalaman atau karakteristik obyek penelitian. Data fisik merupakan obyek berupa benda-benda fisik. Data dokumenter merupakan data berupa: faktur, jurnal, surat, notulen, memo, laporan. Dilihat dari sumber data, data penelitian terdiri atas sumber data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara, sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung. Data dalam penelitian ini menggunakan jenis data dokumenter dan sumber data sekunder yaitu berupa pengumpulan bahan-bahan dan data yang berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan pokok bahasan yang peneliti kutip dari catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumen baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Data-data tersebut berasal dari publikasi perpustakaan Badan Pusat Statistik BPS KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara, situs http:sumut.bps.go.id, Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia LHP BPK-RI, situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan RI http:www.djpk.kemenkeu.go.id dan hasil evaluasi kinerja penyelengaraan pemerintah daerah EKPPD oleh Tim Daerah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Data-data tersebut disusun kembali dengan cara mengurutkan data array dan membentuknya ke dalam suatu tabel.

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini terdapat 5 empat variabel independen, 1 satu vasiabel dependen dan 1 satu variabel moderating. Variabel independen terdiri dari Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Bagi Hasil DBH dan Bantuan Keuangan Provinsi BKP. Variabel dependen adalah Indeks Pembangunan Manusia IPM dan variabel moderating adalah Belanja Pelayanan Dasar BPD. Definisi operasional dan metode pengukuran masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Dana Alokasi Umum DAU, merupakan realisasi dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dalam satu tahun Rp. Milyar Universitas Sumatera Utara 2. Dana Alokasi Khusus DAK, merupakan realisasi dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara untuk membantu membiayai kebutuhan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional dalam satu tahun Rp Milyar. 3. Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan realisasi penerimaan yang berasal dari potensi wilayah masing-masing pemerintah daerah pada kabupatenkota se-Sumatera Utara dalam membiayai pembangunan di daerah dalam satu tahun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku pada tahun yang bersangkutan Rp Milyar. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah UU nomor 28 Tahun 2009 dan UU no 34 Tahun 2000 serta Permendagri nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya. 4. Dana Bagi Hasil DBH adalah realisasi dana yang bersumber dari pendapatan APBN dan APBD Provinsi yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Rp Milyar. 5. Bantuan Keuangan Provinsi BKP merupakan realisasi pendapatan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi kepada daerah otonom dalam wilayahnya, baik berupa bantuan yang bersifat umum maupun khusus dan akan menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah kabupatenkota se-Sumatera Utara Rp Milyar 6. Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indeks komposit yang digunakan untuk mengukur pencapaian kualitas hidup rata-rata suatu negara dalam tiga hal mendasar pembangunan manusia, yaitu : 1 Indeks Harapan Universitas Sumatera Utara Hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir; 2 Indeks Pendidikan, yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; 3 Indeks Pendapatan, yang diukur dengan daya beli konsumsi per kapita. 7. Belanja Pelayanan Dasar BPD adalah persentase realisasi belanja langsung pada 9 urusan dasar yang dihitung dari jumlah belanja untuk pelayanan dasar dibagi dengan jumlah total belanja x 100. Belanja pelayanan dasar tersebut merupakan belanja untuk 1 urusan pendidikan, 2 urusan kesehatan, 3 urusan lingkungan hidup, 4 urusan pekerjaan umum, 5 urusan sosial, 6 urusan tenaga kerja, 7 urusan koperasi, 8 urusan satpol PP, 9 urusan kependudukan dan catatan sipil. Untuk lebih jelasnya definisi variabel, parameter dan skala variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Parameter Skala Dana Alokasi Umum DAU Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se- Sumatera Utara dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dalam satu tahun Realisasi DAU Rp.Milyar Rasio Dana Alokasi Khusus DAK Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se- Sumatera Utara untuk membantu membiayai kebutuhan khusus sebagai urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional Realisasi DAK Rp.Milyar Rasio Pendapatan Sumber penerimaan yang berasal dari potensi Realisasi PAD Rasio Universitas Sumatera Utara Variabel Definisi Parameter Skala Asli Daerah PAD wilayah masing-masing pemerintah daerah pada kabupatenkota se-Sumatera Utara dalam membiayai pembangunan di daerah dalam satu tahun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku pada tahun yang bersangkutan Rp.Milyar Dana Bagi Hasil DBH Dana yang bersumber dari pendapatan APBN dan APBD Provinsi yang dialokasikan kepada daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Realisasi DBH Rp.Milyar Rasio Bantuan Keuangan Provinsi BKP Pendapatan Pemerintah KabupatenKota se-Sumatera Utara yang berseumber dari bantuan keuangan pemerintah provinsi baik berupa bantuan yang bersifat umum maupun khusus Realisasi BKP Rp.Milyar Rasio Indeks Pembangunan Manusia IPM Indeks komposit yang digunakan untuk mengukur pencapaian rata-rata kualitas hidup suatu negara dalam tiga hal mendasar pembangunan manusia Capaian IPM Angka Indeks Rasio Belanja Pelayanan Dasar BPD Belanja langsung pada 9 urusan dasar yaitu 1 urusan pendidikan, 2 urusan kesehatan, 3 urusan lingkungan hidup, 4 urusan pekerjaan umum, 5 urusan sosial, 6 urusan tenaga kerja, 7 urusan koperasi, 8 urusan satpol PP, 9 urusan kependudukan dan catatan sipil Realisasi Belanja 9 Urusan Total Realisasi Belanja x 100 Rasio

4.6. Model dan Teknik Analisis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moder

0 0 15