Analisis Regresi Sederhana Uji Hipotesis

72 0,10 dan VIF tidak boleh lebih dari 10 jika suatu data penelitian dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 18. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Motivasi .898 1.114 Fasilitas .898 1.114 a. Dependent Variabel: Kompetensi Berdasarkan tabel di atas nilai VIF pada motivasi belajar dan kelengkapan fasilitas praktik sebesar 1,114 kurang dari 10 dan besaran Tolerance pada motivasi belajar dan kelengkapan fasilitas praktik sebesar 0,898 lebih dari 0,10 sehingga dapat dikatakan bahwa antar variabel tidak terdapat adanya multikolinearitas.

C. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk menentukan penerimaan hipotesis, yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel . Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan signifikansi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi 5, maka hipotesis H diterima. Sebaliknya, apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada taraf signifikansi 5, maka hipotesis Ha diterima. 73 Hipotesis untuk variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. H = tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar X 1 terhadap prestasi belajar Y siswa kelas X SMK Negeri 2 Yogyakarta. b. Ha = terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar X 1 terhadap prestasi belajar Y siswa kelas X SMK Negeri 2 Yogyakarta. Hipotesis untuk variabel persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik adalah sebagai berikut: a. H = tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik X 2 terhadap prestasi belajar Y siswa kelas X SMK Negeri 2 Yogyakarta. b. Ha = terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik X 2 terhadap prestasi belajar Y siswa kelas X SMK Negeri 2 Yogyakarta. Hasil analisisnya diperlihatkan pada tabel di bawah ini: Tabel 19. Hasil uji signifikansi hubungan untuk variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.468 4.190 .350 .727 Motivasi .751 .045 .910 16.681 .000 a. Dependent Variable: Kompetensi 74 Tabel 20. Hasil uji signifikansi hubungan untuk variabel fasilitas praktik dengan prestasi belajar siswa Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 31.191 1.666 18.726 .000 Fasilitas .551 .023 .954 24.218 .000 a. Dependent Variable: Kompetensi Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana untuk variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Y’ = 1,468 + 0,751 X 1 Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. a merupakan konstanta yang besarnya 1,468 menyatakan bahwa jika variabel independen motivasi belajar dianggap konstan, maka variabel dependen prestasi belajar siswa naik sebesar 1,468 satuan. b. b 1 merupakan koefisien regresi dari motivasi belajar X 1 sebesar 0,751 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel motivasi belajar X 1 sebesar 1 satuan, maka hal ini akan menaikkan besarnya prestasi belajar siswa Y sebesar 0,751 satuan. Untuk variabel persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik dengan prestasi belajar siswa. Y’ = 31,191 + 0,551 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 75 a. a merupakan konstanta yang besarnya 31,191 menyatakan bahwa jika variabel independen kelengkapan fasilitas praktik dianggap konstan, maka variabel dependen prestasi belajar siswa naik sebesar 31,191 satuan. b. b 1 merupakan koefisien regresi dari kelengkapan fasilitas praktik X 2 sebesar 0,551 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel kelengkapan fasilitas praktik X 2 sebesar 1 satuan, maka hal ini akan menaikkan besarnya prestasi belajar siswa Y sebesar 0,551 satuan. Berdasarkan tabel uji signifikansi hubungan, diketahui bahwa signifiknsi t untuk motivasi belajar X 1 sebesar 0,000 pada tingkat signifikansi 0,050. Nilai t hitung pada tabel tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf signifikan 5 = 0,050 dan df = 57 sehingga diperoleh t tabel yang besarnya 1,672. Signifikansi variabel motivasi belajar 0,000 lebih kecil dari pada signifikansi alpha 0,05 dan nilai t hitung 16,681 lebih besar dari pada nilai t tabel 1,672, maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Hal ini berarti dapat dibuktikan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi belajar siswa. Signifikansi hubungan untuk variabel persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik X 2 sebesar 0,000 pada tingkat signifikansi 0,050 dan t hitung sebesar 24,218 lebih besar dari t tabel sebesar 1,672. Signifikansi variabel persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik 0,000 lebih kecil dari signifikansi alpha 0,05 dan t hitung 24,218 lebih 76 besar dari t tabel 1,672 sehingga hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Hal ini berarti dapat dibuktikan bahwa variabel persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi belajar siswa.

2. Analisis Regresi Linier Ganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Taruban Nogosari Tahun 2015/2

0 2 19

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 18

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

Pengaruh persepsi mahasiswa tentang pengelolaan kelas dan persepsi tentang fasilitas belajar terhadap prestasi belajar WIDI DEPAN

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA SMK N 1 SURAKARTA.

0 0 9

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MOS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMK N 2 BAWANG BANJARNEGARA.

0 28 88

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI FASILITAS LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK TEKNIK ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2.

0 0 167

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 238

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK N 1 SEDAYU YOGYAKARTA.

0 3 153