Pengujian Hipotesis Uji Validitas Instrumen

60 terjadi multikolinieritas. Penelitian yang baik adalah jika tidak terjadi multikolinieritas yaitu tidak ada korelasi antar variabel bebas.

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah hubungan secara linier antara variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen X dengan variabel dependen Y apakah positif atau negatif, serta untuk memprediksi nilai variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan Dwi Priyatno, 2009. Persamaan umum dari analisis regresi linier sederhana ini adalah sebagai berikut: Y’ = a + bX Keterangan: Y’ = Variabel Dependen nilai yang diprediksikan X = Variabel Independen a = Konstanta nilai Y’ apabila X=0 b = Koefisien Regresi nilai peningkatan maupun penurunan Dwi Priyatno, 2009 Untuk melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana, yaitu dengan cara uji signifikansi hubungan. Uji signifikansi hubungan adalah suatu cara untuk menentukan apakah hipotesis H atau hipotesis Ha diterima, yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan 61 nilai t tabel dengan derajad kebebasan df = n-k-1. Kriteria penerimaan hipotesis, yaitu apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan signifikansi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi 5, maka hipotesis H diterima. Sebaliknya, apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada taraf signifikansi 5, maka hipotesis Ha diterima Dwi Priyatno, 2009. Pengujian hipotesis dengan cara uji t dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17 for windows.

b. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahi hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 , ..., Xn terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan antara variabel independen X 1 , X 2 , ..., Xn terhadap variabel dependen Y. Persamaan pada regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + . . . + bnXn Keterangan: Y’ : Variabel dependen nilai yang diprediksikan X 1 : Variabel independen ke-1 X 2 : Variabel independen ke-2 Xn : Variabel independen ke-n a : Konstanta nilai Y’ apabila X 1 , X 2 , ..., Xn = 0 62 b : koefisien regresi nilai peningkatan maupun penurunan Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan digunakan uji signifikansi hubungan. Uji signifikansi hubungan dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara batas simultan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Jika telah dilakukan analisis data dan diketahui hasil perhitungannya, maka hasil nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel atau bisa juga dengan memperhatikan signifikansi F lebih kecil atau sama dengan 0,05. Berdasarkan keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis nol Ho atau hipotesis alternatif Ha tersebut ditolak atau diterima. Uji signifikansi dalam Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17 for windows. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis menurut Jonathan Sarwono 2006 adalah: 1 Nilai F hitung F tabel atau signifikan 0,05 maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. 2 Nilai F hitung F tabel atau signifikan 0,05 maka hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak. Analisis regresi ganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik terhadap prestasi belajar siswa. Analisis 63 regresi ganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17 for windows.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi model variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika dalam perhitungan mendapatkan nilai R 2 yang tinggi, maka dapat dikatakan baik, tetapi jika nilai R 2 rendah tidak berarti model regresi tersebut jelek Imam Ghozali, 2009: 15. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian ini diambil dengan menggunakan angket dan tes. Angket digunakan unuk mengetahui variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kelengkapan fasilitas praktik yang terdiri dari 30 dan 25 butir pertanyaan. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa SMK N 2 Yogyakarta dalam mata pelajaran Instalasi Listrik yang terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta dengan jumlah 60 siswa. Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif, uji normalitas dan uji signifikansi hubungan. Agar mudah dalam proses analisis data dan untuk menghindari adanya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menghitung data, maka proses analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS17 for Windows.

1. Hasil Deskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar

Analisis deskriptif persentase terhadap skor yang diperoleh digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden atau persepsi responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis dengan subyek 60 siswa kelas X SMK N 2 Yogyakarta diperoleh skor tertinggi sebesar 110,00 dan skor terendah 73,00; rerata mean sebesar 92,000; median 94,000; modus 96,00 dan standar deviasi 7,97879.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Taruban Nogosari Tahun 2015/2

0 2 19

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 18

PENGARUH KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

Pengaruh persepsi mahasiswa tentang pengelolaan kelas dan persepsi tentang fasilitas belajar terhadap prestasi belajar WIDI DEPAN

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA SMK N 1 SURAKARTA.

0 0 9

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MOS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMK N 2 BAWANG BANJARNEGARA.

0 28 88

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI FASILITAS LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK TEKNIK ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2.

0 0 167

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 238

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK N 1 SEDAYU YOGYAKARTA.

0 3 153