52
H. Uji Validitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang nenunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alau ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sebuah instrumen penelitian haruslah memenuhi validitas konstruksi dan isi. Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan penilaian dari
para ahli experts judgment. Sedangkan untuk validitas isi, dalam hal ini untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian instrumen dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan, kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya serta berdasarkan
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes
mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Untuk mengetahui
apakah tes itu valid atau tidak harus dilakukan melalui penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu, validitas isi suatu tes tidak memiliki besaran tertentu yang
dihitung secara statistika, tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Oleh karena itu, Wiersma dan Jurs dalam
53
Djaali dan Pudji 2008 menyatakan bahwa validitas isi sebenarnya mendasarkan pada analisis logika, jadi tidak merupakan suatu koefisien
validitas yang dihitung secara statistika. Menurut Sugiyono 2004 untuk menguji validitas setiap butir kuesioner,
maka skor-skor yang ada pada butir tersebut dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y,
dengan demikian akan diperoleh indeks valid tiap butir. Selanjutnya setelah memenuhi validitas konstruksi dan isi, instrumen dijui cobakan kepada
responden terlebih dahulu guna mendapatkan instrumen yang dapat digunakan untuk mengambil data sesungguhnya. Langkah ini biasa disebut dengan uji
coba try out instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba tersebut telah sesuai, maka instrumen dapat dikatakan telah sesuaivalid Suharsimi
Arikunto, 2002:137. Adapun untuk mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya
digunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, sebagai berikut:
Keterangan: r
xy
= Nilai korelasi tiap butir instrumen N
= Jumlah responden X
= Skor butir tiap soal
54
Y = Skor total soal
X = Jumlah skor soal tiap butir
Y = Jumlah skor total soal
Setelah didapat perhitungannya, maka dibandingkan hasilnya dengan tabel r
, dengan taraf signifikasi 5 untuk mengetahui valid tidaknya instrumen. Kriteria valid adalah jika harga r
xy
setelah dibandingkan dengan tabel hasilnya sama atau lebih besar. Sedangkan bila harga r
xy
lebih kecil dari perbandingan dengan harga tabel, maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Uji coba
penelitian ini menggunakan jumlah responden sebanyak 32 siswa dengan nilai r tabel sebesar 0,349. Perhitungan analisis validitas instrumen menggunakan
bantuan software statistik SPSS versi 17. Hasil uji validitas menunjukkan tiap butir instrumen dinyatakan valid. Hasil selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran.
2. Ukuran Reliabilitas