BAB VII TEKNOLOGI OTOMOTIF RENDAH EMISI PADA MOTOR DIESEL
A. Pembaharuan Konstruksi Mesin
Pembaharuan mesin tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan effisiensi thermis yang lebih baik, dimana pembakaran di dalam ruang bakar mesin makin mendekati
sempurna, pembaharuan tersebut tidak lain adalah untuk memenuhi tuntutan-tuntutan berikut:
Tenaga lebih maksimal
Pemakaian bahan bakar lebih hemat
Pengendalian lebih mudah
Jangka waktu perawatan lebih lama
Gas buang yang dihasilkan ramah lingkungan
Efisiensi thermis pembakaran pada mesin diesel sangat bergantung pada kriteria berikut ini:
Perbandingan kompresi.
Proses pembakaran.
Konstruksi mesin.
Bahan bakar
Konstruksi mesin mempengaruhi kerja pembakaran dan otomatis mempengaruhi gas buang juga, oleh karena itu konstruksi mesin dirancang sedemikian rupa agar
memenuhi tingkat kinerja yang optimal dan juga mempertimbangkan hasil emisi. Perubahan konstruksi akan mempengaruhi efisiensi thermis pembakaran dan sekaligus
meningkatkan kualitas gas buang.
B. Perbandingan Kompresi - Compression Ratio
Perbandingan kompresi menentukan effisiensi thermis mesin, dalam batas-batas tertentu perbandingan tekanan kompresi yang tinggi dapat meningkatkan kinerja
pembakaran mesin sehingga secara otomatis pemakaian bahan bakar lebih hemat dan emisi CO, HC, NOx dan Partikulat lebih rendah. Tekanan kompresi yang tinggi
meningkatkan temperatur udara yang dikompresi dan memudahkan bahan bakar yang di semprotkkan nozle terbakar lebih mudah panas cukup tinggi.
Namun resikonya tekanan kompresi yang terlalu tinggi menyebabkan temperatur pembakaran dan ruang bakar menjadi lebih tinggi, akibatnya pembakaran
menghasilkan emisi NOx yang tinggi. Mesin bensin modern saat ini perbandingan kompresinya berkisar 1:28 sd 1:35.
Tersedianya bahan bakar dengan cetane tinggi merupakan alternatif yang baik untuk mesin dengan tekanan kompresi yang tinggi, Masalah berikutnya adalah mekanisme
pendukung seperti katup, piston, poros cam, poros engkol dll.
Gb.64.
Perbandingan kompresi
C. Ruang Bakar