Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor

Sebagai informasi maka ISPU dibagi atas beberapa katagori yaitu : Tabel 3 Rentang dan Katagori ISPU No Rentang ISPU Kategori 1. 0 – 50 Baik 2. 51 – 100 Sedang 3. 101 – 199 Tidak Sehat 4. 200 – 299 Sangat Tidak Sehat 5. 300 ke atas Berbahaya Sumber : Kep. MENLH Nomor 45MENLH101997 Tabel 4 Udara Bersih dan Udara Tercemar Menurut WHO PARAMETER UDARA BERSIH UDARA BERSIH 1. Bahan partikel 2. SO2 3. CO 4. NO2 5. CO2 6. Hidrokarbon 0,01 – 0,02 mgm3 0,003 – 0,02 ppm 1 ppm 0,003 – 0,02 ppm 310 – 330 ppm 1 ppm 0,07 – 0,7 mgm3 0,02 – 2 ppm 5 – 200 ppm 0,02 – 0,1 ppm 350 – 0,1 ppm 1 – 20 ppm Sumber : H.J. Mukono, 1997 Kualitas udara ambien dari suatu daerah ditentukan oleh daya dukung alam daerah tersebut serta jumlah sumber pencemaran atau beban pencemaran dari sumber yang ada di daerah tersebut. Zat-zat yang dikeluarkan oleh sumber pencemar ke udara dan dapat mempengaruhi kualitas udara antara lain gas Nitrogen Oksida NOx, Sulfur Dioksida SO2, debu serta kandungan Timah Hitam Pb dalam debu.

B. Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor

Pengetahuan tentang sumber pencemaran udara dan bahan pencemarnya merupakan dasar pelaksanaan pengelolaan udara sebagai aktivitas fundamental dalam rangka memberikan solusi hukum terhadap peristiwa pencemaran udara. Pengelolaan pencemaran udara merupakan langkah terpenting dalam konsep “air resources management” sebagai bagian elementer “environmental management”. Pengelolaan kualitas udara menjadi sesuatu yang signifikan bagi warga dunia untuk menjamin keberlanjutan kualitas udara bersih. Tanpa udara bersih tidak dapat diperoleh kehidupan yang sehat. Setiap hari, rata-rata manusia menarik nafas 26.000 kali dan berkisar antara 18-22 kali setiap menitnya. Perangkat hukum dibutuhkan untuk mengendalikan semua aspek pengelolaan udara. Matarantai pengaturan pada dasarnya mencerminkan kehendak untuk mendayagunakan hukum sebagai sarana pengelolaan udara bersih yang bersifat normatif dalam suatu rangkaian yang integral. Menyadari betapa pentingnya pengaturan tentang pengelolaan udara, banyak negara di dunia seperti Amerika Serikat, Belanda, Jepang dan Singapura telah menetapkan peraturan perundang-undangan berderajat undang-undang yang menjadi dasar hukum. Terlebih beberapa negara Uni Eropa yang tergabung dalam Economic Commission for Europe ECE telah menerapkan standar baku mutu emisi yang dipaparkan oleh kendaraan bermotornya yang lebih dikenal dengan Standard Euro, Sementara di Amerika Serikat pengelolaan pengaturan standar emisi diatur oleh Environmental Protection Agency EPA disamping itu juga standards lain ditentukan secara local diantaranya oleh California Air Resources Board CARB seperti aturan California AB 1493. Yang pada akhirnya semua aturan hokum mengatur semua produsen kendaraan bermotor untuk memproduk kendaraan dengan emisi bertingkat hingga zero emission seperti urutan berikut.  TLEV – Transitional Low Emission Vehicle  LEV – Low Emission Vehicle  ULEV – Ultra-Low Emission Vehicle  SULEV – Super-Ultra Low Emission Vehicle  ZEV – Zero Emission Vehicle Kerangka hokum yang dikembangkan oleh beberapa negara eropa yang diprakarsai olhe Parlemen Uni Eropa telah mengembangan perangkat hokum yang mengikat semua negara anggotanya untuk tunduk pada semua aturan sebagai komitmen mereka terhadap upaya untuk menyelamatkan lingkungan. Hingga kini standar Euro telah mencapai Euro 5 seperti tampak pada urutan tahun pemberlakuan berikut :  Euro 1 1993:  Untuk kendaraan pribadi - 91441EEC  Untuk kendaraan pribadi dan light trucks - 9359EEC.  Euro 2 1996 Untuk kendaraan pribadi - 9412EC 9669EC  Euro 3 2000 untuk semua kendaraan - 9869EC  Euro 4 2005 untuk semua kendaraan - 9869EC 200280EC  Euro 5 20089 untuk semua kendaraan - COM2005 683 - proposed Tabel 5 Standar Euro untuk kendaraan penumpang assanger car Diesel Standar Waktu CO grkm HC grkm HC+ NOx grkm NOx grkm PM grkm Euro I July 1992 2.72 3.16 - 0.97 1.13 - 0.14 0.18 Euro II IDI Jan. 1996 1.0 - 0.7 - 0.08 Euro II DI Jan. 1996 1.0 - 0.9 - 0.10 Euro III Jan. 2000 0.64 - 0.56 0.50 0.05 Euro IV Jan. 2005 0.50 - 0.30 0.25 0.025 Euro V proposed Sept. 2009 0.50 - 0.23 0.18 0.005 Euro VI proposed Sept. 2014 0.50 - 0.17 0.08 0.005 Sumber : US Environmental protection, 2006 diolah Sebagai komitmen dari semua negara untuk trut serta memperbaiki kualitas lingkungan dari kerusakan dan pencemaran yang lebih buruk, maka beberapa negara telah merencanakan untuk mengadopsi standar emisi Euro menjadi baku mutu negara tersebut. Demikian negara-negara berkembang seperti Indonesia dan bebrapa negara Asean lainnya telah mengadopsi standar baku mutu emisi Euro sebagai acuan penetapan baku mutu emisinya seperti tampak pada table berikut :

C. Baku Mutu Emisi di Beberapa Negara