D. Pengujian Emisi Gas Buang
Pada tahun 1966, Negara bagian California melakukan pertama kali pengujian emisi emission test cycle yang melakukan pengukuran langsung pada tailpipe dalam satuan
PPM parts per million. Sejak saat itu telah sering dilakukan pengujian emisi untuk memantau kualitas udara. Pengujian yang umum dilakukan sejak tahun 1980 adalah
pengujian emisi yang dialksanakan dengan dynamometer sebabagi bagian untuk pengujian karakteristik mesin dan uji type pada masing-masing produk sesuai dengan
metode ASTM yang lebih dikenal dengan two-speed idle test sebagai bagian dalam the accelerated simulated mode ASM test.
Pada awal tahun 1990 setelah the Clean Air Act 1990, pengujian yang lebih ketat dilakukan oleh EPA dengan memperkenalkan IM240 testing sebagai bagian dalam
pelaksanaan sistim pemeriksaan dan perawatan secara berkala yang dilakukan di negara bagian California. Beberapa metode pengujian emisi yang sekarang lazim
digunakan sebagai upaya untuk mendiagnosis kondisi mesin diantaranya adalah :
a. Metode Orsat
Metode aanalisis emisi ini merupakan metode yang paling banyak digunakan di laboratorium sebagai upaya untuk menganalisis produk pembakaran sebagai suatu
hasil kering. Dalam analisis ini dihasilkan analisis emisi gas buang berupa CO2, CO dan O2. Dalam analisis emisi gas buang dengan metode ini digunakan 3 tiga buah burret
ukur yang masing-masing berisi cairan air, udara dan potassium hydroxide yang dapat mengabsorb CO2 kemudian pada bagian lainnya dapat diukur besaran-besaran yang
dapat digunakan untuk menghitung kandungan
b. Nondispersive infra red gas analyzer
Metode analisis ini merupakan metode pengujian yang sekarang banyak digunakan sebagai upaya untuk menguji emisi gas buang berdasarkan prinsip heteroatomic gas
absorb infra red energy pada distinct dan panjang gelombang yang berbeda untuk masing-masing gas. Seperti tampak dalam gambar pada pngujian ini terdapat reference
cell yang akan terisi sample gas buang dari tail pipe, kemudian panjang gelombang masing-masing gas tersebut akan diukur oleh detector setelah mendapatkan
penyinaran dari infrared sources pada ujung reference cell lainnya
Source AVL GMBH.
Gb.5.
Prinsip pengukuran nondispersive infrared gas analyzer
c. Gas Cromatodraphy
Metode uji ini merupakan metode phisik untuk memisahkan campuran gas yang masuk, prosedur pengujian dengan metode ini adalah menginjeksikan sample gas ke
dalam moving phase berupa helium atau nitrogen kedalam kolom chromatography. Pada kolom ini berisi cairan stationary phase berupa cellulose. Stationary phase
berfungsi sebagai pemisah campuran, karena perbedaan solubilitas pada masing- masing ga ketika bereaksi dengan helium atau nitrogen. Pengukuran dilakukan secara
tidak langsung melalui konduktivitas thermal detector atau mealalui hydrogen flame ionization detector untuk hydrocarbon ketika gas meninggalkan kolom
Chopper blade
G as out G as in
IR Detectors IR Filters
Sam ple cell Electronics
H C CO
CO
2
O
2
Sensor
= f CO , CO
2
, HC , O
2
Chopper blade
G as out G as in
IR Detectors IR Filters
Sam ple cell Electronics
H C CO
CO
2
O
2
Sensor
= f CO , CO
2
, HC , O
2
Chopper blade
G as out G as in
IR Detectors IR Filters
Sam ple cell Electronics
H C CO
CO
2
O
2
Sensor
= f CO , CO
2
, HC , O
2
E. Prosedur Pengujian Emisi 1. Motor bensin