Peralatan uji secara rutin mendapatkan perawatan rutin 6 bulan sekali.
 Alat uji harus  sudah dikalibrasi nol baik secara manual  Oleh institusi yang di
akreditasi oleh KAN Komite Akreditasi Nasional, dengan gas kalibrasi Calibration Gas {Propan 0.2, N 5, CO 3.5, CO2 14} atau secara otomatis.
 Alat uji harus memnuhi spesifikasi
 OIML Class 1 atau Class 2 atau
 ISO 3930 atau
 CE 9255 - CE 70 220 atau
 BAR 90 atau
 Disahkan oleh EU atau USA
c. Prosedur pengujian
1 Kendaraan masuk ke ruang uji. 2 Pengecekan ebocoran pada pipa gas buang knalpot.   Apabila pipa gas
buang  saringan gas buang bocor, maka pipa gas buang kendaraan harus direparasi   terlebih   dahulu   untuk   dapat   mengikuti   tahapan   pengecekan
berikutnya. 3 Mengisi data kendaraan Plat nomor, Nama pemilik, Jenis Kendaraan, Merek
kendaraan, Bahan bakar, Penggunaan, Jarak tempuh, Tahun pembuatan di komputer. Data Kendaraan
4 Mempersiapkan kendaraan untuk pengujian.  Transmisi   dalam  keadaan   netral   posisi  N   atau   P  untuk  kendaraan
otomatik.  Pastikan  kendaraan  telah  berada   pada  temperatur  kerja  Autodata.
Apabila belum, maka lakukan pemanasan kendaraan sebelum memulai langkah berikutnya.
 Mematikan   semua   peralatan   tambahan   kendaraan   AC,   kipas tambahan.  Pastikan mesin tidak menerima beban tambahan.
 Pastikan choke dalam keadaan tidak bekerja. 5 Pemasangan sensor pengujian.
 Pemasangan sensor putaran rpm.  Pemasangan sensor gas gas probe.   Pastikan pemasangan sensor
gas   sedalam   30   cm   ke   dalam   pipa   gas   buang   untuk   menghindari kesalahan.  Tunggu
 20 detik sampai data pada layar stabil.  Pemasangan sensor temperatur oli.
6 Ambil data pengukuran print out atau mencatat data. 7 Pengiriman data emisi ke komputer Data sebelum.
8 Pemeriksaan dan penyetelan ringan mesin kendaraan meliputi :  Periksa saringan udara.   Bersihkan saringan udara.   Apabila kondisi
saringan udara sudah tidak memadai, ganti saringan udara.  Pemeriksaan saluran  saringan bahan bakar.  Pastikan saluran bahan
bakar tidak tersumbat  mengecil  bocor.  Bersihkan saringan udara.  Periksa hubungan kabel-kabel, terutama kabel busi.  Pastikan tidak ada
kerak  kotoran pada hubungan kabel-kabel.  Penyetelan   busi.     Bersihkan   busi.     Kontrol   jarak   gap   pada   busi,
kembalikan pada jarak standar.  Penyetelan rasio campuran udara  bensin.
 Penyetelan pengapian navur, apabila mungkin. 9 Pastikan data emisi menjadi lebih baik setelah pemeriksaan dan penyetelan
ringan.  Apabila data menjadi lebih buruk, ulangi lagi proses pemeriksaan dan penyetelan.     Apabila   data   emisi   setelah   dilakukan   pemeriksaan   dan
penyetelan ringan masih berada diatas nilai ambang batas, maka kendaraan perlu mendapatkan perawatan dan perbaikan  lanjutan, sebelum dilakukan
pengujian kedua.
10 Apabila data telah memenuhi standar, lakukan pengambilan data print out atau mencatat data.
11 Pengiriman data emisi ke komputer Data sesudah. 12 Kendaraan dapat meninggalkan bengkel selesai.
d. Catatan