Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
D. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerahkawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena
pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
Parameter kimia, parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-
logam berat.
Parameter biokimia, parameter biokimia meliputi BOD Biochemical Oxygen Demand, yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
Parameter fisik, parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan,
dan radioaktivitas.
Parameter biologi, parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
E. Sumberdaya Udara
Udara merupakan salah satu unsur alam yang pokok bagi makhluk hidup yang ada di muka bumi terutama manusia. Tanpa udara yang bersih maka manusia akan terganggu
terutama kesehatannya yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Udara dikatakan “Normal” dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya
seperti tersebut dalam table di bawah ini. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas- gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka
dikatakan udara sudah tercemarterpolusi. Kualitas udara ambien dari suatu daerah ditentukan oleh daya dukung alam daerah
tersebut serta jumlah sumber pencemaran atau beban pencemaran dari sumber yang ada di daerah tersebut. Zat-zat yang dikeluarkan oleh sumber pencemar ke udara dan
dapat mempengaruhi kualitas udara antara lain gas Nitrogen Oksida NO
x
, Sulfur Dioksida SO
2
, debu serta kandungan Timah Hitam Pb dalam debu.
TABEL 1 : KOMPOSISI UDARA BERSIH Jenis gas
Formula Konsentrasi
volume Ppm
1. Nitrogen N
2
78,08 780,800
2. Oksigen O
2
20,95 209,500
3. Argon Ar
0,934 9,340
4. Carbon Dioksida CO
2
0,0314 314
5. Neon Ne
0,00812 18
6. Helium He
0,000524 5
7. Methana CH
4
0,0002 2
8. Krypton Kr
0,000114 1
Sumber : Environmental Chemistry, Air and Water Pollution Saat ini masalah pencemaran udara sudah sering didengar, baik di kalangan intelektual
maupun orang awam. Bahkan masalah pencemaran udara ini telah menjadi masalah dunia, dimana semua orang turut merasakan dampaknya. Berbagai aktivitas manusia
seperti kegiatan transportasi, industri, rumah tangga dan pembakaran sampah menjadi penyebab terhadap peningkatan pencemaran udara. Transportasi ternyata memberikan
kontribusi lebih dari separuh penyebab polusi udara, terutama dari kendaraan yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar. Khususnya di Indonesia, jenis kendaraan
yang lebih banyak digunakan adalah kendaraan bermotor beroda dua dan menggunakan bahan bakar bensin. Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor
yang dipergunakan di jalan raya, maka gas buang yang dikeluarkan pun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan susunan udara mengalami perubahan dari susunan
keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan. Beberapa polutan yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor antara lain CO,
HC, NO2, SO2, Pb dan partikulat debu. Gas CO dan HC ini mempunyai persentase konsentrasi yang relatif besar dalam setiap emisi gas buang kendaraan bermotor
khususnya yang berbahan bakar bensin. CO merupakan hasil utama pembakaran bensin sebagai akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna, sedangkan HC
merupakan emisi yang timbul karena bahan bakar yang belum terbakar tetapi sudah keluar bersama-sama gas buang. Selain itu kedua gas tersebut cukup berbahaya bagi
kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian apabila berada di atas standar baku mutu. Efeknya terhadap kesehatan yaitu CO apabila terhisap ke dalam
paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan gas HC yang tinggi dapat merusak sistem
pernafasan penyebab kanker dan menimbulkan kabut asap yang membuat iritasi dan menyebabkan radang tenggorokan
F. Pencemaran Udara