Gb.43.
Cara Kerja COP Saat Dingin kiri dan Panas kanan
Tabel 20 Kerja choke opener system
Suhu Pendingin
TVSV Diaphragm
Choke Valve Fast Idle Cam
Putaran Mesin
di bawah 50
o
C 122
o
F terbuka
J-M dilepaskan oleh
ketegangan pegas
tertutup oleh choke
otomatis step pertama atau
step kedua tinggi
di atas 68
o
C 154
o
F terbuka
K-M ditarik oleh
vakum di manifold
terbuka dilepas untuk step
ketiga rendah
L. Dash Pot DP System 1. Fungsi
Ketika mesin deselerasi, throttle valve sepenuhnya tertutup sehingga menyebabkan vakum di dalam intake manifold mendadak tinggi. Jumlah bahan bakar yang masuk ke
dalam intake manifold akan bertambah sehingga campuran menjadi sangat kaya. Pada saat bersamaan, tekanan kompresi dalam ruang bakar berkurang. Hal ini menyebabkan
pembakaran menjadi tidak sempurna dan tidak stabil, akibatnya gas buang mengandung emisi CO dan HC menjadi sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah itu,
sebuah dashpot dipasang untuk menahan throttle agar tidak menutup dengan cara mendadak sehingga campuran yang masuk ke dalam intake manifold terbakar
sempurna.
Gb.44.
Sistem Dashpot
2. Cara Kerja
a. Cruising diaphragm ditekan ke kanan oleh pegas yang ada di dalam DP. b. Pengurangan kecepatan: selama pengurangan kecepatan, pegas pengembali
menekan diaphragm ke kiri sehingga udara dalam membran tertekan keluar secara perlahan melalui VTV. Hal ini menyebabkan throttle valve menutup dengan
perlahan.
Gb.45.
Cara Kerja Sistem DP Saat Cruising kanan dan Deceleration kiri
Tabel 21 Kerja dashpot
Kondisi Mesin
TP Port DP Diaphragm
Throttle Valve
idling vakum
intake manifold tertarik oleh vakum
intake manifold posisi idle
Lubang TP
Membran DP Membran DP
cruising hampir sama dengan
tekanan atmosfer ditekan keluar oleh
pegas diaphragm putaran menengah
atau tinggi deceleration vakum
intake manifold tertarik oleh vakum
intake manifold membuka sedikit, lalu
menutup perlahan ke posisi idling
3. Referensi
Sistem dashpot yang digunakan pada mesin EFI hanya berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan berkendaraan.
Gb.46.
Dash Pot pada Mesin EFI
BAB V LANGKAH MAJU PENURUNAN EMISI
Sumber energi yang digunakan di negara kita berasal dari minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar minyak paling banyak digunakan dalam bidang transportasi.
Sebelum dikonsumsi, minyak bumi diproses dengan cara penyulingan atau pemisahan proses primer hingga mendapatkan LPG, bensin, kerosin, avtur, solar, dan minyak
diesel. Kemudian, diproses lebih lanjut pada proses sekunder dengan maksud menaikkan mutu, misalnya proses reformasi katalitik untuk menaikkan nilai oktan.
Proses yang lain, misalnya hydrodesulfurisation dengan maksud menghilangkan senyawa belerang.
A. Bahan Bakar Minyak Bensin
Bahan bakar bensin yang banyak dipasarkan saat ini untuk kendaraan bermotor di negara kita, seperti premium, premix, dan super TT. Bermacam bensin didapat dari
beberapa proses, sebagai berikut. a. Distilasi atau penyulingan: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 40
80 tergantung komposisi hidrokarbon.
b. Perengkahan katalitik: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 90 96
tergantung kondisi operasi proses. c. Reformasi katalitik: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 80
107. d. Isomerisasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 70
84. e. Alkilasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 93
96 dan bahkan bisa 100, tergantung bahan baku.
f. Polimerisasi: menghasilkan bensin dengan bilangan oktane 95 99, bensin ini
dikenal dengan nama Super TT. Bensin yang mengandung aromatik lebih dominan, bilangan oktane-nya lebih tinggi.
Bensin yang mengandung parafinik lebih dominan, bilangan oktane-nya lebih rendah.