Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Artiningsih hanya menggunakan dua variabel bebas variabel
independen yaitu kesadaran wajib pajak badan dan pelayanan perpajakan, sedangkan pada penelitian ini adalah menggunakan tiga
variabel variabel bebas variabel independen yaitu pengetahuan pajak, modernisasi sistem administrasi perpajakan, dan kesadaran wajib pajak.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh antara Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak
Pengetahuan perpajakan digunakan oleh wajib pajak sebagai informasi pajak dalam melakukan tindakan pajak seperti menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang disetorkan.
Fallan 1999 yang dikutip kembali oleh Siti Kurnia Rahayu 2010: 141 memberikan kajian mengenai pentingnya aspek pengetahuan
perpajakan bagi wajib pajak sangat mempengaruhi sikap pajak terhadap sistem perpajakan yang adil. Adanya kualitas pengetahuan yang semakin
baik akan memberikan sikap memenuhi kewajiban dengan benar melalui adanya sistem perpajakan sesuatu negara yang dianggap adil.
Oleh karena itu, pengetahuan perpajakan yang dimiliki oleh wajib pajak akan mempengaruhi patuh tidaknya wajib pajak itu sendiri dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya. Serta akan berdampak pula
pada penerimaan pajak yang diterima oleh negara jika masyarakatnya sudah memiliki pengetahuan perpajakan yang tinggi.
2. Pengaruh antara Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Forest dan Sheffrin dalam Siti Kurnia Rahayu 2010: 140, Kepatuhan wajib pajak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara, pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan,
pemeriksaan pajak dan tarif pajak yang berlaku. Selain itu, sistem perpajakan yang sederhana juga
sangat penting karena semakin kompleks sistem perpajakan akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Modernisasi sistem administrasi perpajakan sebagai salah satu bentuk reformasi dalam memberikan pelayanan yang dilakukan oleh
kantor pajak di mana akan mempengaruhi pula patuh tidaknya wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hal ini
dikarenakan wajib pajak dalam melaporkan pajaknya dengan cara mendatangi ke kantor-kantor pajak terdekat. Jika sistem yang ada telah
memberikan kepuasan terhadap wajib pajak maka wajib pajak sendiri akan lebih patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
3. Pengaruh antara Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak
Kesadaran wajib pajak atas fungsi perpajakan sebagai pembiayaan negara sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
Agus Nugroho, 2006: 14. Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu kepatuhan terhadap hukum perpajakan di
mana disebutkan bahwa hukum perpajakan tidak pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian, baik di mana saja serta siapa saja semua sama
berdasarkan ketentuan hukum perpajakan yang berlaku untuk menghindari sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak
sendiri.
4. Pengaruh antara Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Sistem
Administrasi perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak di antaranya mengenai pemahaman akan perpajakan yang masih minim
ditambah dengan masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan di mana masih rendahnya kesadaran mereka tentang pentingnya pajak dan
kurangnya sosialisasi adanya sistem administrasi yang semakin modern mendorong untuk dilakukannya penelitian. Sehingga pemfokusan pada
penelitian ini adalah pada ketiga faktor di atas yang belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Dengan tujuan untuk mengevaluasi dan
mengetahui penyebab rendahnya tingak kepatuhan wajib pajak di bidang perpajakan.
D. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat disusun paradigma penelitian sebagai berikut:
Keterangan: X
1
= Pengetahuan Perpajakan X
2
= Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan X
3
= Kesadaran Wajib Pajak Y = Kepatuhan Wajib Pajak
= Pengaruh interaksi masing-masing variabel X terhadap Y = Interaksi variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian Sugiyono: 2007. Berdasarkan kerangka
berpikir yang dijelaskan di atas, maka penulis dapat menarik hipotesis penelitian sebagai berikut:
Kepatuhan Wajib Pajak Pengetahuan Perpajakan
Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Kesadaran Wajib Pajak Gambar 1. Paradigma Penelitian
+
+ +
+ H
4
H
1
H
2
H
3
H
1
: Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013.
H
2
: Modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2013. H
3
: Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013.
H
4
: Pengetahuan perpajakan,
modernisasi sistem
administrasi perpajakan, dan kesadaran wajib wajak berpengaruh positif terhadap
kepatuhan wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013.