39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Kanwil DJP DIY yang meliputi: Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Wates, Yogyakarta, Wonosari, dan Bantul. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret
2014.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif
causal comparative research
dengan unit analisis yang diteliti adalah wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Kanwil DJP DIY. Penelitian kausal komparatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang ada seperti yang dijelaskan oleh Nur Indriantoro dan Bambang
Supomo 2002: 27. Pada penelitian ini akan menjelaskan hubungan antara variabel bebas variabel independen dan variabel terikat variabel dependen
untuk menguji hipotesis yang ada. Tujuannya untuk memperoleh bukti empiris, menguji dan mengkaji pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yaitu pengetahuan perpajakan, modernisasi sistem administrasi perpajakan, dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas Variabel Independen
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat Sugiyono,
2007: 4. Dan variabel bebas X untuk penelitian ini adalah: a.
Pengetahuan Perpajakan X
1
ialah keadaan wajib pajak dalam memiliki pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan, sistem perpajakan, dan fungsi pajak. Pengetahuan Pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan
wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan Veronica Carolina, 2009: 7.
b. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan X
2
ialah adanya perubahan sistem administrasi dalam perpajakan yang akan
membawa dampak pada pelayanan yang diterima oleh wajib pajak. Modernisasi sistem administrasi perpajakan menurut Pandiangan
2007: 7 adalah restruksi atau penataan organisasi, penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi, dan penyempurnaan manajemen SDM. Konsep ini